SITUS BERITA TERBARU

Prabowo: Tidak Ada Pemikiran untuk Nasionalisasi

Sunday, June 1, 2014
Prabowo: Tidak Ada Pemikiran untuk Nasionalisasi



Calon wakil presiden Prabowo Subianto menyatakan tidak ada pemikiran menasionalisasi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia. Dirinya pun akan mengedepankan sifat nasionalisme bukan nasionalisasi.

"Saya juga tidak mengerti dari mana isu nasionalisasi. Ini mungkin ada kader Partai Gerindra yang semangatnya berapi-api," ucap Prabowo dalam acara dialog bersama Partai Demokrat dengan tema Indonesia Mau Dipimpin dan Dimajukan Seperti Apa 5 Tahun Mendatang di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (1/6/2014).

Menurut dia, pemerintahan yang akan dibangunnya bakal mengevalusi kontrak-kontrak karya yang merugikan masyarakat Indonesia, khususnya di sekitaran proyek perusahaan asing tersebut.

"Kalau ada kontrak yang tidak adil, kita renegosiasi. Kalau tidak kita utak atik kekayaan alam lainnya, kan masih banyak di Indonesia," ucap dia.

Tidak dilakukannya nasionalisasi SDA, kata Prabowo, Indonesia masih membutuhkan negara luar dan masih perlu investasi investor asing dalam meningkatkan ekonomi Indonesia.

Lebih lanjut dia mengatakan, keadilan yang akan dibangunnya dengan pihak asing seperti pembukaan cabang bank nasional di negara lain agar lebih mudah. "Kalau bank mereka (asing) bisa buka di sini, kita juga harus dibolehkan buka (cabang) di sana (luar negeri)," ucap Prabowo.

Link:http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/06/01/prabowo-tidak-ada-pemikiran-untuk-nasionalisasi/

Prabowo pun kemudian menegaskan bahwa dirinya akan menasionalisasi aset asing yang ada di Indonesia. Dia menyindir pemimpin yang menjual aset bangsa. "Seluruh kekayaan bangsa harus dimiliki oleh kita sendiri. Tapi ada pemimpin yang menjual aset, dengan gampangnya membiarkan wilayah kita dicaplok," sebut Prabowo dengan tangan mengepal.

http://news.detik.com/pemilu2014/rea...li-ke-uud-1945


Cuma disentil sama sby, langsung ubah pisimisi, gimana mau ngadepin gempuran bangsa asing
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive