Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Dunia menilai Indonesia belum bisa memaksimalkan potensi sosial ekonomi dari derasnya arus urbanisasi yang rata-rata tumbuh 4,4 persen per tahun.
Taimur Samad, Ekonom Senior Bank Dunia bidang Urban menuturkan dengan tingkat urbanisasi tertinggi di Asaia, Indonesia berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dari 24 persen pada 1999 menjadi 12 persen pada 2012. Hal itu selaras dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita yang menanjak menjadi US$ 3.550 pada 2012 dari US$ 680 pada 1999 yang mengikuti pertumbuhan proporsi populasi urban dari 40,7 persen menjadi 51,4 persen.
"Artinya jika ditata dengan benar, urbanisasi memberikan kesempatan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan pendapatan dan menurunkan tingkat kemiskinan," ujarnya di Jakarta, Senin (26/1).
Kendati demikian, Samad menilai potensi tersebut masih belum maksimal. Data Bank Dunia menunjukkan, setiap 1 persen urbanisasi, seharusnya Indonesia hanya mampu meraup pertumbuhan PDB sebesar 2 persen.
Indonesia, menurut Samad, masih kalah dibandingkan dengan Tiongkok yang mampu menghasilkan pertumbuhan PDB hingga 6 persen. Sementara itu, PDB Vietnam mampu tumbuh 8 persen, dan Thailand 10 persen dari tiap 1 persen pertumbuhan urbanisasi.
"Kebanyakan pekerjaan di perkotaan Indonesia diciptakan dari sektor informal dengan produktivitas yang rendah, sedangkan pertumbuhan pendapatan terpantau lamban,"jelasnya.
(ags/ags)
sumber
wajar aja, wong kalau di Indonesia yg ke kota kebanyakan kerjanya di sektor informal.
Link: http://adf.ly/wfPYj
Taimur Samad, Ekonom Senior Bank Dunia bidang Urban menuturkan dengan tingkat urbanisasi tertinggi di Asaia, Indonesia berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dari 24 persen pada 1999 menjadi 12 persen pada 2012. Hal itu selaras dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita yang menanjak menjadi US$ 3.550 pada 2012 dari US$ 680 pada 1999 yang mengikuti pertumbuhan proporsi populasi urban dari 40,7 persen menjadi 51,4 persen.
"Artinya jika ditata dengan benar, urbanisasi memberikan kesempatan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan pendapatan dan menurunkan tingkat kemiskinan," ujarnya di Jakarta, Senin (26/1).
Kendati demikian, Samad menilai potensi tersebut masih belum maksimal. Data Bank Dunia menunjukkan, setiap 1 persen urbanisasi, seharusnya Indonesia hanya mampu meraup pertumbuhan PDB sebesar 2 persen.
Indonesia, menurut Samad, masih kalah dibandingkan dengan Tiongkok yang mampu menghasilkan pertumbuhan PDB hingga 6 persen. Sementara itu, PDB Vietnam mampu tumbuh 8 persen, dan Thailand 10 persen dari tiap 1 persen pertumbuhan urbanisasi.
"Kebanyakan pekerjaan di perkotaan Indonesia diciptakan dari sektor informal dengan produktivitas yang rendah, sedangkan pertumbuhan pendapatan terpantau lamban,"jelasnya.
(ags/ags)
sumber
wajar aja, wong kalau di Indonesia yg ke kota kebanyakan kerjanya di sektor informal.
Link: http://adf.ly/wfPYj