REPUBLIKA.CO.ID, PENJARINGAN--Taman Kota Waduk Pluit atau yang dikenal warga Muara Baru taman Jokowi kini kerap dijadikan tempat mesum. Sementara, petugas Satuan Polisi Pamong Praja kurang memperhatikan pengunjung taman.
Salah satu pengunjung Raswen (37 tahun) mengatakan dirinya kerap menemukan pasangan yang berbuat asusila dan sebagian besar masih di bawah umur."Pengunjung kan tidak bisa mengganggu kenyamanan penggunjung lain, kecuali petugas,"katanya.
Kepala Suku Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Utara Partono mengatakan petugas sering mengadakan patroli di sekitaran taman kota.
"Petugas yang berjaga bergatian berasal dari Kecamatan,"katanya saat dihubungi Republika, Senin (13/10).
Sementara Budi Rudianto (40 tahun) petugas keamanan Perumahan Timur Raya mengatakan pengunjung taman lebih sering datang pada waktu malam hari dan setiap pagi di akhir pekan."Datangnya pedagang dan bukanya //Green// Kiosk pada waktu menjelang malam,"katanya.
Kini Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta telah banyak membangun Ruang Terbuka Hijau. Namun, kurangnya penerangan dan pengawasan di fasilitas umum ini kerap dijadikan ajang muda-mudi bermuat mesum.
Sumber: http://nasional.republika.co.id/beri...i-lokasi-mesum
Sering jadi tempat mesum, Taman Rawa Badak Utara bakal direhab
Merdeka.com - Setelah sebelumnya diprotes keras oleh warga Koja akibat sering digunakan menjadi tempat pelampiasan nafsu birahi, Taman Rawa Badak Utara (RBU), Koja, Jakarta Utara, akan segera direhab. Taman itu akan direhab seluas 3.400 meter persegi untuk dijadikan taman percontohan di Jakarta Utara.
Tidak tanggung-tanggung, Pihak Suku Dinas (Sudin) Pertamanan Jakarta Utara membutuhkan dana minimal Rp 15 miliar untuk merealisasikan rencana tersebut. Targetnya 3 tahun segera dapat terealisasi.
Kepala Sudin Pertamanan Jakarta Utara Muhammad Fajar Sauri berencana akan membangun kolam penampungan air di Taman RBU. Hal tersebut dilakukan sebagai solusi bagi warga ketika musim kemarau panjang tiba. Apalagi pasokan air bersih di dua kecamatan yaitu Kecamatan Koja dan Tanjung Priok terbilang minim.
"Saat pasokan air bersih kurang, warga bisa pakai," ujar Fajar ketika dihubungi wartawan, Senin (13/10).
Dalam konsep awal, kolam tersebut akan dibangun di atas tanah seluas 200 meter persegi dengan titik terdalam setinggi satu meter. Agar memiliki fungsi ganda, Sudin Pertamanan setempat akan membikin hiasan serta kursi-kursi taman di bibir kolam.
"Kami juga akan isi kolam dengan ikan. Supaya bisa dirawat warga," tandasnya.
Untuk membangun kolam tersebut, instansinya menganggarkan dana Rp 650 juta. Sampai saat ini, usulannya masih diproses di Unit Lelang Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa DKI.
"Setelah lelang selesai akan langsung kami mulai pembangunannya," ucap dia.
Fajar memperkirakan, pembangunan kolam penampungan air tidak akan memakan waktu lama. Dia menarget, proses pengerjaannya bisa tuntas dalam hitungan bulan. "Kami bergantung pada anggarannya. Kalau anggarannya turun cepat, kami bisa kerjakan cepat," tandasnya.
Apabila pembangunan kolam penampungan air sudah rampung, kata dia, pihaknya akan melanjutkan proyek pengembangan Taman RBU. Mulai dari penataan taman sampai pembangunan zona interaksi warga.
"Konsepnya sudah kami buat, tinggal pelaksanaannya saja. Kami akan jadikan taman RBU sebagai taman unggulan di Jakarta Utara," terangnya.
Salah satu pengunjung Raswen (37 tahun) mengatakan dirinya kerap menemukan pasangan yang berbuat asusila dan sebagian besar masih di bawah umur."Pengunjung kan tidak bisa mengganggu kenyamanan penggunjung lain, kecuali petugas,"katanya.
Kepala Suku Dinas Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Utara Partono mengatakan petugas sering mengadakan patroli di sekitaran taman kota.
"Petugas yang berjaga bergatian berasal dari Kecamatan,"katanya saat dihubungi Republika, Senin (13/10).
Sementara Budi Rudianto (40 tahun) petugas keamanan Perumahan Timur Raya mengatakan pengunjung taman lebih sering datang pada waktu malam hari dan setiap pagi di akhir pekan."Datangnya pedagang dan bukanya //Green// Kiosk pada waktu menjelang malam,"katanya.
Kini Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta telah banyak membangun Ruang Terbuka Hijau. Namun, kurangnya penerangan dan pengawasan di fasilitas umum ini kerap dijadikan ajang muda-mudi bermuat mesum.
Sumber: http://nasional.republika.co.id/beri...i-lokasi-mesum
Sering jadi tempat mesum, Taman Rawa Badak Utara bakal direhab
Merdeka.com - Setelah sebelumnya diprotes keras oleh warga Koja akibat sering digunakan menjadi tempat pelampiasan nafsu birahi, Taman Rawa Badak Utara (RBU), Koja, Jakarta Utara, akan segera direhab. Taman itu akan direhab seluas 3.400 meter persegi untuk dijadikan taman percontohan di Jakarta Utara.
Tidak tanggung-tanggung, Pihak Suku Dinas (Sudin) Pertamanan Jakarta Utara membutuhkan dana minimal Rp 15 miliar untuk merealisasikan rencana tersebut. Targetnya 3 tahun segera dapat terealisasi.
Kepala Sudin Pertamanan Jakarta Utara Muhammad Fajar Sauri berencana akan membangun kolam penampungan air di Taman RBU. Hal tersebut dilakukan sebagai solusi bagi warga ketika musim kemarau panjang tiba. Apalagi pasokan air bersih di dua kecamatan yaitu Kecamatan Koja dan Tanjung Priok terbilang minim.
"Saat pasokan air bersih kurang, warga bisa pakai," ujar Fajar ketika dihubungi wartawan, Senin (13/10).
Dalam konsep awal, kolam tersebut akan dibangun di atas tanah seluas 200 meter persegi dengan titik terdalam setinggi satu meter. Agar memiliki fungsi ganda, Sudin Pertamanan setempat akan membikin hiasan serta kursi-kursi taman di bibir kolam.
"Kami juga akan isi kolam dengan ikan. Supaya bisa dirawat warga," tandasnya.
Untuk membangun kolam tersebut, instansinya menganggarkan dana Rp 650 juta. Sampai saat ini, usulannya masih diproses di Unit Lelang Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa DKI.
"Setelah lelang selesai akan langsung kami mulai pembangunannya," ucap dia.
Fajar memperkirakan, pembangunan kolam penampungan air tidak akan memakan waktu lama. Dia menarget, proses pengerjaannya bisa tuntas dalam hitungan bulan. "Kami bergantung pada anggarannya. Kalau anggarannya turun cepat, kami bisa kerjakan cepat," tandasnya.
Apabila pembangunan kolam penampungan air sudah rampung, kata dia, pihaknya akan melanjutkan proyek pengembangan Taman RBU. Mulai dari penataan taman sampai pembangunan zona interaksi warga.
"Konsepnya sudah kami buat, tinggal pelaksanaannya saja. Kami akan jadikan taman RBU sebagai taman unggulan di Jakarta Utara," terangnya.
Pemilihan Taman RBU, sambung Fajar, tidak lepas dari berbagai persoalan yang selama ini menjadi masalah bagi warga di sekitar taman tersebut. Dia ingin, citra Taman RBU kembali baik setelah instansinya melakukan pengembangan.
"Tadinya kan banyak yang menyalahgunakan, kami tidak ingin lagi seperti itu," tegasnya.
Seperti diketahui, warga Koja mengeluhkan di sekitaran Taman RBU kerap kali dipergunakan sebagai tempat berbuat mesum. Bahkan, warga seringkali mendapati para remaja berduaan sampai tengah malam dan ditemukan banyaknya alat kontrasepsi berupa kondom berserakan di sekitar taman tersebut.
Sumber: http://palingaktual.com/1076199/seri...-direhab/read/
Taman Kota di Ibukota Jadi Tempat Mesum
beritabatavia.com - Pakar perkotaan dari Universitas Trisaksi, Jakarta, Yayat Supriatna, menyoroti taman kota di DKI Jakarta yang telah beralih fungsi menjadi tempat pacaran yang mengarah ke mesum, namun tidak diawasi aparat pemerintah provinsi.
Saya mendapat informasi terjadi hal semacam ini di Taman Menteng, Taman Kodok, serta Taman Cattleya. Jangan dibiarkan ruang publik seperti ini beralih menjadi tempat esek-esek, kata dia, di Jakarta, kemarin.
Menurut Yayat, pemerintah provinsi harus meningkatkan peran pengawasannya agar fungsi taman sebagai ruang interaksi warga dan ruang tempat rekreasi tidak melenceng pada tindakan asusila.
Lampunya gelap sehingga memberi peluang untuk itu. Cobalah ada petugas yang memang difungsikan untuk mengawasinya. Kalau sudah larut malam, baiknya ditutup, dan kalau perlu pasang kamera pengawas, katanya.
Sebab, kata dia, pemerintah harus memberikan perhatian terhadap generasi muda dengan memberikan kegiatan-kegiatan positif, kreatif, dan bermanfaat untuk masa depan, tidak jatuh ke dalam pergaulan bebas. Petugas tamanlah yang diberdayakan, jangan sampai fungsi utamanya disalahgunakan. Intinya ada pengawasan, katanya.
Dia mencontohkan pengawasan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Sutiyoso, yang memberikan fasilitas bagi pemerintah kecamatan dan kelurahan memantau lahan-lahan dan sungai agar tidak diserobot warga atau pedagang kaki lima.
Jangan-jangan ada juga lahan taman kota yang diserobot. Bila ada petugas yang mengawasi setiap saat, pasti aktivitas seperti pacaran sampai jauh malam atau lahan yang diserobot pedagang tidak akan terjadi, usulnya.
Sementara itu, rumah kaca di Taman Menteng akan diganti dengan kaca gelap. Kepala Bidang Taman Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ratna Dyah, mengatakan kaca bening pada rumah kaca Taman Menteng akan diganti menjadi kaca gelap.
Kami akan ganti kaca bening itu dengan kaca riben di dua rumah kaca itu. Karena selama ini panas banget. Kalau ada kaca riben, pastinya akan lebih nyaman, kata Dyah.
Selain pergantian kaca, beberapa fasilitas yang ada di Menteng akan segera diperbaiki, misalnya toilet, musala, dan taman bermain anak. Tidak hanya itu, kotoran dan jamur-jamur yang menempel di beberapa titik pun akan dibersihkan.
Selama hampir delapan tahun, dua rumah kaca di Taman Menteng tidak pernah dibersihkan dari kotoran dan jamur. Kotoran yang menempel kebanyakan adalah jamur karena kaca-kaca kebanyakan terkena panas dan hujan, kata Dyah.
Sumber: http://www.beritabatavia.com/detail/...m#.VDyApledZxB
Gelap-gelapan, kondom berserakan, dan selalu butuh pengawasan, gan!
Dikutip dari: http://adf.ly/sqgyf


