Jakarta - Presiden terpilih Jokowi tampil dalam diskusi revolusi mental di Balai Kartini, Jakarta. Diwawancara Najwa Shihab, Jokowi berbicara soal makna revolusi mental. Apa kata Jokowi?
"Saya kira kalau situasi seperti ini diteruskan, dan kita tidak sadar, jadi secara keaslian, kita ini tidak seperti sekarang ini. Harusnya masyarakat kita santun, budi pekerti baik, ramah, selalu tersenyum dan selalu mebantu, gotong royong, itu keaslian kita," kata Jokowi, Jumat (17/10/2014).
"Saya nggak tahu kenapa sedikit-sedikit berubah, terus tidak ada yang mengerem. Dan itu merusak mentalitas kita semua," tambah dia.
Misalnya saja, Jokowi memberi contoh dalam soal pelayana publik dan lainnya. Ada permasalahan yang terjadi.
"Saya kira kalau situasi seperti ini diteruskan, dan kita tidak sadar, jadi secara keaslian, kita ini tidak seperti sekarang ini. Harusnya masyarakat kita santun, budi pekerti baik, ramah, selalu tersenyum dan selalu mebantu, gotong royong, itu keaslian kita," kata Jokowi, Jumat (17/10/2014).
"Saya nggak tahu kenapa sedikit-sedikit berubah, terus tidak ada yang mengerem. Dan itu merusak mentalitas kita semua," tambah dia.
Misalnya saja, Jokowi memberi contoh dalam soal pelayana publik dan lainnya. Ada permasalahan yang terjadi.
"Itu secara tidak sadar ada perubahan yang betul-betul menuju sebuah kerusakan. Oleh sebab itu saya menwarakan sebuah revolusi mental. Kalau ada rusak di dalam nilai kedisiplinan, ya mesti ada serangan nilai-nilai," jelas dia.
"Kuncinya ada di serangan nilai, nilai-nilai yang buruk diserang dengan nilai yang baik," tutup dia.
Sumber
Analogi dalam bentuk gambar :

Setelah "nilai2 buruk itu diserang" maka semua rakjat akan menjadi pintar dan mencapai tahap pemikiran baru sehingga bangsa ini akan disegani.
Siap maju Indonesia bersama presidenmu?
Dikutip dari: http://adf.ly/t0H7x


