Bah! Bah! Bah! ![[imagetag]](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_tnsOOhQW-Z5xdwRGbZHX7rS9m38W5P4EUyfq8JVOLEflGCkCrEzVoo_Q4SFcz9X5qspCNmJp0XP6mBZNlcVg3tFNpFVWgiqvh_7qR_N78hykpHDn2a=s0-d "Matabelo")
NEW YORK-Sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Rusia yang mengesahkan undang-undang anti hubungan sesama jenis, seluruh bar di dunia melakukan boikot massal terhadap penyajian minuman beralkohol vodka yang berasal dari negara itu.
Gerakan pemboikotan terhadap vodka mulai meluas sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam beberapa bulan terakhir menyusun aturan mengenai larangan berhubungan sesama jenis di bekas negara tirai besi tersebut.
Beberapa aturan yang diusulkan di antaranya adalah larangan adopsi anak yang lahir di Rusia oleh pasangan sesama jenis, mengizinkan polisi Rusia menahan orang asing yang diduga pro terhadap isu kesetaraan hubungan sesama jenis, dan menyatakan bahwa propaganda homoseksual sebagai sebuah pornografi.
Menyikapi hal tersebut, sindikasi internasional kolumnis seks, Dan Savage, memulai kampanye bertajuk 'Dump Russian Vodka' atau 'Buang Vodka Rusia', yaitu gerakan yang meminta para bartender dan konsumen minuman keras untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol khas negeri beruang merah tersebut.
Kampanye tersebut ternyata mendapat sambutan luas dari berbagai bar di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia yang langsung meresponnya dengan tidak memajang vodka Rusia. (sumber di sini
NEW YORK-Sebagai bentuk protes terhadap pemerintah Rusia yang mengesahkan undang-undang anti hubungan sesama jenis, seluruh bar di dunia melakukan boikot massal terhadap penyajian minuman beralkohol vodka yang berasal dari negara itu.
Gerakan pemboikotan terhadap vodka mulai meluas sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam beberapa bulan terakhir menyusun aturan mengenai larangan berhubungan sesama jenis di bekas negara tirai besi tersebut.
Beberapa aturan yang diusulkan di antaranya adalah larangan adopsi anak yang lahir di Rusia oleh pasangan sesama jenis, mengizinkan polisi Rusia menahan orang asing yang diduga pro terhadap isu kesetaraan hubungan sesama jenis, dan menyatakan bahwa propaganda homoseksual sebagai sebuah pornografi.
Menyikapi hal tersebut, sindikasi internasional kolumnis seks, Dan Savage, memulai kampanye bertajuk 'Dump Russian Vodka' atau 'Buang Vodka Rusia', yaitu gerakan yang meminta para bartender dan konsumen minuman keras untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol khas negeri beruang merah tersebut.
Kampanye tersebut ternyata mendapat sambutan luas dari berbagai bar di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia yang langsung meresponnya dengan tidak memajang vodka Rusia. (sumber di sini
