Jakarta - Sanksi sosial untuk para pelaku kejahatan dinilai cukup ampuh memberi efek jera. Seperti yang dilakukan terhadap seorang pencopet di stasiun Manggarai, Jakarta Pusat.
Rabu (15/10/2014), sekitar pukul 08.00 WIB perhatian para penumpang di Stasiun Manggarai teralihkan pada seorang lelaki yang hanya mengenakan celana dalam dan dikalungkan kertas bertuliskan 'saya copet'. Ia ketahuan mencopet di salah satu kereta yang berhenti di peron 5 Stasiun Manggarai.
"Dia dari kereta arah Jakarta Kota. Dia mau nyopet dengan menyilet tas orang yang di depannya," ucap salah satu penumpang kereta, Muhammad Taufiq saat berbincang dengan detikcom.
Saat kereta berhenti di Stasiun Manggarai, pelaku nyaris dihajar massa. Namun, ia langsung diamankan petugas stasiun ke ruang petugas.
Alih-alih dipulangkan, pencopet ini harus menanggung malu dari perilakunya. Seluruh pakaiannya dilepas (kecuali celana dalam) dan disuruh jalan jongkok mengelilingi 6 peron yang ada di stasiun.
"Dia disuruh jalan jongkok, berdiri 1 kaki, lompat-lompat, persis kayak dilatih militer," ujarnya.
Hukuman ini menarik perhatian para penumpang kereta. Mereka mengelilingi dan mengambil gambar pencopet yang sedang dihukum. Selama menjalani hukuman ini, terlihat 3 personil TNI mengawasi.
Selama setengah jam, si pencopet menjalani hukuman dengan hanya mengenakan celana dalam. Kondisi stasiun yang semakin dipadati penumpang membuat pihak stasiun mengizinkan pencopet itu mengenakan celana panjangnya.
Hukuman sosial ini ditanggapi secara positif oleh para penumpang kereta. Hanya saja, menurut Taufiq seharusnya pencopet diberi hukuman yang jelas sehingga menambah efek jera untuk pelaku.
"Dengan kejadian begini setiap stasiun pengawasan diperketat. Setiap kejadian harus ada tindak lanjut dari aparat jadi bisa jera," pungkasnya.
SUMBER
Dikutip dari: http://adf.ly/st0JP
