
Jakarta - Pemilihan pimpinan MPR dimenangkan oleh paket yang diajukan Koalisi Merah Putih (KMP) setelah sebelumnya mereka pun memeroleh paket pimpinan DPR. Sekretaris KMP Fahri Hamzah menyebut pihaknya justru memperkuat sistem presidensial.
"Di mana pun sistem presidensial itu jika satu kelompok sudah kuasai eksekutif, maka kelompok lainnya akan di legislatif. Sehingga bisa awasi," kata Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014).
Presiden dipandang Fahri sebagai sumber kekuasaan yang sudah sepatutnya diawasi. Dia pun menjamin DPR/MPR tak akan menjegal kebijakan Presiden.
"Tak ada ruang untuk menjegal. Kalau mau lewat anggaran misalnya, kan nanti bisa pakai anggaran tahun sebelumnya. Jadi jangan khawatirkan soal itu," imbuh Fahri.
Wakil Ketua DPR ini mencontohkan negara di Amerika Latin gagal menerapkan presidensial karena multipartai. Terjadi tarik menarik di internal legislatif.
"Makanya di Indonesia ini walau pun multipartai tapi kan mengerucut jadi dua kelompok. Ini menandakan presidensial kita lebih baik," pungkas Fahri.
sumber
Fahri Hamzah : Begitu Jokowi Dilantik, Saya Akan SERANG !!!
Original Posted By ajgmj.asli ►
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah selama ini dikenal sebagai sosok yang kerap mengkritik dan berseberangan dengan Presiden terpilih 2014 Joko Widodo atau Jokowi. Meski tindakannya itu malah kadang membuat elektabilitas Jokowi semakin meningkat, namun Fahri berjanji akan terus menyerang Jokowi.
Bahkan kata Fahri, kritik kepada Jokowi akan semakin gencar dilakukan ketika politisi PDI Perjuangan itu dan pasangannya, Jusuf Kalla (JK) dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang.
"Makanya, begitu Jokowi dilantik, saya akan serang, tidak akan berhenti apa pun risikonya. Saya tidak mencari comfortibility (kenyamanan), yang saya cari kebenaran umum," ujar Fahri di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/9/2014).
Sama halnya saat SBY menjabat sebagai Presiden, kata Fahri, tujuannya bersikap kritis terhadap pemerintah ini hanya untuk mengingatkan bahwa yang bersangkutan harus tetap mawas diri dalam memimpin Indonesia.
"Nanti Anda akan kaget melihat saya akan apresiasi pada SBY. Ketika masih menjabat (presiden) serang dia sekuat mungkin supaya mawas dan waspada bahwa kekuasaan eksekutif riil," terang Fahri.
Namun setelah pensiun atau tidak lagi menjabat sebagai presiden, Fahri mengaku akan mendukung dan mengapresiasi semua yang telah dilakukan SBY selama 10 tahun memimpin.
Fahri sebelumnya pernah mengicaukan kata "Sinting" terkait rencana Jokowi menjadikan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional. Jokowi mengakui akibat kata "Sinting" itu, ia mendapatkan tambahan 3 juta suara hanya dalam waktu 2 hari menjelang hari pencoblosan Pilpres pada 9 Juli lalu.
"Saya senang dikomentari seperti itu, terima kasih. Dalam 2 hari dapat 3 juta suara. Alhamdulillah saya nggak ke mana-mana. Cuma karena Jokowi 'sinting'dapat 3 juta," ucap Jokowi dalam Muktamar PKB di Hotel Empire Palace, Surabaya, Jawa Timur, 31 Agustus lalu.
http://m.liputan6.com/indonesia-baru...ya-akan-serang
Dikutip dari: http://adf.ly/siAkI


