SITUS BERITA TERBARU

Harga Cabai di Bojonegoro Naik Jelang Idul Kurban

Sunday, September 28, 2014
Harga Cabai di Bojonegoro Naik Jelang Idul Kurban



Harga cabai di Bojonegoro merangkak naik menjelang hari raya Idul Adha 2014. Padahal harga bumbu dapur ini sempat anjlok sehingga membuat petani menderita kerugian.

Dua pekan lalu, harga cabai di tingkat petani berkisar antara Rp 5.000-6.000 per kilogramnya. Dengan harga tersebut, petani merugi. Sebab jika untuk menutupi ongkos produksi, harga minimal cabai di tingkat petani seharusnya Rp 10.000 per kilogram. Karena itu banyak petani yang menunda panen dengan membiarkan cabai tetap di pohon.

Kini, sepekan menjelang Idul Adha, harga cabai di tingkat petani naik antara Rp 11.000-12.000 per kilogram. Di antaranya jenis cabai rawit atau kerap disebut jempling, cabe keriting, juga cabe hijau. "Sekarang saya tidak ragu untuk panen," kata Agung, petani cabai di Kecamatan Bubulan, Ahad, 28 September 2014.

Sementara itu, harga cabai di pasar-pasar Bojonegoro saat ini sudah mencapai Rp 13.000 per kilogram. Demikian juga dengan harga cabai keriting dari sebelumnya Rp 11.500 sekarang sudah Rp 14.000 per kilogram.

Data di Dinas Pertanian Bojonegoro, luas perkebunan cabai di Bojonegoro secara keseluruhan mencapai 15 ribu hektare. Perkebunan itu tersebar di Kecamatan Bubulan, Tambakrejo, Bubulan Dander, Temayang, Sukosewu, Ngraho, Margomulyo, Kasiman, dan Gondang. Yang terbanyak ditanam adalah jenis cabai rawit dan keriting. "Masa tanam biasanya terjadi pada peralihan dari musim penghujan ke panas," kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Ahmad Djupari.

Sedangkan, distribusi hasil panen di Bojonegoro lebih banyak untuk kebutuhan lokal. Tetapi, sebagian juga dikirim ke Kabupaten Nganjuk, Lamongan, dan sebagian di Kabupaten Tuban.

SUMBER

Link: http://adf.ly/sQGRI
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive