
Reklamasi Teluk Jakarta. ©2014 Merdeka.com/Arie Basuki
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan mendorong adanya percepatan pembangunan di wilayah pesisir pantai Dadap, di wilayah Kecamatan Kosambi. Pemkab Tangerang pun menyetujui pembangunan tujuh pulau buatan di wilayah tersebut.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnain tak memungkiri, wilayah utara Kabupaten Tangerang lebih tertinggal dari daerah lain yang ada di Kabupaten Tangerang.
"Masalah di Kabupaten Tangerang begitu kompleks. Terutama di wilayah Pantura (Pantai Utara). Sampah dan bangunan liar di sepanjang Kali Perancis, juga di tepi laut membuat nelayan terhimpit beban hidupnya," kata Zaki saat mengunjungi pantai Dadap, Kamis (25/09).
Nelayan di Pantai Dadap, kata Zaki, harus ke tengah untuk mendapatkan hasil. Dan, itu membutuhkan waktu seharian tak cukup hanya bermodalkan waktu yang pendek. "Sehingga mereka banyak yang terlilit hutang karena membeli solar saja mereka harus meminjam kepada rentenir," katanya.
Karenanya, Zaki mengaku, sebaiknya masyarakat sekitar Pantai Dadap hendaknya beralih menjadi petani tambak seperti halnya di Kemiri, dekat PLTU. Menurut Zaki, para petani tambak udang di sana kini perekonomiannya membaik.
"Di sana bikin tambak Udang Sarane. Hanya modal sekitar Rp5 0 juta, keuntungannya mencapai Rp 100 juta dengan membutuhkan waktu tiga bulan. Padahal di sana bising karena dekat PLTU, tetapi tak ada masalah," ujar Zaki.
Persoalan sampah di wilayah pesisir terjadi karena itu dorongan dari hulu sungai yang bermuara ke pantai tersebut. Dan hal itu menjadi tanggung jawab bersama, tak hanya tanggung jawab pemerintah daerah.
"Tidak mungkin kita sanggup, karena anggaran kita terbatas," terangnya. Atas pandangan tersebut, Zaki mengaku, pihaknya sedang mendorong agar Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan izin kepada investor swasta untuk menanamkan modalnya dengan mereklamasi pantai dengan membangun tujuh pulau.
"Ini lah mengapa kita berkunjung ke sini (Pantai Dadap). Akan di bangun kawasan Tangerang Internasional City. Ada dua perusahaan yang akan membangunnya. Saat ini dalam pengajuan perizinan di Kementerian Kelautan," ujar Zaki.
Rencananya, kata Zaki, ketujuh pulau hasil reklamasi itu kegunaan-nya berbeda-beda. Ada yang untuk pemukiman, pelabuhan laut, pergudangan industri dan yang terakhir ditawarkan ada juga Terminal Bandara. "Ini akan menjadi trigger perekonomian masyarakat pantura. Kalau di Pantai Indah Kapuk bisa kenapa di kita tidak bisa," ujar Bupati.
Ketujuh pulau tersebut akan dibangun di atas area sekitar 9.000 hektare, dengan rata-rata luas pulau sekitar 1.000 sampai dengan 1.400 hektare. Adapun aksesnya akan menggunakan jembatan dari darat ke pulau. Investasinya mencapai sekitar Rp 15 triliun, termasuk pembangunan pulaunya.
"Seiring pembangunan tersebut terjadi, kita akan siapkan Peraturan Daerahnya, agar menjadi sumber PAD asli dari Pantura," jelasnya.
Dengan rencana tersebut, Zaki menyampaikan, agar masyarakat sekitar harus dibekali keterampilan pendidikan. Karenanya, pekan depan Zaki bakal melaunching- kartu pintar. Masyarakat akan dibekali Bea Siswa sampai ke perguruan tinggi.
Beberapa Universitas terkemuka di Tangerang sudah siap menyediakan CSR-nya, seperti Universitas Multimedia Nusantara, Surya Institute, Swiss Germany University, Universitas Paramitha dan Universitas Pelita Harapan.
"Kalau tidak dibekali dengan mapan sangat berbahaya. Endingnya masyarakat sekitar akan menjadi tukang parkir, tukang ojek dan yang terakhir menjadi preman," tuturnya.
[hhw]
-
embeeer: http://www.merdeka.com/peristiwa/pem...-di-dadap.html
-
kyknya bagus gan, dipelajari lebih lanjut lg aja pak
Dikutip dari: http://adf.ly/sbMzy


