Menjelang Idul Adha, kelompok pemberontak Syiah Hutsiyin semakin merajalela di ibukota Yaman, Sanaa. Menurut laporan, sejak beberapa hari ini pemberontak telah menduduki puluhan rumah politisi dan lembaga negara, khususnya pimpinan militer Yaman.
Surat kabar Awsaat mengutip laporan dari Pusat Media Sanaa menyebut bahwa setidaknya 62 buah rumah milik para pejabat Yaman kini telah diduduki dan dijarah para pemberontak, demikian seperti dikutip dari alarabiya, Jumat (3/10/2014).
Surat kabar Awsaat mengutip laporan dari Pusat Media Sanaa menyebut bahwa setidaknya 62 buah rumah milik para pejabat Yaman kini telah diduduki dan dijarah para pemberontak, demikian seperti dikutip dari alarabiya, Jumat (3/10/2014).
Selain itu, 35 lembaga milik pemerintah, 29 kantor pusat instansi pemerintah, 26 lembaga pendidikan, 35 masjid dan 5 klinik medis juga tak lepas dari penjarahan yang dilakukan oleh para pemberontak. Sejak menguasai Sanaa 21 September silam, Hutsiyin semakin massif dalam membuat huru-hara.
Menyikapi kisruh yang terjadi di Yaman, negara-negara Teluk (GCC) telah mengadakan pertemuan, Rabu (1/10/2014). Pertemuan digelar guna membahas solusi yang tepat untuk menangani krisis Yaman.
Sementara itu, utusan PBB untuk Yaman Jamal Benomar melakukan kunjungan resmi ke Arab Saudi pada sehari setelah diadakannya pertemuan negara-negara anggota GCC.
"Kunjungan ini bukanlah kujungan yang mudah, mengingat saya melihat sendiri Sanaa sedang mengalami insiden berdarah," kata Jamal Benomar. (arc)
sumber
Dikutip dari: http://adf.ly/sr4CF
