TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo mulai super sibuk semenjak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dua tahun lalu. Selain harus bekerja pada siang hari, Jokowi kerap diundang dalam acara-acara yang berlangsung malam hari.
Otomatis, waktu berkumpul dengan keluarga menjadi berkurang. Iriana, sang istri mencoba memahami kesibukan sang suami. Ia tidak mau egois, karena ia berpikir apa yang dilakukan suaminya untuk kepentingan orang banyak.
Kesibukan Jokowi diakui Irina juga tidak membuat hubungannya dengan keluarga tidak harmonis. Ia bilang, sejauh ini kehidupan keluarganya normal-normal saja, bahkan penuh dengan kasih sayang. Apa sebenarnya kiat menjaga keharmonisan itu? Iriana tersenyum mendapat pertanyaan itu.
"Syarat utamanya harus selalu jaga komunikasi," cetusnya kemudian, di sela-sela perbincangan dengan wartawan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/10/2014).
"Biarpun Pak Joko di kantor dari pagi sampai malam, saya pasti mengingatkan makan melalui telepon. Itulah komunikasi yang istilahnya ada hati saya yang terkirim meskipun tidak sedang saling jumpa," imbuh Iriana.
Tetapi terkadang keinginan Iriana untuk sekadar mengingatkan sang suami makan, terhalang oleh rasa sungkannya. Sebab, ia pernah saat ia mencoba menelepon Jokowi, suaminya itu sedang ada kesibukan. Itu kenapa dalam sehari ia hanya menelepon suami yang menikahinya 1986 itu sekali saja.
"Paling sehari nelponnya satu kali. Kasian kalau ditelepon terus, nanti dia nggak bisa kerja," ujar Iriana.
Otomatis, waktu berkumpul dengan keluarga menjadi berkurang. Iriana, sang istri mencoba memahami kesibukan sang suami. Ia tidak mau egois, karena ia berpikir apa yang dilakukan suaminya untuk kepentingan orang banyak.
Kesibukan Jokowi diakui Irina juga tidak membuat hubungannya dengan keluarga tidak harmonis. Ia bilang, sejauh ini kehidupan keluarganya normal-normal saja, bahkan penuh dengan kasih sayang. Apa sebenarnya kiat menjaga keharmonisan itu? Iriana tersenyum mendapat pertanyaan itu.
"Syarat utamanya harus selalu jaga komunikasi," cetusnya kemudian, di sela-sela perbincangan dengan wartawan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/10/2014).
"Biarpun Pak Joko di kantor dari pagi sampai malam, saya pasti mengingatkan makan melalui telepon. Itulah komunikasi yang istilahnya ada hati saya yang terkirim meskipun tidak sedang saling jumpa," imbuh Iriana.
Tetapi terkadang keinginan Iriana untuk sekadar mengingatkan sang suami makan, terhalang oleh rasa sungkannya. Sebab, ia pernah saat ia mencoba menelepon Jokowi, suaminya itu sedang ada kesibukan. Itu kenapa dalam sehari ia hanya menelepon suami yang menikahinya 1986 itu sekali saja.
"Paling sehari nelponnya satu kali. Kasian kalau ditelepon terus, nanti dia nggak bisa kerja," ujar Iriana.
Ketika mendapati sang suami pulang ke rumah usai kerja, pada malam hari, betapa sumringahnya Iriana. Ia pun dengan sigap segera mempersiapkan keperluan mandi suami, termasuk bersiap untuk malam dengan suaminya. "Namanya juga orang kerja. Kelelahan pasti ada," kata Iriana.
Iriana belum mau membayangkan kesibukan sang suami ketika sudah menjabat sebagai presiden nanti. "Sudah pasti akan sangat sibuk. Tapi ya gimana lagi, harus dihadapi. Saya juga nanti siap mendampingi bapak saat menjalankan tugas-tugasnya."
Cemburu Sosok Jokowi mendadak fenomenal saat mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta. Namanya dielu-elukan. Terlebih saat ini, saat ia terpilih menjadi presiden Republik Indonesia. Pada setiap kunjungannya ke tempat-tempat tertentu atau kegiatan blusukan, masyarakat berebut berjabat tangan.
Tidak sedikit yang berlomba untuk berfoto bersama mantan Walikota Solo itu. Khususnya para kaum hawa, yang tidak ingin melewatkan kesempatan berharga bertemu Jokowi.
Bagaimana pendapat Iriana melihat sang suami menjadi seorang 'bintang' dan banyak perempuan ingin berfoto dengannya? Cemburukah ia? "Saya tidak mau bilang cemburu atau tidak. Tapi orangnya yang ngajak foto itu harus punya etika. Ya ndak?" Iriana paham betul, suaminya jadi objek foto karena sebuah resiko.
Ia sadar suaminya sudah terlanjur terkenal dan menjadi orang penting. "Sebel sih enggak karena itu resiko. Tapi banyak orang yang berlebihan kalau minta foto bareng," ungkapnya dengan nada sinis.
Sumber
Maaf sebelum nya bukan nya Nyindir yaa
Dikutip dari: http://adf.ly/t0vCP
