SITUS BERITA TERBARU

Putri Pengayuh Becak yangJadi Wisudawati Terbaik...

Thursday, June 12, 2014
sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2014/06/12/0525475/Bukan.Jalan.Instan.Putri.Pengayuh.Becak.yang.Jadi.Wisudawati.Terbaik.

Silahkan dibaca gan , lo harusnya berjuang kek doi

Kamis, 12 Juni 2014 | 05:25 WIB SEMARANG, KOMPAS.com -- Sederhana dan penuh senyum menjadi gambaran ringkas untuk sosok Raeni
(21). Dia adalah putri kedua seorang pengayuh becak
yang menjadi lulusan terbaik dalam wisuda periode
II/2014 Universitas Negeri Semarang di Jawa Tengah. Kesederhanaan itu pun sudah dimulai dari namanya.
"Raeni. (Nama) panjangnya ya Raeniiii...," ujar pemilik
indeks prestasi kumulatif 3,96 ini renyah, saat
dijumpai di tempat kosnya di Jalan Kalimasada,
Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/6/2014). Raeni tak membantah capaian prestasinya membuat
sebagian hidupnya berubah. Sepanjang Rabu ini saja
misalnya, ujar dia, sudah banyak media meminta
waktu untuk wawancara. Pada Rabu malam pun dia sudah harus terbang ke
Jakarta untuk tampil di acara talkshow di sebuah
stasiun televisi swasta nasional. "Ya capek
sebenarnya, sampai tadi nggak sempat makan lalu
diambilkan makan sama ibu kos, tapi saya bahagia
dan bangga," kata Raeni dengan tetap tersenyum. Dengan segala keterbatasan ekonomi keluarganya,
Raeni memastikan capaiannya itu bukan didapat
secara instan. Dia mengatakan, semua bermula dari
didikan disiplin dan tegas dari sang ayah. Putri pasangan Mugiyono dan Sujamah asal Desa
Langenharjo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal,
Jawa Tengah, ini sudah berprestasi sejak kecil.
Mengenyam sekolah di SDN 3 Langenharjo kemudian
di SMP 3 Patebon dan SMK N 1 Kendal, Raeni selalu
menempati peringkat satu atau dua dalam penilaian kelas. "Ya Alhamdulillah memang sering dapat ranking satu
atau dua gitu," ujar gadis kelahiran 13 Januari 1993
ini. Manajemen waktu dan disiplin yang diterapkan
ayahnya sejak kecil membuatnya terbiasa
mengerjakan sesuatu dengan cepat. Raeni mengaku terbiasa mengatur waktu belajarnya
bahkan ketika jeda pergantian jam sekolah dan
kuliah. "Pas kuliah (misalnya), kalau ada materi yang
nggak tahu saya nanya ke dosen pas jam jeda. Jadi
minta penjelasan biar benar-benar ngerti," kata dia. Meski belajar dan mengerjakan tugas merupakan hal
utama untuk dirinya, Raeni mengaku tetap punya
waktu untuk berinteraksi dengan teman-temannya.
"Ya tetap bergaul biar banyak teman." Selain displin, alumnus Jurusan Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi (FE) Unnes ini mengatakan,
orangtuanya selalu mengajarkan kejujuran. Dia pun
bertutur saat-saat awal diterima menjadi mahasiswi
Unnes. Raeni mengaku sempat minder menjelang kuliah.
Selain banyak saudaranya yang tak kuliah, dia pun
sempat malu memiliki ayah yang pekerjaannya
adalah pengayuh becak. "Ya sempat minder, orangtua
tukang becak. Tapi setelah saya pikir lagi kenapa
minder?" ujar dia. "Beliau orangtua saya, mendidik saya, meski tidak
memberi biaya hidup banyak saat kuliah, tapi
mendukung saya," kata Raeni dengan mata berbinar.
"Dan jelas sekarang saya sangat bangga." Sekarang, Raeni merasa kepercayaan dirinya sudah
meningkat dan dia masih menyimpan cita-cita yang
lebih tinggi lagi. "Meski belum seberapa, tapi saya
sudah membuat bangga dan bahagia orangtua. Ini
luar biasa." Selama kuliah di Unnes, Raeni juga menjadi asisten
laboratorium pendidikan di jurusan maupun
fakultasnya. Dia juga bergabung dengan unit kegiatan
mahasiswa penelitian. "Saya hobi melakukan
penelitian dan karya ilmiah." Bagi Raeni, menjadi sarjana adalah awal untuk meraih
cita-cita lain yang lebih tinggi. Bercita-cita akhir
menjadi seorang guru, dia punya keinginan untuk
mewujudkannya dalam waktu dekat. "Saya ingin
melanjutkan kuliah di Inggris," katanya, tetap dengan
kata-kata sederhana dan wajah berhias senyum itu. Penulis: Kontributor Semarang, Puji Utami Editor: Palupi Annisa Auliani
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive