CALON Presiden Terpilih versi Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Jokowi dituding makin lincah dalam menipu publik. Sosok pemimpin yang dikemas sedemikian rupa dalam 'Pencitraan' buatan gerombolan koruptor pengemplang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) itu ,hingga kini masih melenggang bebas menghias pemberitaan media.
"Dengan menghalalkan segala cara, operasi politik bersandi 'pencitraan' dilakukan melalui sokongan uang haram trilunan dari cukong mafia cina dan bankir pengemplang BLBI yang merugikan negara Rp 600 triliun," kata Raden Nuh Pengamat Sosial Politik dan Hukum melalui sambungan telepon, Sabtu (9/8).
Raden yakin perlahan rakyat akan menyadari Jokowi hanyalah tokoh boneka dan pelaku korupsi yang dikendalikan para dalang dan makelar politik. Terlebih lagi, Jokowi mengklaim telah menjadi presiden yang dinilainya terlalu prematur dan diraih melalui pemilu presiden curang hasil rekayasa Komisi Pemilihan Umum (KPU). Jokowi bahkan menurutnya, telah kebablasan dengan pembentukan 'Kantor Transisi' yang menunjuk terduga skandal BLBI Rini Soewandi sebagai ketuanya.
"Terang sudah maksud jahat itu dipertontonkan di hadapan rakyat," tudingnya lagi.
Ia juga mencurigai konspirasi politik Jokowi dan jaringan pendukungnya hendak menghancurkan masa depan negeri ini.
"Secara pribadi, saya ingin menegaskan bahwa Jokowi jangan pernah bermimpi untuk menjadi presiden. Rakyat tidak akan berdiam diri," tegasnya lagi.
Raden menambahkan, tinggal menunggu waktu yang tepat saja bagi Jokowi untuk diseret ke jalur hukum.
"Itu pilihan terbaik untuk bangsa ini dan pasti akan terjadi," tegas Raden. sumber
Link: http://adf.ly/r2RPa
![bagikan ke facebook FB Share](http://4.bp.blogspot.com/-WBHTxQyLMuw/TkAMYLJhOSI/AAAAAAAAgO4/465lu0O7L7I/s1600/facebook.png)
![publikasikan ke twitter Twitter Share](http://1.bp.blogspot.com/-k5oTZ-w4qUo/TkAMX9prZmI/AAAAAAAAgOw/ALlB8FpXkjo/s1600/twitter.png)