
Jokowi, Capres 'Serba 7'
Rabu, 04/06/2014 13:17 WIB
Jakarta - Jika capres Gerindra Prabowo Subianto identik dengan angka 08 yang merupakan sandinya saat menjadi prajurit TNI dulu, capres PDIP Jokowi lebih dekat dengan angka lain. Guyonan utak-atik gathuk di internal PDIP, Jokowi adalah capres serba 7, kok bisa?
Di tengah panasnya suhu politik duel Prabowo vs Jokowi, guyonan utak-atik gathuk ini meramaikan internal PDIP dan pendukung Jokowi. Banyak hal dari Jokowi yang serba 7 di tahun 2014 ini.
Dimulai tanggal lahir Jokowi yakni 21 Juni 1961 (6+1=7), kemudian usia Jokowi yang 52 tahun juga jika kedua angka itu dijumlah maka totalnya 7.
Kemudian saat ini Jokowi adalah Gubernur DKI yang ke 16, kedua angka ini pun kalau dijumlah totalnya 7. Juga tempat tinggal Jokowi yakni rumah dinas Gubernur DKI beralamat di Jl Taman Suropati No 7. Rasa-rasanya semuanya dekat dengan angka 7.
Nah ternyata tidak hanya itu saja yang serba 7. Masih ada yang lain seperti tahun 2014 yang jika keempat angkanya dijumlah totalnya 7. Juga Pilpres yang digelar pada tanggal 8 bulan 7 (Juli).
Kalangan pendukung Jokowi pun mengambil kesimpulan penuh percaya diri bahwa Jokowi bakal jadi Presiden RI ke-7. Bagaimana menurut Anda?
http://news.detik.com/read/2014/06/0...?992204topnews
Isyarat Langit, Jokowi Presiden RI ke 7
Kamis, 24 April 2014 12:00:00 WIB
Jakarta , HanTer — Berdasarkan "isyarat langit" dan salat istikharah sembilan kiai khos (utama) NU, bakal Calon Presiden (Capres) dari PDI Perjuangan Joko Widodo atau Jokowi akan memenangkan Pemilu Presiden 2014. Di sisi lain, Partai Gerindra justru mengklaim para kiai itu mendukung Prabowo.
"Bocoran yang saya dapatkan dari kalangan ulama dan kiai, hasil istikharah (shalat minta petunjuk, Red) sembilan kiai khos (utama) di kalangan NU menempatkan Jokowi sebagai pemenang dalam pilpres mendatang," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa, Lukmanul Khakim.
Menurut Lukman, sembilan ulama khos itu berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Aceh, dan NTB," kata Lukman di Jakarta, Rabu seraya mengemukakan, di dalam tradisi NU, istikharah dijunjung tinggi, terutama ketika hendak mengambil keputusan penting.
Menurut Lukman, hasil istikharah kiai khos dan hasil survei mayoritas lembaga survei di Indonesia yang menempatkan Jokowi sebagai kandidat yang berpeluang tertinggi memenangkan pilpres mendatang memantapkan niat PKB berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
http://harianterbit.com/read/2014/04...esiden-RI-ke-7
Presiden RI ke-7 menurut ramalan Jayabaya, Ronggo Warsito dan Astrolog
10/04/2014

Siapakah presiden yang akan terpilih pada Pilpres 9 Juli 2014 ini? Berbagai survei dilakukan untuk memprediksi calon-calon presiden yang menempati elektabilitas tertinggi. Dari sekian banyak nama calon, muncul beberapa nama yang mempunyai peluang besar menjadi presiden Indonesia ke-7, antara lain Jokowi, Prabowo Subianto, Mahfud MD, dan Dahlan Iskan.
Selain prediksi, muncul pula beberapa ramalan mengenai sosok yang akan menggantikan Presiden SBY, yaitu ramalan dari Jayabaya, Ronggo Warsito, dan dari astrolog (ahli perbintangan). Bagaimana isi ramalan tersebut? Simak saja isinya dalam tulisan berikut ini.

Ramalan Jayabaya
Presiden RI ke-7 menurut ramalan Jayabaya, Ronggo Warsito dan astrolog Elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden hampir tak tergoyahkan. Sejak Gubernur DKI tersebut dideklarasikan sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan, banyak orang memprediksi Jokowi tinggal menunggu pelantikan. Sayangnya, jika Jokowi benar-benar terpilih menjadi Presiden ke-7 dia tidak akan menyelesaikan masa kepemimpinannya hingga lima tahun. Lho, kok bisa?
Menurut ramalan Jayabaya (1135-1157), Indonesia hanya akan mencapai kemakmuran jika dipimpin oleh presiden yang mempunyai nama sesuai dengan urutan "Notonogoro" yang dipisahlan menjadi No-To-No-Go-Ro.
Diawali oleh "No", yaitu Soekarno, dan dilanjutkan oleh "To" yang diwakili oleh Soeharto. Namun setelah Soeharto, belum ada lagi nama Presiden RI yang masuk dalam ramalan ini, mulai dari BJ Habibie, Megawati Soekarnoputri, hingga Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Baru setelah itu ada lagi nama "No" yang kedua, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.
Nama Habibie, Megawati, dan Gus Dur tidak masuk dalam istilah Notonogoro. Karena itu ketiganya tidak ada yang memimpin hingga lengkap lima tahun. Dengan mengacu pada uraian "Notonogoro" ini, maka jika Jokowi terpilih sebagai Presiden RI pada Pilpres 2014 ini, dia diprediksi tidak akan menyelesaikan masa 5 tahun kepemimpinannya.
Nama presiden yang akan memimpin minimal lima tahun, semestinya yang berakhiran "Go". Lalu, siapakah dia? Apakah ia akan muncul dalam Pilpres 2014 ini atau pada Pemilu-pemilu berikutnya? Entahlah. Namanya juga ramalan.
Menurut Ronggo Warsito, presiden yang akan menggantikan SBY adalah sosok yang sangat religius. Menurut pujangga besar tanah Jawa pada era Kasunanan Surakarta abad 18 itu, ada tujuh satrio sebagai tokoh yang memerintah Indonesia.
Tujuh tokoh tersebut adalah Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, dan Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.
Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro (pemimpin yang akrab dengan penjara) yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu penjajajahan. Pemimpin ini kemudian menjadi tokoh besar yang terkenal sampai ke seluruh dunia (Murwo Kuncoro). Tokoh tersebut ditafsirkan sebagai Soekarno, Proklamator dan Presiden Pertama RI (1945-1967).
Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar. Tokoh pemimpin berharta dunia (Mukti), berwibawa dan ditakuti (Wibowo). Namun dirinya dilekatan dengan segala kesalahan dan bernasib buruk (Kesandung Kesampar). Ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden kedua RI dan pemimpin Rezim Orba yang sangat ditakuti (1967-1998).
Satrio Jinumput Sumelo Atur. Tokoh pemimpin yang diangkat (Jinumput) tetapi hanya dalam masa transisi atau sekedar menyelingi (Sumela Atur). Ditafsirkan BJ Habibie Presiden Ketiga RI. Berkuasa tahun 1998-1999.
Satrio Lelono Topo Ngrame. Tokoh pemimpin yang suka mengembara atau keliling dunia (Lelono) juga mempunyai jiwa rohaniawan dan kontroversial (Tapa Ngrame). Ditafsirkan KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dus, Presiden Keempat RI (1999-2000).
Satrio Piningit Hamong Tuwuh, yaitu tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma leluhurnya (Hamong Tuwuh). Sosok ini ditafsirkan sebagai Megawati Soekarnoputri yang merupakan anak Soekarno, Presiden Kelima RI (2000-2004).
Satrio Boyong Pambukaning Gapuro. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (boyong) dari menteri menjadi presiden dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju puncak zaman keemasan (Pambukaning Gapuro). Tokoh ini ditafsir SBY. Dia akan selamat memimpin bangsa dengan baik jika mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Pemimpin Ketujuh, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.
Presiden ketujuh adalah Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu, yaitu tokoh pemimpin yang sangat religius, digambarkan sebagai tokoh agama (Pinandito/ulama) yang rendah hati, dan memimpin Negara atas dasar agama (Sinisihan Wahyu).
Apakah Anda percaya dengan ramalan ini? Terlepas percaya atau tidak, wong namanya juga hanya ramalan.
Ramalan Astrolog
Seorang astrolog, Intan Ophelia, dalam sebuah acara talkshow di stasiun TV swasta secara blak-blakan mengungkapkan mengenai sosok yang akan terpilih sebagai Presiden RI ke-7. Menurutnya, sosok presiden mendatang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Presiden terpilih dalam pemilu nanti adalah seseorang dari PDIP," kata Intan yang mengacu pada peta astrologi yang ia kuasai.
Apakah sosok tersebut Megawati Soekarnoputri atau Jokowi? Intan enggan menjelaskan lebih detail. Dia tidak mau menyebutkan secara terus-terang identitas dari "seseorang" yang dia sebut sebagai Presiden RI ke-7 tersebut. Sebaliknya, Intan justru membaca peta astrologi Megawati yang menurutnya pada Oktober tahun ini akan merayakan sebuah kemenangan.
"Dari peta astrologi, Megawati akan merayakan kemenangan. Aspek astrologinya adalah progressed moon trine 120 derajat progressed matahari. Bisa jadi PDIP, Megawati, atau Megawati dan PDIP-nya yang merayakan kemenangan," jelas Intan.
Ingat, ini hanya sekadar ramalan. Anda boleh percaya boleh tidak. Jika ingin yang pasti, tunggu saja sampai Pilpres selesai. (dari berbagai sumber)
http://simomot.com/2014/04/10/presid...-dan-astrolog/
Tantangan Jokowi yang Terberat???
Indonesia Pecah Tahun 2015?
Minggu, 03 Agustus 2014 , 12:16:00 WIB
SIANG ini saya bongkar-bongkar lagi buku-buku di perpustakaan pribadi, dan menemukan buku berjudul 'Tahun 2015 Indonesia Pecah', yang ditulis oleh Djuyoto Suntani -presiden "World Peace Committee" atau "Gong Perdamaian Dunia".
Saya membaca buku ini tahun 2008, jauh sebelum nama Prabowo atau Jokowi populer di Indonesia. Cukup menarik untuk mereview sedikit tentang isi buku ini dalam kaitannya menghadapi Pilpres 2014 sebulan lagi. Bagian paling menarik dari buku tersebut adalah ketika Djuyoto Suntani melihat peta 'Indonesia Baru' di suatu tempat di Israel.
Di peta itu bisa dilihat bagaimana Indonesia pada tahun 2015 telah terpecah-pecah menjadi negara-negara kecil, di antaranya adalah : Negara Jamali (Jawa, Madura, Bali), Negara Sumatera, Negara Papua, dll. Dan momentum perpecahan Indonesia itu adalah pasca Pilpres 2014!! Wowwww ... Indonesia pecah??? Ga mungkin lahhh, cyiiinn ...!! Indonesia pecah mungkin adalah hal yang tidak pernah terpikirkan di dalam benak kita.
Tapi jika menengok kepada sejarah sudah banyak contoh negara modern yang terpecah. Sebut saja Yugoslavia dan Cekoslowakia. Siapa juga yang pernah menyangka bahwa raksasa abad ke-20, pesaing berat AS, yaitu Uni Soviet bakalan pecah menjadi negara-negara kecil seperti saat ini? Jadi, pecahnya NKRI itu bukanlah hal yang mustahil apabila kita tidak waspada!
Secara garis besar ada 4 skenario yang disetting oleh pihak konspirasi internasional, menurut buku beliau, untuk mewujudkan NKRI yang terpecah belah : 1) Jadikan Indonesia sebagai negara berdemokrasi liberal. 2) Jadikan pemerintahan Indonesia bersistem kabinet parlementer. 3) Dudukkan presiden lemah yang akan tunduk pada kepentingan asing (kalau mau istilah yang lebih sadiz : "dudukkan presiden boneka"). 4) Ciptakan huru-hara besar pasca terpilihnya presiden untuk menuju pada keruntuhan NKRI.
http://politik.rmol.co/read/2014/08/...ah-Tahun-2015-
----------------------------
Siklus peradaban dan perubahan yang menimpa sebuah bangsa itu pasti ada. Ada yang namanya siklus 7 tahunan (macam krisis ekonomi misalnya) dan ada pula siklus 70 tahunan. Biasanya memang kelipatan 7. Yang terbesar adalah siklus 7 abad, siklus dimana terjadi perubahan peradaban dunia dengan bangkitnya sebuah bangsa (nation) yang menjadi 'super power' dunia baru. Kalau dihitung sejak 1945, memang pada tahun 2015 ini negeri Nusantara ini masuk ke siklus 70 tahunan, tapi itu bisa berbentuk perubahan yang menuju kehancuran atau sebaliknya, perubahan yang menuju kebangkitan.
Kemungkinan era Jokowi ini akan terjadi issue separatisme daerah, bisa saja terjadi. Lihat saja itu pernyataan Gubernur Kalimantan Tengah yang mau minta referendum. Juga tokoh pro-Papua Merdeka. Yang perlu di waspadai pula adalah perubahan sikap politik para pemimpin daerah di Aceh pasca Jokowi ini nanti berkuasa. Juga issue Laut China Selatan, dimana pihak China dikabarkan mulau menaruh perhatian khusus untuk wilayah kita di Natuna. Juga sengketa batas laut dengan Malaysia yang belum kunjung selesai di wilayah Tanjung Datuk, Kalimantan itu. Yang pasti, tahun 2015 nanti negeri kita mulai memasuki era perdagangan bebas debgan negara-negara ASEAN dan dengan China. Fenomena pasar bebas ini kalau kita tidak siap, akan bisa menyebabkan ekonomi Indonesia akan hancur-hancuran dimakan kekuatan modal asing. Dan rakyat hanya bisa jadi kuli di negerinya sendiri. Lama-lama, itu juga bisa menyebabkan pemberontakan rakyat seperti zaman VOC dan Belanda dulu. Tak ada salahnya semua kita waspada akan terjadi prpecahan NKRI itu di masa depan.
Dikutip dari: http://adf.ly/swM2y


