Solo - Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan, dirinya selama ini dikenal sebagai tokoh yang lekat dengan dunia pencitraan. Namun menurutnya, pencitraan itu muncul karena dia bekerja sungguh-sungguh dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, bukan didapat dari seringnya muncul di media massa maupun media sosial.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan dalam peluncuran buku berjudul 'Jokowi, Catatan dan Persepsi', yang diadakan di Pendapi Gede Balaikota Surakarta, Sabtu (4/10/2014) malam. Jokowi mengatakan saat ini peta global politik telah bergeser dari era vertikal ke era horisontal. Hal itu ditandai dengan penguasaan media sosial oleh seluruh elemen masyarakat semua lapisan.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan dalam peluncuran buku berjudul 'Jokowi, Catatan dan Persepsi', yang diadakan di Pendapi Gede Balaikota Surakarta, Sabtu (4/10/2014) malam. Jokowi mengatakan saat ini peta global politik telah bergeser dari era vertikal ke era horisontal. Hal itu ditandai dengan penguasaan media sosial oleh seluruh elemen masyarakat semua lapisan.
Dengan pergeseran itu maka masyarakat saat ini sudah tak cukup lagi untuk dilayani, namun juga menuntut untuk dilibatkan. "Jadi kalau ada pemimpin yang mengatakan akan bertekad melayani masyarakat, itu sudah tidak cukup. Karena saat ini masyarakat harus dilibatkan. Itulah yang sejak dulu saya lakukan di Solo, lalu di Jakarta, dan insya Allah nanti setelah resmi dilantik. Jadi kalau kemarin itu rakyat berbondon-bondong memberikan dukungan, itu memang kita libatkan. Ruang partisipasi itu kita buka selebaar-lebarnya," ujarnya.
Jokowi juga mengatakan dengan kerja-kerja yang sedemekian keras dan ekstra itu, sejujurnya dia juga mengalami kelelahan. Namun demikian dia bertekad tidak akan mengeluh atau mengatakan kalau kelelahan. Jika tidak memberi kesempatan kepada diri untuk berpikir capek, kata Jokowi, maka tubuh juga tidak akan terbiasa untuk capek, apalagi mengeluhkannya.
"Jangan ada pikiran capek, apalagi mengeluh. Jangan kalau ada tantangan lalu mengeluh, ada hambatan lalu mengeluh. Dunia politik itu sebuah persepsi dan persepsi itu muncul karena pencitraan. Pencitraan itu tidak akan muncul hanya karena sering tampil di televisi atau di media sosial. Pencitraaan itu muncul karena melakukann kerja. Pencitraan itu muncul karena seseorang dinilai dari karyanya. Itulah yang saya lakukan," lanjutnya.
Sumber
Presidenmu tercinta.

Suka tidak suka ini sudah jadi presidenmu.
Dikutip dari: http://adf.ly/sgZ1N


