Soal secarik kertas di kantong jas saat debat calon presiden, di Balai Sarbini, Senin malam, (9/6/2014), Jokowi punya jawabannya.
Menurutnya, kertas tersebut bukan contekan pidato, melainkan catatan doa yang dititipkan ibunya sebelum berangkat ke acara debat.
â??Ini bukan contekan tapi surat doa dari ibu saya,â?? kata Jokowi sembari membuka secarik kertas yang diduga contekan.
Mantan Wali Kota Solo itu kemudian memperlihatkannya kepada wartawan dengan membuka lipatan kertas berukuran 5Ã?10 centimeter.
Dan memang benar, kertas Jokowi berisi tulisan huruf Latin dan huruf Arab. Huruf Arab dalam catatan itu tidak terlalu rapi, dan hanya ditulis tangan.
Kata Jokowi, tulisan Arab itu merupakan doa untuk memudahkan lisan untuk mendebat pernyataan lawan. Bunyinya: â??Rabbis rahlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul â??uqdatam mil lisaani yafqahu qauliiâ??â??.
Dalam Alquran Surat Thoha ayat 25-26 menceritakan Nabi Musa yang kala itu lidahnya sedikit gagap, namun harus berhadapan dengan ayah angkatnya sendiri yang mengasuh dia sejak kecil, yakni Raja Firaun. Kemudian Nabi Musa meminta agar Allah memperlancar lidahnya untuk berdebat dengan Firaun kala itu.
Secara makna doa tersebut merupakan permintaan kepada Tuhan agar memberikan kelapangan dada dan kelancaran berbicara.
sumber: http://www.siagaindonesia.com/2014/0...elawan-prabowo