Ebola kembali mengganas, jumlah kematian lebih 729
Sierra Leone mengisytiharkan darurat berikuatan wabak Ebola yang terus menular di benua Afrika Barat. Selain Sierra Leone, turut terjejas adalah Guinea dan Liberia, yang bergelut cuba menangani wabah maut yang telah menjangkiti lebih 1,300 di bandar-bandar Barat Afrika.
http://www.kinitv.com/video/9241O74
Dokter Pakar Virus Ebola Meninggal karena Ebola
MedanBisnis - Sierra Leone. Dokter yang memimpin perjuangan warga Sierra Leone untuk melawan wabah Ebola terburuk sepanjang sejarah, meninggal akibat virus tersebut pada Selasa (29/7). Menurut WHO, Ebola diyakini telah menewaskan 672 orang di Guinea, Liberia dan Sierra Leone sejak wabah ini dimulai pada Februari.
Dokter itu bernama Sheik Umar Khan. Ia disebut sudah mengobati lebih dari 100 pasien, mendampingi puluhan pekerja kesehatan lokal dan infeksi dari dua tenaga medis Amerika di negara tetangga Liberia, serta menyoroti bahaya yang dihadapi oleh staf yang mencoba untuk menghentikan penyebaran penyakit di seluruh Barat Afrika.
Dilansir dari Reuters, Rabu (30/7), Khan (39) yang dipuji sebagai "pahlawan nasional" oleh Departemen Kesehatan, telah dipindahkan ke bangsal perawatan yang dijalankan oleh badan amal medis Medecins Sans Frontieres di ujung utara dari Sierra Leone. Dia meninggal hanya kurang dari seminggu setelah ia didiagnosis, dan tak lama sebelum Presiden Ernest Bai Koroma tiba untuk mengunjungi pusat perawatannya di timur laut Kailahun.
"Ini adalah kerugian besar dan tidak dapat diperbaiki bagi Sierra Leone karena ia adalah satu-satunya spesialis yang dimiliki negara ini dalam hal yang ada dalam viral hemorrhagic fevers," kata kepala medis, Brima Kargbo.
Ebola adalah penyakit menular yang belum ada obatnya. Penyakit ini memiliki gejala yang meliputi muntah, diare dan perdarahan internal dan eksternal. Tingkat kematian dari wabah saat ini adalah sekitar 60 persen meskipun Ebola dapat membunuh hingga 90 persen dari mereka yang menderitanya. (dtc)
http://medanbisnisdaily.com/news/rea..._karena_ebola/
Empat negara Afrika Barat hadapi ebola
Empat negara di kawasan barat Afrika akan mengeluarkan kebijakan bersama untuk memerangi virus ebola yang telah menjangkiti ratusan orang.
Untuk menyusun kebijakan tersebut, para pemimpin Guinea, Sierra Leone, Liberia, dan Pantai Gading akan bertemu bersama Kepala Badan Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan di ibu kota Guinea, Conakry, Jumat (01/08) ini.
Di antara langkah 'peperangan' ialah menurunkan ratusan petugas dari WHO ke pusat wabah. Langkah-langkah konkret itu diperkirakan akan menelan biaya sekitar US$100 juta.
Pertemuan di Conakry dilangsungkan setelah pemerintah Amerika Serikat, Jerman dan Prancis mengeluarkan larangan kepada warga negara mereka untuk tidak berkunjung ke Guinea, Liberia, dan Sierra Leone akibat wabah ebola.
"Ini seperti memerangi kebakaran huran. Jika Anda membiarkan kebakaran satu semak saja, satu kasus saja, wabahnya akan menyebar lebih jauh," kata Tom Frieden, kepala Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit (CDC), seperti dikutip kantor berita AFP.
Sebelumnya, Presiden Sierra Leone telah mencetuskan Klik keadaan darurat bagi kesehatan publik demi mencegah penyebaran virus ebola.
Berdasarkan data WHO, jumlah korban meninggal akibat virus ebola per Kamis (31/07) telah mencapai 729 orang. Sebanyak 122 kasus baru muncul pada periode Kamis (24/07) hingga Minggu (27/07).
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia...ikabarat.shtml
Pekerja medis membawa jenazah korban virus Ebola di Kenema, Sierra Leone, Rabu (25/6). Wabah Ebola telah menewaskan 467 orang di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone sejak Februari lalu, menjadikannya wabah terbesar dan paling mematikan, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO). Kurangnya sumber daya untuk memerangi wabah Ebola terburuk di dunia itu serta kecurigaan budaya yang mendalam mengenai virus tersebut di negara-negara Afrika Barat tetap menjadi halangan besar dalam upaya untuk menghentikan penyebarannya. (ANTARA FOTO/REUTERS/Umaru Fofana)
Sierra Leone darurat Ebola
Freetown (ANTARA News) - Presiden Sierra Leone telah mengumumkan keadaan darurat di negerinya yang tengah dilanda penyebaran penyakit Ebola.
Ketika mengeluarkan pengumuman melalui radio nasional pada Rabu tengah malam, Presiden Ernest Bai Koroma juga memerintahkan, "Semua pusat penyakit akan dikarantinakan."
Is mengatakan personel polisi dan militer akan memberi dukungan kepada petugas kesehatan dan organisasi non-pemerintah untuk melakukan pekerjaan mereka "tanpa halangan dan membatasi gerakan ke dan dari pusat penyakit".
Semua pertemuan umum juga telah dibatasi pada hanya pertemuan penting yang berkaitan dengan pendidikan dan peningkatan kepekaan mengenai Ebola yang diizinkan, demikian dikutip Xinhua.
Presiden Sierra Leone itu juga meminta dibatalkannya semua perjalanan ke luar negeri oleh para menteri dan pejabat lain pemerintah kecuali kegiatan yang benar-benar mendesak.
Ia juga meluncurkan Rencana Tangap Nasional untuk meresmikan Tahap Kedua mengenai Ebola, yang akan dipimpin oleh Koroma sendiri guna memelopori pelaksanaan semua masalah yang dibahas di dalam pernyataan tersebut.
(C003)
http://www.antaranews.com/berita/446...-darurat-ebola
Inggris Siaga Menghadapi Ebola
MedanBisnis - Jakarta. Virus Ebola yang sudah menewaskan lebih dari 670 orang di Afrika Barat, kini mengancam Inggris, kata Menteri Luar Negeri Philip Hammond kepada BBC.
Menlu baru ini memimpin pertemuan darurat kabinet mengenai ancaman Ebola. Hammond menegaskan, tak ada warga Inggris yang tertular sejauh ini dan tak ada kasus penularan di Inggris, namun pemerintah memantau wabah itu dengan serius.
Awal bulan ini Dinas Kesehatan Umum Inggris menerbitkan peringatan kepada para dokter agar waspada terhadap berbagai simtom Ebola. Di Liberia, pertandingan sepak bola pun dibatasi secara ketat karena kesiagaan menghadapi Ebola.
Sejumlah maskapai penerbangan Afrika Barat sudah menghentikan penerbangan ke Liberia dan Sierra Leone karena kewaspadaan atas menyebarnya wabah ke dua negara itu dari Guinea.
Langkah maskapai-maskapai itu diambil menyusul ditemukannya seorang warga AS asal Liberia yang tertular Ebola, saat dalam penerbangan dari Liberia ke Nigeria, pekan lalu. Ia menampakkan berbagai gejala penularan Ebola selama dalam penerbangan. (dtf)
http://medanbisnisdaily.com/news/rea...ghadapi_ebola/
Link: http://adf.ly/qmTOI