SUMBER : HTTP://indonesiana.seruu.com/read/2015/05/18/248970/lembaga-pendidikan-bahasa-rugikan-ratusan-siswanya
Jakarta, Seruu.com - Penipuan tempat kursus belajar bahasa asing marak terjadi saat ini. Alih-alih dapat menguasai bahasa asing sesuai yang ditawarkan, uang jutaan sebagai biaya malah raib.
Hal ini dituturkan oleh salah satu korban Irwan S. Seorang profesional yang berniat belajar beberapa bahasa setelah tertarik mendaftar di salah satu tempat kursus bahasa asing bernama Global Bahasa Speak Easy, yang stand promosinya ada disalah satu mall di Jakarta.
Irwan menjelaskan, Global Bahasa Speak Easy adalah lembaga pendidikan yang memberikan kursus pendidikan bahasa Inggris, Mandarin, Jerman, Perancis, Korea dan Jepang. Lembaga ini diperkirakan mulai beroperasi sekitar Bulan Nopember 2014.
"Mulai bulan September 2014 dan Januari 2015 mulai gencar melakukan promosi di Mall-mal yang berdekatan dengan lokasi belajar yaitu Mall Taman Palem, Mall Daan Mogot, Mal Tangcity, Mall Tamini dan Mall Buaran." Kata Irwan saat dihubungi Seruu.com, Minggu (17/05/2015).
Menurut Irwan, student yang mendaftar belajar disana harus membayar dengan negosiasi tergantung kesepakatan dengan Marketing GBSE. Lama belajar dan jumlah uang yang harus dibayar ditentukan dalam satu negosiasi.
Misalnya, lanjut Irwan menjelaskan, lama belajar 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 12 +4 bulan, dan seterusnya sesuai dengan kesepakatan. Jumlah yang dibayarkan pun tergantung negosiasi. Bisa 4jt untuk 12 bulan, bisa 6jt untuk 12 bulan, bahkan bisa 12jt perbulan.
"Dan pembayarannya harus dibayar secara keseluruhan diawal sebelum belajar." Imbuhnya.
Irwan juga mengungkapkan, iming-iming yang dijanjikan oleh marketingnya adalah dengan bayar 1x, student dapat ikut semua kelas bahasa asing, dengan jadwal setiap hari.
"Kelas yang ada bisa flexybel kapan saja diikuti. Setiap hari student semakin bertambah banyak, karena mereka gencar promosi di Mall-mall." Jelasnya.
Sementara, untuk kelas belajar yang sudah mulai belajar yaitu di Ruko Mall Taman Palem No. 67-68 Cengkareng Jakarta Barat dan Ruko Mall Daan Mogot Baru, Jl. Tampak Siring Blok KJE No. 28 A-B Kalideres (seberang Mall Daan Mogot).
Irwan menuturkan, ada student yang baru belajar 1-2 bulan, namun tidak ada guru yang mengajar. Bahkan ada student yang baru akan mulai belajar namun ruko yang dijadikan tempat belajar sudah tutup.
Karena itu, lanjutnya, bisa dibayangkan jika ada sekitar 300 student yang mendaftar dan membayar masing-masing 5jt di satu Mall saja, sudah berapa mereka mendapatkan uang.
"Belum lagi jika dikalikan dengan jumlah tempat mereka promosi di tempat lain. Diperkirakan pemilik GBSE meraup Milyaran rupiah dari hasil buka stand di Mall-Mall di wilayah Jabodetabek." Tukasnya.
Sementara itu, dalam penelusuranSeruu.com, kini tempat belajar yang berada di Ruko Mall Taman palem dan Ruka Daan Mogot sudah tutup. Tidak ada satupun management yang dapat dimintai pertanggungjawaban.
Pemiliknya pun kini hilang ditelan bumi. Saat Seruu.com mencoba melacak ke rumahnya namun rumah tersebut sudah dijual ke orang lain.
"Dan untuk kasus ini sudah dilaporkan dan di mediasi Polsek Kalideres namun hasilnya nihil. Dan sekarang pemilik GBSE yaitu Riswanda dan Istrinya yang bernama Ayu kabur tak jelas rimbanya. Semoga tidak ada korban baru. Dan kepada masyarakat harus berhati-hati jika melihat promosi seperti ini di mall-mall, sebaiknya di cek dahulu kredibilitas lembaga pendidikannya sebelum membayar." Tandas Irwan. (Cesare)
Banten Hits - Bagi Anda yang ingin mendaftarkan anak Anda ke tempat kursus bahasa, sebaiknya Anda telusuri dahulu profil lembaga kursus yang Anda tuju. Alih-alih bisa meningkatkan kemampuan berbahasa, Anda malah akan menjadi korban penipuan jika tak cermat memilih tempat kursus yang tepat.
Pengalaman Marianto (46), warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang mengaku telah menjadi korban penipuan lembaga kursus bahasa Global Bahasa, sebaiknya dijadikan pelajaran yang berharga.
Melalui akun Facebook Suryanto Kwok, Marianto menceritakan, awalnya dirinya mendaftarkan anaknya ke kursus bahasa Global Bahasa yang kerap berubah nama menjadi Speak Easy.
Saat itu, Marianto membayar sekaligus Rp 10,5 juta dan dibayar di muka untuk masa belajar dua tahun. Jumlah itu menurut Marianto, lebih kecil jika dibandingkan pembayaranan dari peminat lainnya.
"Yang lain ada yang bayar Rp 8 juta, 15 juta, 17 juta, dan bahkan Rp 30 jt untuk masa belajar enam bulan, dua tahun atau tiga tahun. (Namun), baru berjalan tiga bulan, guru-guru pengajar berhenti karen gajinya tidak dibayar," jelas Marianto.
Marianto menambahkan, orang tua murid yang sudah terlanjur membayar biaya kursus, meminta kembali uang mereka. Namun pihak Global Bahasa tidak bisa membayar uang mereka.
"Yang kami khawatirkan akhirnya (terbukti). Tempat kursusnya tutup, (lalu) ownernya kabur. Semua sales marketing juga mau cuci tangan," kata Marianto.
Yang mengejutkan, kepada Banten Hits, Marianto menyebut bahwa Global Bahasa yang sudah banyak makan korban ini pernah buka pameran di Mall Tangerang City (Tangcity), salah satu mall besar di Kota Tangerang dan Mall Metropolis.
"Di Tangcity, mereka buka pameran di lantai satu," terang Marianto.
Kasus penipuan tersebut kini dalam penanganan Polda Metro Jaya, berdasarkan Laporan Polisi: LP/1846/V/2015/PMJ/DIT RESKRIMUM, tanggal 13 Mei 2015.(Rus)
BENAR-BENAR PENIPU
AQ PUN KETIPU 100 RIBU SM SALESNYA
TAU GA ITU DUIT BERHARGA
SALES NIPU
SALES JAHAT
KETERLALUAN
HATIKU SAKIT
Link: http://adf.ly/1HTU3m
Jakarta, Seruu.com - Penipuan tempat kursus belajar bahasa asing marak terjadi saat ini. Alih-alih dapat menguasai bahasa asing sesuai yang ditawarkan, uang jutaan sebagai biaya malah raib.
Hal ini dituturkan oleh salah satu korban Irwan S. Seorang profesional yang berniat belajar beberapa bahasa setelah tertarik mendaftar di salah satu tempat kursus bahasa asing bernama Global Bahasa Speak Easy, yang stand promosinya ada disalah satu mall di Jakarta.
Irwan menjelaskan, Global Bahasa Speak Easy adalah lembaga pendidikan yang memberikan kursus pendidikan bahasa Inggris, Mandarin, Jerman, Perancis, Korea dan Jepang. Lembaga ini diperkirakan mulai beroperasi sekitar Bulan Nopember 2014.
"Mulai bulan September 2014 dan Januari 2015 mulai gencar melakukan promosi di Mall-mal yang berdekatan dengan lokasi belajar yaitu Mall Taman Palem, Mall Daan Mogot, Mal Tangcity, Mall Tamini dan Mall Buaran." Kata Irwan saat dihubungi Seruu.com, Minggu (17/05/2015).
Menurut Irwan, student yang mendaftar belajar disana harus membayar dengan negosiasi tergantung kesepakatan dengan Marketing GBSE. Lama belajar dan jumlah uang yang harus dibayar ditentukan dalam satu negosiasi.
Misalnya, lanjut Irwan menjelaskan, lama belajar 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 12 +4 bulan, dan seterusnya sesuai dengan kesepakatan. Jumlah yang dibayarkan pun tergantung negosiasi. Bisa 4jt untuk 12 bulan, bisa 6jt untuk 12 bulan, bahkan bisa 12jt perbulan.
"Dan pembayarannya harus dibayar secara keseluruhan diawal sebelum belajar." Imbuhnya.
Irwan juga mengungkapkan, iming-iming yang dijanjikan oleh marketingnya adalah dengan bayar 1x, student dapat ikut semua kelas bahasa asing, dengan jadwal setiap hari.
"Kelas yang ada bisa flexybel kapan saja diikuti. Setiap hari student semakin bertambah banyak, karena mereka gencar promosi di Mall-mall." Jelasnya.
Sementara, untuk kelas belajar yang sudah mulai belajar yaitu di Ruko Mall Taman Palem No. 67-68 Cengkareng Jakarta Barat dan Ruko Mall Daan Mogot Baru, Jl. Tampak Siring Blok KJE No. 28 A-B Kalideres (seberang Mall Daan Mogot).
Irwan menuturkan, ada student yang baru belajar 1-2 bulan, namun tidak ada guru yang mengajar. Bahkan ada student yang baru akan mulai belajar namun ruko yang dijadikan tempat belajar sudah tutup.
Karena itu, lanjutnya, bisa dibayangkan jika ada sekitar 300 student yang mendaftar dan membayar masing-masing 5jt di satu Mall saja, sudah berapa mereka mendapatkan uang.
"Belum lagi jika dikalikan dengan jumlah tempat mereka promosi di tempat lain. Diperkirakan pemilik GBSE meraup Milyaran rupiah dari hasil buka stand di Mall-Mall di wilayah Jabodetabek." Tukasnya.
Sementara itu, dalam penelusuranSeruu.com, kini tempat belajar yang berada di Ruko Mall Taman palem dan Ruka Daan Mogot sudah tutup. Tidak ada satupun management yang dapat dimintai pertanggungjawaban.
Pemiliknya pun kini hilang ditelan bumi. Saat Seruu.com mencoba melacak ke rumahnya namun rumah tersebut sudah dijual ke orang lain.
"Dan untuk kasus ini sudah dilaporkan dan di mediasi Polsek Kalideres namun hasilnya nihil. Dan sekarang pemilik GBSE yaitu Riswanda dan Istrinya yang bernama Ayu kabur tak jelas rimbanya. Semoga tidak ada korban baru. Dan kepada masyarakat harus berhati-hati jika melihat promosi seperti ini di mall-mall, sebaiknya di cek dahulu kredibilitas lembaga pendidikannya sebelum membayar." Tandas Irwan. (Cesare)
Banten Hits - Bagi Anda yang ingin mendaftarkan anak Anda ke tempat kursus bahasa, sebaiknya Anda telusuri dahulu profil lembaga kursus yang Anda tuju. Alih-alih bisa meningkatkan kemampuan berbahasa, Anda malah akan menjadi korban penipuan jika tak cermat memilih tempat kursus yang tepat.
Pengalaman Marianto (46), warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat, yang mengaku telah menjadi korban penipuan lembaga kursus bahasa Global Bahasa, sebaiknya dijadikan pelajaran yang berharga.
Melalui akun Facebook Suryanto Kwok, Marianto menceritakan, awalnya dirinya mendaftarkan anaknya ke kursus bahasa Global Bahasa yang kerap berubah nama menjadi Speak Easy.
Saat itu, Marianto membayar sekaligus Rp 10,5 juta dan dibayar di muka untuk masa belajar dua tahun. Jumlah itu menurut Marianto, lebih kecil jika dibandingkan pembayaranan dari peminat lainnya.
"Yang lain ada yang bayar Rp 8 juta, 15 juta, 17 juta, dan bahkan Rp 30 jt untuk masa belajar enam bulan, dua tahun atau tiga tahun. (Namun), baru berjalan tiga bulan, guru-guru pengajar berhenti karen gajinya tidak dibayar," jelas Marianto.
Marianto menambahkan, orang tua murid yang sudah terlanjur membayar biaya kursus, meminta kembali uang mereka. Namun pihak Global Bahasa tidak bisa membayar uang mereka.
"Yang kami khawatirkan akhirnya (terbukti). Tempat kursusnya tutup, (lalu) ownernya kabur. Semua sales marketing juga mau cuci tangan," kata Marianto.
Yang mengejutkan, kepada Banten Hits, Marianto menyebut bahwa Global Bahasa yang sudah banyak makan korban ini pernah buka pameran di Mall Tangerang City (Tangcity), salah satu mall besar di Kota Tangerang dan Mall Metropolis.
"Di Tangcity, mereka buka pameran di lantai satu," terang Marianto.
Kasus penipuan tersebut kini dalam penanganan Polda Metro Jaya, berdasarkan Laporan Polisi: LP/1846/V/2015/PMJ/DIT RESKRIMUM, tanggal 13 Mei 2015.(Rus)
BENAR-BENAR PENIPU
AQ PUN KETIPU 100 RIBU SM SALESNYA
TAU GA ITU DUIT BERHARGA
SALES NIPU
SALES JAHAT
KETERLALUAN
HATIKU SAKIT
Link: http://adf.ly/1HTU3m