Dengan semakin bertambahnya usia, dengan sendirinya maka kita akan semakin mengerti akan arti dari tanggung jawab dan nilai-nilai kebaikan. Tapi sayangnya pertambahan usia juga membuat kita semakin pandai untuk mencari alasan dan melanggar banyak hal. Kebanyakan orang dewasa lebih fokus pada apa yang bisa memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri dan melupakan orang-orang yang berada disekitarnya. Namun sebuah perbuatan kecil dari seorang bocah di Tiongkok telah mengajarkan tentang apa artinya peduli dan membuat para mahasiswa merasa malu.
Seperti diberitakan oleh Shanghaiist, gadis kecil itu masih berusia 6 tahun. Ayahnya adalah seorang juru masak di kantin sebuah kampus di Tiongkok. Sebenarnya kantin ini sudah memiliki petugas khusus yang bertugas untuk membersikan meja dan mengambil piring-piring kotor. Namun mereka seringkali merasa kewalahan melaksanakan tugasnya saat kantin memasuki jam-jam sibuk. Hal ini membuat mahasiswa sering kesulitan untuk mendapatkan tempat untuk duduk.
Melihat keadaan tersebut, gadis kecil yang tak disebutkan namanya tersebut tergerak untuk membantu. Ia membantu membersihkan dan mengambil piring-piring dari meja kantin tersebut agar segera bisa digunakan oleh mahasiswa yang lainnya. Apa yang dilakukan oleh gadis kecil ini membuat para petugas kantin dan para mahasiswa yang makan disana merasa sungkan dan malu.
Sebenarnya pihak kampus sendiri telah membuat sebuah peraturan yang menghimbau kepada para mahasiswa untuk membersihkan piring mereka sendiri. Namun peratusan ini masih menjadi pro dan kontra dikalangan mahasiswa. Mereka yang mendukung menilai peraturan ini mampu menanamkan rasa tanggung jawab serta kepedulian pada para mahasiswa. Sementara mereka yang menolak menyatakan bahwa tak pernah ada pelanggan di restoran yang harus membersihkan dan mencuci piringnya sendiri.
Yah walaupun kita tak punya kewajiban utnuk membersihkan peralatan makan yang telah kita gunakan di sebuah tempat makan, apa yang dilakukan oleh gadis kecil ini seharusnya bisa memberikan kita pelajaran tentang artinya peduli. Saat kita hendak menghindarkan diri dari melakukan sebuah kebaikan, kita pasti akan menemukan banyak sekali alasan. Tapi saat kita melakukan sebuah kebaikan, kita akan sadar bahwa kita tak perlu alasan apapun untuk melakukannya. Yang kita butuhkan hanyalah sebuah inisiatif.
Sumber
Dikutip dari: http://adf.ly/seIOu
