Sumber
JAKARTA - Paparan capres Prabowo Subianto soal kepastian hukum menyita perhatian pakar hukum Margarito Kamis. Menurutnya, pernyataan Prabowo tak ada prajurit yang salah, tapi komandanlah yang salah adalah bentuk jiwa kepemimpinan.
"Dia (Prabowo) memiliki jiwa kepemimpinan. Jangan bicara kepemimpinan kalau penakut. Itu yang tercermin dari Prabowo," kata Margarito, kepada Okezone, Selasa (10/6/2014).
Bagi Margarito, jiwa kepemimpinan merupakan sumbu keadilan. Tanpa jiwa kepemimpinan, dia tak yakin pemimpin ke depan mampu mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. (Klik: Prabowo Jamin Kepastian Hukum)
Dia juga menyoroti rencana Prabowo mengurangi kasus korupsi bukan dengan mengandalkan hukum pidana dan penjara saja, tapi melalui pembenahan sistem. "Itu bagus".
"Lebih bagus lagi, karena dia tegas bicara mengenai perlunya pendidikan aparat hukum dan aparat pemerintah," tegasnya. (Klik: Prabowo Jadikan Ahok Contoh)
Menurut Margarito, memberantas korupsi memang tidak bisa hanya mengandalkan hukum pidana dan penjara saja, tapi harus ada gerakan pembenahan tata kelola pemerintahan, aparat dan sistem.
"Harus ditumbuhkan semangat melayani dan menghargai orang lain. Ketika itu sudah ada, yang lain akan mengikuti. Selama ini kan mentalnya yang gampang dibuat susah, makanya biaya birokrasi di Indonesia mahal," cetusnya. (Klik: Prabowo Ahli Konsep, Hatta Pelaksananya)
Makin banyak aja nih pengamat yang masuk daftar bully panastak
JAKARTA - Paparan capres Prabowo Subianto soal kepastian hukum menyita perhatian pakar hukum Margarito Kamis. Menurutnya, pernyataan Prabowo tak ada prajurit yang salah, tapi komandanlah yang salah adalah bentuk jiwa kepemimpinan.
"Dia (Prabowo) memiliki jiwa kepemimpinan. Jangan bicara kepemimpinan kalau penakut. Itu yang tercermin dari Prabowo," kata Margarito, kepada Okezone, Selasa (10/6/2014).
Bagi Margarito, jiwa kepemimpinan merupakan sumbu keadilan. Tanpa jiwa kepemimpinan, dia tak yakin pemimpin ke depan mampu mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. (Klik: Prabowo Jamin Kepastian Hukum)
Dia juga menyoroti rencana Prabowo mengurangi kasus korupsi bukan dengan mengandalkan hukum pidana dan penjara saja, tapi melalui pembenahan sistem. "Itu bagus".
"Lebih bagus lagi, karena dia tegas bicara mengenai perlunya pendidikan aparat hukum dan aparat pemerintah," tegasnya. (Klik: Prabowo Jadikan Ahok Contoh)
Menurut Margarito, memberantas korupsi memang tidak bisa hanya mengandalkan hukum pidana dan penjara saja, tapi harus ada gerakan pembenahan tata kelola pemerintahan, aparat dan sistem.
"Harus ditumbuhkan semangat melayani dan menghargai orang lain. Ketika itu sudah ada, yang lain akan mengikuti. Selama ini kan mentalnya yang gampang dibuat susah, makanya biaya birokrasi di Indonesia mahal," cetusnya. (Klik: Prabowo Ahli Konsep, Hatta Pelaksananya)
Makin banyak aja nih pengamat yang masuk daftar bully panastak