SITUS BERITA TERBARU

Kalah Debat, Tim Prabowo-Hatta Kalut dan Disorientasi

Thursday, June 12, 2014
Pengamat: Kalah Debat, Tim Prabowo-Hatta Kalut dan Disorientasi

Jakarta - Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sudjito, menilai ada kesan jelas para elite dalam Tim Kampanye Prabowo Subianto-Hatta Radjasa sedang disorientasi dan kalut pasca debat capres-cawapres beberapa waktu lalu.

"Kalau menurut saya, kecenderungan sifat menyerang tanpa bukti, itu tanda kalut dan disorientasi. Toh publik juga bisa menilai siapa yang terpancing emosi, siapa yang saling melengkapi," kata Arie Sudjito saat dihubungi di Jakarta, Rabu (11/6).

"Justru Jokowi unggul. Cuma kalau ada gejala pendukung Prabowo-Hatta cari-cari kesalahan, itu karena mereka defisit ide untuk menilai secara kritis dan objektif atas apa yang terjadi."

Pernyataan Arie itu untuk menanggapi pernyataan para elite Tim Pemenangan Prabowo-Hatta pasca debat pada Senin (9/6) lalu. Di media massa, misalnya, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD menyatakan jagoannya itu unggul 1-0 mengalahkan Jokowi-JK di debat pertama.

Elite lainnya, Romahurmuzy dari PPP menyatakan, dari enam segmen debat, Prabowo-Hatta unggul dengan skor 4-2. Atau pernyataan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham yang menyatakan Prabowo unggul karena terlihat sebagai pemimpin, sementara Jokowi hanya terlihat sebagai manajer.

Menurut Arie Sudjito, munculnya pernyataan tersebut akibat kesalahan Tim Kampanye Prabowo-Hatta sendiri yang sudah terlebih dahulu melakukan glorifikasi atas figur Prabowo sebelum debat dilaksanakan. Misalnya Prabowo disebut jagoan pidato dan ber-IQ tinggi. Sementara saat debat berlangsung, faktanya itu tak terjadi.

Menurut Arie, yang terlihat justru Prabowo dan Hatta sangat terlihat jargonik, persis seperti iklan-iklan yang diputar-putar di televisi. Ketika debat resmi yang seharusnya arena menggali dan menampilkan fakta, itu tak muncul dari Prabowo.

"Karena itu semua tahu Jokowi-JK unggul. Yang di Tim Prabowo juga tahu itu. Tapi kan tak mungkin mereka mengapresiasi Jokowi, mereka kan harus membela jagonya," kata Arie.

"Bagi pendukung Prabowo, ada kesan pokoknya serang tanpa fakta. Tapi orang akan tahu itu karena mereka defisit ide. Lama-lama disorientasi. Sayangnya, itu yang membuat politik tak sehat dan membuat masyarakat jengah dengan politik dan negara."

Walau demikian, Arie juga mengkritisi para anggota Tim Jokowi-JK yang juga ikut-ikutan terpancing dengan framing pihak Prabowo-Hatta. Contohnya pernyataan Politisi PKB Marwan Jafar yang membalas pernyataan Mahfud MD,dkk dan menekankan Jokowi-JK unggul 5-0 atas Prabowo-Hatta.

"Seharusnya kubu Jokowi-JK tak terpancing. Kalau kubu Jokowi terpancing oleh lemparan provokasi, nanti masuk frame kubu Prabowo. Tak sehat juga. Mending sajikan kelebihan Jokowi-JK tanpa terjebak. Esensi debat bukan aksi reaksi, tapi diskursus untuk mencari solusi," beber Arie.

Penulis: Markus Junianto Sihaloho/FQ

sumber : http://www.beritasatu.com/
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive