Inflasi Maret Hanya 0,17 Persen
Setelah dua bulan berturut-turut deflasi, sepanjang Maret 2015 terjadi inflasi atau kenaikan rata-rata harga barang dan jasa sebesar 0,17 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi year on year (YoY) sebesar 6,38 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, mengatakan, dari 82 kota, inflasi terjadi di 54 kota. Sedangkan 28 kota lain mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,84 persen, terendah di Padang dan Cilacap 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,97 persen.
Meski terjadi inflasi, bahan makanan yang merupakan komponen dalam penghitungan inflasi mengalami deflasi 0,73 persen. Komponen ini berkontribusi menghambat inflasi 0,16 persen. "Seluruh bahan makanan mengalami deflasi, kecuali beras," kata Suryamin di kantornya, Rabu, 1 April 2015.
Makanan, minuman jadi, rokok, dan tembakau juga mengalami inflasi 0,29 persen pada seluruh komponen. Perumahan, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi 0,29 persen. Komponen yang mengalami deflasi adalah tarif listrik.
Penurunan harga emas dunia menyebabkan deflasi pada sandang sebesar 0,08 persen. Sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi 0,77 persen. Bahan bakar minyak Pertamax disebut sebagai komponen yang mengerek kenaikan inflasi.
sumber : http://www.tempo.co/read/news/2015/0...nya-017-Persen
semoga inflasi tetap terkendali
Link: http://adf.ly/1CbrDi
Setelah dua bulan berturut-turut deflasi, sepanjang Maret 2015 terjadi inflasi atau kenaikan rata-rata harga barang dan jasa sebesar 0,17 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi year on year (YoY) sebesar 6,38 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik, Suryamin, mengatakan, dari 82 kota, inflasi terjadi di 54 kota. Sedangkan 28 kota lain mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,84 persen, terendah di Padang dan Cilacap 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,97 persen.
Meski terjadi inflasi, bahan makanan yang merupakan komponen dalam penghitungan inflasi mengalami deflasi 0,73 persen. Komponen ini berkontribusi menghambat inflasi 0,16 persen. "Seluruh bahan makanan mengalami deflasi, kecuali beras," kata Suryamin di kantornya, Rabu, 1 April 2015.
Makanan, minuman jadi, rokok, dan tembakau juga mengalami inflasi 0,29 persen pada seluruh komponen. Perumahan, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi 0,29 persen. Komponen yang mengalami deflasi adalah tarif listrik.
Penurunan harga emas dunia menyebabkan deflasi pada sandang sebesar 0,08 persen. Sektor transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi 0,77 persen. Bahan bakar minyak Pertamax disebut sebagai komponen yang mengerek kenaikan inflasi.
sumber : http://www.tempo.co/read/news/2015/0...nya-017-Persen
semoga inflasi tetap terkendali
Link: http://adf.ly/1CbrDi