Komen TS:
Sedih gan ane mbacanya, bayangin coba minum air limbah/ comberan. Krisis air bersih merajalela dimana-mana.
GROBOGAN (KRjogja.com)

– Bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Grobogan amat memprihatinkan. Ribuan warga kelabakan mencari sumber air bersih karena hampir seluruh sumur gali dan sungai mengering. Akibatnya menggunakan air embung yang tak layak dikonsumsi seperti air comberan (air limbah) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sutinah (35), warga Desa Rejosari Kecamatan Grobogan terpaksa memanfaatkan air kotor dan bau di embung pinggir desa dekat areal persawahan. "Agar bisa dikonsumsi, air harus diberi tawas dan diendapkan beberapa hari. Setelah itu disaring dengan kain," katanya, Senin (06/10/2014).
Sedih gan ane mbacanya, bayangin coba minum air limbah/ comberan. Krisis air bersih merajalela dimana-mana.
GROBOGAN (KRjogja.com)
– Bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Grobogan amat memprihatinkan. Ribuan warga kelabakan mencari sumber air bersih karena hampir seluruh sumur gali dan sungai mengering. Akibatnya menggunakan air embung yang tak layak dikonsumsi seperti air comberan (air limbah) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sutinah (35), warga Desa Rejosari Kecamatan Grobogan terpaksa memanfaatkan air kotor dan bau di embung pinggir desa dekat areal persawahan. "Agar bisa dikonsumsi, air harus diberi tawas dan diendapkan beberapa hari. Setelah itu disaring dengan kain," katanya, Senin (06/10/2014).
Sutinah mengungkapkan hampir seluruh sumur gali dan sungai sudah mengering sejak tiga bulan lalu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga ada yang memanfaatkan embung dan sebagian lagi membeli yang setiap tangkinya Rp 140 ribu. "Sebenarnya ada sumur pompa di tengah sawah yang airnya jernih. Sayangnya rasanya asin," ujar Sutinah.
Kepala BPBD Grobogan Agus Sulaksono mengaku, sejak dua minggu lalu daerahnya dinyatakan darurat bencana. Dari 280 desa dan kelurahan, sebanyak 175 diantaranya mengalami kekeringan, dan sudah hampir separo telah mengajukan droping air bersih.
"Dari 19 kecamatan, hanya 4 kecamatan yang relatif aman dari bencana kekeringan. Yaitu Kecamatan Godong, Gubug, Klambu dan Tegowanu. Sedangkan kecamatan yang mengalami kekeringan adalah Gabus, Kradenan, Ngaringan, Wirosari, Tawangharjo, Pulokulon, Purwodadi, Grobogan, Brati, Toroh, Geyer, Penawangan, Karangrayung, Tanggungharjo dan Kedungjati," ucapnya. (Tas)
SUMUR
Dikutip dari: http://adf.ly/sfcK2


