Merdeka.com - Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika yang saat ini menjadi anggota DPR, Tifatul Sembiring menegaskan, internet menjadi kunci daya dorong perekonomian Indonesia. Teknologi informasi bisa dimanfaatkan untuk menciptakan nilai tambah perekonomian.
Dia optimis, pada 2025, Indonesia bakal masuk 10 besar ekonomi dunia. Pada periode itu, bakal ada 8 miliar penduduk dunia yang berebut makanan, air dan energi. "Kita semestinya juga 10 besar dengan internet. Kalau kita tidak pandai pandai mengelola jadi problem internal kita," kata Tifatul di Bappenas, Jakarta, Rabu (15/10).
Dia optimis, pada 2025, Indonesia bakal masuk 10 besar ekonomi dunia. Pada periode itu, bakal ada 8 miliar penduduk dunia yang berebut makanan, air dan energi. "Kita semestinya juga 10 besar dengan internet. Kalau kita tidak pandai pandai mengelola jadi problem internal kita," kata Tifatul di Bappenas, Jakarta, Rabu (15/10).
Dengan 10 persen penetrasi pertumbuhan broadband, akan menyumbang pertumbuhan PDB sebesar 1,38 persen. Kemudian migrasi sistem analog ke sistem digital akan menghemat energi 70 persen. "Alat digital konsumsi energi hemat sekali. Dan juga berjualan dengan internet e-commerce 30 persen lebih hemat dari berdagang," tegasnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika sejak 2009 sudah membuat roadmap broadband Indonesia. Tahun 2010 sampai 2012 wilayah Indonesia semua sudah tersambung internet. "Sekarang sudah 95 persen sudah terlayani dengan seluler. 82 juta internet protocol (IP) address yang tercatat hingga sekarang."
Target jangka menengah selanjutnya adalah Indonesia akan dijadikan negara digital pada 2018 mendatang. "Perpindahan sistem analog ke digital akan menciptakan penghematan. Digital itu spektrum kecil. Menciptakan skema bisnis yang nyaman untuk semua pihak," katanya.
Sumber
Hmm, kunci daya dorong ekonomi. Yang masih disayangkan adalah pengguna intenet yang berdampak negatif terutama di kalangan remaja. Harus ada pengarahan lebih.
Semoga kita bisa menjadi pengguna yang bijaksana
Dikutip dari: http://adf.ly/sun9a


