JAKARTA, KOMPAS.com � Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku tak terkejut dengan pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang kini mulai berkicau dan menyebut peranan orang baru dalam kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) pembelian saham Merpati dan proyek e-KTP. Menurut Ruhut, Nazar pernah berkilah bahwa dirinya bukan otak koruptor nomor satu di DPR. Dia lalu menyebutkan lima partai terkorup di parlemen.
"Pertama dia sebut PDI Perjuangan, lalu Golkar, ketiga PKS, setelah itu PPP, baru Demokrat. Menurut Nazar, semua pemain banggar korupsi mau partai besar mau partai kecil semua dapat jatah," ucap Ruhut saat dihubungi Kamis (1/8/2013).
Menurut Ruhut pula, Nazar sempat menyeret nama politisi Demokrat, PDI Perjuangan, dan Golkar terlibat korupsi di parlemen.
"Dia (Nazar) sebenarnya sudah sebut Bendum Golkar dan PDI-P. Aku tidak lupa waktu awal periksa dia di tim investigasi internal partai pas kasus ini awal mencuat," ujar Ruhut.
Mengutip ucapan Nazar kepada tim investigasi internal Demokrat, Ruhut mengatakan, Golkar dan PDI Perjuangan paling lihai bermain anggaran.
"Ya kalau saya dengar pernyataan Nazar ini wajar bos. Dia bilang dua partai itu kan yang sudah lama dan paling tahu seluk-beluk APBN, sementara Nazar baru-baru ini aja jadi anggota DPR," tutur Ruhut.
Oleh karena itu, Ruhut mendukung langkah Nazar untuk membongkar keterlibatan anggota-anggota dewan lain dari berbagai kasus korupsi yang diketahuinya. Nazar, lanjutnya, selama ini membuktikan setiap tudingannya kepada para politisi.
"Termasuk kalau dia sebut Demokrat, bongkar saja semuanya. Dia ini kan bisa jadi whistle blower," kata Ruhut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nazaruddin kembali berkicau. Nazar menyebutkan keterlibatan Bendahara Umum PDI-P Olly Dondokambey dalam proyek pembangunan gedung pajak dan dugaan korupsi perusahaan penerbangan Merpati. Tak hanya nama Olly, Nazar juga menyebutkan nama Bendahara Umum Partai Golkar dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Setya Novanto.
Dia mengaku semua detail telah disampaikan ke KPK. Di sisi lain, Nazar juga menyeret lagi nama politisi Partai Demokrat Munadi Herlambang. Ia mengaku diperintah Munadi soal pembelian saham PT Garuda Indonesia. Pembelian saham PT Garuda Indonesia ini ditengarai berasal dari dana hasil korupsi proyek Wisma Atlet SEA Games.
SUMBER : http://nasional.kompas.com/read/2013/08/01/1111489/Ruhut.Nazar.Pernah.Sebut.5.Partai.Terkorup.di.DPR.
------------------------------
KOMENTAR : M. Nazaruddin dibantu lawyer dari Hanura yaitu Elza Syarif dan OC Kaligis
"Pertama dia sebut PDI Perjuangan, lalu Golkar, ketiga PKS, setelah itu PPP, baru Demokrat. Menurut Nazar, semua pemain banggar korupsi mau partai besar mau partai kecil semua dapat jatah," ucap Ruhut saat dihubungi Kamis (1/8/2013).
Menurut Ruhut pula, Nazar sempat menyeret nama politisi Demokrat, PDI Perjuangan, dan Golkar terlibat korupsi di parlemen.
"Dia (Nazar) sebenarnya sudah sebut Bendum Golkar dan PDI-P. Aku tidak lupa waktu awal periksa dia di tim investigasi internal partai pas kasus ini awal mencuat," ujar Ruhut.
Mengutip ucapan Nazar kepada tim investigasi internal Demokrat, Ruhut mengatakan, Golkar dan PDI Perjuangan paling lihai bermain anggaran.
"Ya kalau saya dengar pernyataan Nazar ini wajar bos. Dia bilang dua partai itu kan yang sudah lama dan paling tahu seluk-beluk APBN, sementara Nazar baru-baru ini aja jadi anggota DPR," tutur Ruhut.
Oleh karena itu, Ruhut mendukung langkah Nazar untuk membongkar keterlibatan anggota-anggota dewan lain dari berbagai kasus korupsi yang diketahuinya. Nazar, lanjutnya, selama ini membuktikan setiap tudingannya kepada para politisi.
"Termasuk kalau dia sebut Demokrat, bongkar saja semuanya. Dia ini kan bisa jadi whistle blower," kata Ruhut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nazaruddin kembali berkicau. Nazar menyebutkan keterlibatan Bendahara Umum PDI-P Olly Dondokambey dalam proyek pembangunan gedung pajak dan dugaan korupsi perusahaan penerbangan Merpati. Tak hanya nama Olly, Nazar juga menyebutkan nama Bendahara Umum Partai Golkar dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Setya Novanto.
Dia mengaku semua detail telah disampaikan ke KPK. Di sisi lain, Nazar juga menyeret lagi nama politisi Partai Demokrat Munadi Herlambang. Ia mengaku diperintah Munadi soal pembelian saham PT Garuda Indonesia. Pembelian saham PT Garuda Indonesia ini ditengarai berasal dari dana hasil korupsi proyek Wisma Atlet SEA Games.
SUMBER : http://nasional.kompas.com/read/2013/08/01/1111489/Ruhut.Nazar.Pernah.Sebut.5.Partai.Terkorup.di.DPR.
------------------------------
KOMENTAR : M. Nazaruddin dibantu lawyer dari Hanura yaitu Elza Syarif dan OC Kaligis