TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Apakah tidak ada orang baik dan
jujur di negeri ini? Pertanyaan
tersebut meluncur deras dari Gatot
Ario Bimo, sekretaris jenderal
People Power Front for Democracy
(PPFD).
Gatot heran mengapa Presiden Joko
Widodo butuh waktu berhari-hari
usai dilantik untuk membentuk
kabinetnya.
"Saya heran kenapa Jokowi nggak
bisa pilih atau cari orang. Dari 43
orang yang diajukan ke KPK,
delapan kena 'kartu merah'," ujar
Gatot dalam rilisnya, Jakarta, Sabtu
(25/10/2014).
Menurut Gatot hal ini menandakan
posisi tawar Presiden Joko Widodo
yang lemah terhadap partai
pendukungnya. Buktinya, kata dia,
delapan orang yang diberi label
merah oleh KPK masih saja menjadi
nominator menteri.
"Kalau Jokowi itu petarung, menteri-
menterinya juga harus petarung.
Kalau menteri bermasalah, otomatis
Apakah tidak ada orang baik dan
jujur di negeri ini? Pertanyaan
tersebut meluncur deras dari Gatot
Ario Bimo, sekretaris jenderal
People Power Front for Democracy
(PPFD).
Gatot heran mengapa Presiden Joko
Widodo butuh waktu berhari-hari
usai dilantik untuk membentuk
kabinetnya.
"Saya heran kenapa Jokowi nggak
bisa pilih atau cari orang. Dari 43
orang yang diajukan ke KPK,
delapan kena 'kartu merah'," ujar
Gatot dalam rilisnya, Jakarta, Sabtu
(25/10/2014).
Menurut Gatot hal ini menandakan
posisi tawar Presiden Joko Widodo
yang lemah terhadap partai
pendukungnya. Buktinya, kata dia,
delapan orang yang diberi label
merah oleh KPK masih saja menjadi
nominator menteri.
"Kalau Jokowi itu petarung, menteri-
menterinya juga harus petarung.
Kalau menteri bermasalah, otomatis
kabinet Jokowi cuma akan jadi
bulan-bulanan saja. Nggak bisa
kerja sebab sibuk direcoki dengan
masalah menteri-menterinya," tegas
relawan Jokowi itu.
Kondisi ini, lanjut Gatot, mulai
membuat relawan resah dan
khawatir Jokowi tidak lagi
mendengarkan suara pendukungnya.
Ekspektasi rakyat terhadap Jokowi
diakui Gatot sangat tinggi.
Oleh karena itu, jika pemerintahan
Jokowi-Jusuf Kalla tidak bisa
membawa perubahan, itu artinya
sama saja dengan pemerintahan
sebelumnya.
"Jokowi selalu menggampangkan
masalah termasuk soal menteri.
Jokowi hanya mendengar rumah
transisi, tidak pernah mendengar
rakyat. Jokowi menyepelekan
aspirasi rakyat dan relawan
pendukungnya," tukas Gatot.
------------------------
sumber
------------------------
relawan mulai koar koar
Dikutip dari: http://adf.ly/tL1xt


