Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Kisah Nizar, Pendaki Indonesia Hadapi Badai Himalaya

Saturday, October 25, 2014
Kisah Nizar, Pendaki Indonesia Hadapi Badai Himalaya



Pendaki gunung Nizar Suhendra menganggap Oktober adalah bulan yang tepat untuk mendaki. Berdasarkan pengalamannya mendaki Gunung Everest tahun lalu, Oktober adalah bulan yang hangat karena tak akan ada badai menerpa.

Berbekal pengalaman itu, Nizar menyusun rencana untuk mendaki Pegunungan Himalaya, Katmandu, Nepal. Diajaklah sembilan temannya dan mereka berangkat ke pegunungan tertinggi di dunia itu pada awal Oktober lalu.

Sayang perkiraan Nizar meleset. Badai salju menyergap ketika dia dan rekan-rekannya mendaki Gunung Himalaya. Bagaimana cerita perjalanan Nizar dan tim, khususnya saat menghadapi badai salju di Himalaya? Berikut penuturan Nizar kepada Tempo, Jumat, 24 Oktober 2014.

"Tanggal 3 Oktober kami berangkat dengan pesawat dan tiba pukul 15.00 (waktu Nepal) di Katmandu. Kami kemudian menginap semalam sebelum melanjutkan perjalan ke Annapurna Circuit," ujar Nizar.

Tanggal 4 Oktober sore, Nizar dan tim tiba di Besisahar, gerbang masuk Annapurna Circuit. Di sana, mereka turun dari bus dan melanjutkan perjalan dengan Jeep 4WD menuju jalur masuk Pegunungan Himalaya bernama Desa Tal, yang terletak pada ketinggian 1.600 meter dari permukaan air laut.

Setibanya di Tal, perjalanan dilanjutkan namun tidak lagi dengan kendaraan bermotor, melainkan berjalan kaki. Targetnya, High Camp Himalaya yang tingginya 5.300 meter dari permukaan air laut.

"Sebelum mencapai High Camp, ada 10 tempat yang harus dilalui yaitu Koto, Chame, Bhratang, Pisang, Humde, Manang, Ghusang, Yak Kharka, Ledar, dan terakhir Base Camp," ujar Nizar. Kurang-lebih dibutuhkan 9 hari untuk melewati kesepuluh tempat itu.

SUMBER

Dikutip dari: http://adf.ly/tM0kO
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive