Tim nasional (Timnas) angkat besi Indonesia gagal menyumbangkan medali emas pada ajang Asian Games 2014. Kontingen angkat besi Merah Putih hanya mampu menyumbangkan satu perak dan satu perunggu. Gagal memenuhi target, angkat besi pun kini mengalihkan targetnya ke Olimpiade Rio 2016.
Pada ajang Asian Games lalu, angkat besi meraih medali perak yang disumbangkan Sri Wahyuni di nomor 48 kilogram putri. Sedangkan satu keping medali perunggu disabet oleh lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan di kelas 62 kilogram putra.
Tim angkat besi pun tidak ingin terlalu berlarut atas capaian di Asian Games tersebut. Selanjutnya Eko Yuli dkk langsung fokus berlatih untuk turun pada kejuaraan kualifikasi angkat besi Olimpiade Rio 2016. Kejuaraan tersebut rencananya akan dibagi di dua tempat yakni di Almaty, Kazakhstan serta Houston, Amerika Serikat, pada bulan November mendatang.
"Mulai minggu depan, semua sudah berkumpul kembali untuk berlatih jelang kualifikasi Olimpiade Rio," ujar Dirja Wihardja, pelatih pelatnas angkat besi, kemarin (2/10).
Untuk komposisi atlet yang berangkat tidak akan banyak berubah dengan yang turun pada Asian Games Indonesia tetap akan mengirim 10 atlet yakni Sri Wahyuni (48 kg), Sarah Anggraini (53 kg), Ni Luh Shinta Darmariani (63 kg), Surahmat (56 kg), Eko Yuli (62 kg), M Hasby (62 kg), Deni (69 kg), I Ketut Ariatna (69 kg), dan Triyatno (77 kg).
"Komposisi pemain sudah baik jadi yang diganti mungkin hanya Citra (Citra Febrianti 53 kilogram, Red) dia ada masalah pada pangkal pahanya, jadi butuh waktu untuk pemulihan. Kami masih akan mencari penggantinya," lanjut Dirja.
Pada ajang Asian Games lalu, angkat besi meraih medali perak yang disumbangkan Sri Wahyuni di nomor 48 kilogram putri. Sedangkan satu keping medali perunggu disabet oleh lifter andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan di kelas 62 kilogram putra.
Tim angkat besi pun tidak ingin terlalu berlarut atas capaian di Asian Games tersebut. Selanjutnya Eko Yuli dkk langsung fokus berlatih untuk turun pada kejuaraan kualifikasi angkat besi Olimpiade Rio 2016. Kejuaraan tersebut rencananya akan dibagi di dua tempat yakni di Almaty, Kazakhstan serta Houston, Amerika Serikat, pada bulan November mendatang.
"Mulai minggu depan, semua sudah berkumpul kembali untuk berlatih jelang kualifikasi Olimpiade Rio," ujar Dirja Wihardja, pelatih pelatnas angkat besi, kemarin (2/10).
Untuk komposisi atlet yang berangkat tidak akan banyak berubah dengan yang turun pada Asian Games Indonesia tetap akan mengirim 10 atlet yakni Sri Wahyuni (48 kg), Sarah Anggraini (53 kg), Ni Luh Shinta Darmariani (63 kg), Surahmat (56 kg), Eko Yuli (62 kg), M Hasby (62 kg), Deni (69 kg), I Ketut Ariatna (69 kg), dan Triyatno (77 kg).
"Komposisi pemain sudah baik jadi yang diganti mungkin hanya Citra (Citra Febrianti 53 kilogram, Red) dia ada masalah pada pangkal pahanya, jadi butuh waktu untuk pemulihan. Kami masih akan mencari penggantinya," lanjut Dirja.
Dirja menargetkan bisa meloloskan tujuh pemain, empat putra dan tiga putri pada Olimpiade mendatang. Dirinya juga berharap beberapa atlet yang tampil tidak maksimal pada Asian Games mendatang mampu bangkit dan menunjukkan tajinya pada kualifikasi tersebut. Salah satu yang diharapkan adalah Triyatno (77 kilogram).
Triyatno memang tampil kurang meyakinkan dan menjadi juru kunci Asian Games 2014. Total snatch serta clean & jerk, peraih medali perak Olimpiade London 2012 tersebut hanya, 321 kg saja. Menurut Dirja, cedera meniskus lutut itulah yang menghambatnya.
"Untuk putra, Triyatno tetap akan turun di nomor 77 kilogram namun hanya pada saat Kazakhstan. Nanti di Houston akan kembali di nomor spesialisnya 69 kilogram. Masalah kemarin (Asian Games, Red) dia kepercayaan diri masih kurang karena baru sembuh dari cedera. Traumatik tersebut akhirnya sudah hilang. Ajang tersebut juga untuk menghilangkan traumatik tersebut," terangnya.
Nantinya, kualifikasi tersebut menggunakan sistem rangking yang dihitung berdasarkan team point dengan cara menggabungkan poin dari dua ajang kualifikasi tersebut. Jadi poin angkatan tiap atlet akan akumulasi menjadi satu. Semakin banyak poin yang dikumpulkan maka rangking negara akan semakin baik.
"Untuk putri, saya mau ada dua orang lagi seperti Sri, jadi agar peluangnya lebih baik lagi," tutupnya (mid/jpnn/obi/k15)
Sumber
pemerintah jangan kayak dulu, uang saku telat berbulan-bulan
mereka butuh makan daging tiap hari demikian juga sumber-sumber protein lain, kalau gak salah uang makan per orang (tiap atlet angkat besi) 500 ribu perhari, sebelum asian games cuma dijatah 200 ribu dan dikasih ikan kembung.....
segera fokus benahi cabor-cabor yang mau ke olimpiade (dan sudah berprestasi) macam badminton, angkat besi dan panahan
jangan fokus pada cabor looser yang cuma mengandalkan kata "paling populer, paling berskill, paling bergengsi" tapi keok melulu
Dikutip dari: http://adf.ly/sejX6


