Sebagian besar kalangan tentu sudah akrab dengan sosok Isran Noor. Selain menjabat sebagai Bupati Kutai Timur, Pria kelahiran Sangkulirang 20 September 1957 ini juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).
Di bawah kepemimpinannya, asosiasi yang beranggotakan 399 kapubaten itu terus berkembang cukup dinamis, diantaranya berbagai kegiatan seperti Internasional Ekspo berupa pameran hasil-hasil pembangunan kabupaten seluruh Indonesia; seminar, lokakarya yang berbicara tentang pembangunan, hukum social, politik dan pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, Isran Noor juga memiliki pandangan yang cemerlang. Ia mengungkapkan bahwa sumber daya alam yang melimpah akan memiliki arti yang besar jika didukung dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Sehingga, kekayaan yang dimiliki bisa dikelola sendiri menjadi produksi yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sehingga Isran Noor menegasikan bahwa kondisi ekonomi nasional sangat berhubungan dengan kualitas tenaga kerja dan produktifitas tenaga kerja terampil. Kondisi ini harus terus ditingkatkan apalagi Indonesia telah memasuki era perdagangan bebas. Jika tidak dipersiapkan tenaga kerja dengan kualitas pendidikan yang baik maka akan tersingkir dengan para tenaga kerja asing.
Kendati demikian, pendidikan harus dibarengi dengan pembangunan sipiritual, bukan hanya mempersiapkan anak didik untuk terserap dalam kegiatan ekonomi. Dengan adanya kematangan dibidang mental-spiritual tersebut akan melahirkan generasi muda yang cerdasa dan memiliki kehormatan, serta menjadi manusia yang bermartabat dan memiliki karakter mulia.
Sebuah pendidikan yang hanya memenuhi kecerdasan semata, tanpa memperhatikan hasrat pemenuhan mental-spiritual akan memberikan dampak negatif ke dalam masyarakat. Yang timbul adalah disintegrasi sosial dalam bentuk persaingan tidak sehat seperti perilaku korupsi, permusuhan, konflik horizontal, anarkhisme, kriminalitas dan kejahatan lainnya. Oleh karena itu, baginya pendidikan merupakan kunci kemajuan bangsa.
Sehingga Isran Noor pun menyatakan bahwa masa depan sebuah bangsa bergantung pada bangsa itu sendiri. Jika bangsa tersebut tidak peduli tentang masa depannya, maka bangsa tersebut tidai memiliki masa depan. Sebaliknya, apabila sebuah bangsa merancang dengan baik masa depannya dan meniti jalan secara konsisten menuju masa depan, maka mereka akan mendapatkannya. http://wartadaerah.com/news/2013/09/...r#.UkVLQ384yw0
Untuk Indonesia
Di bawah kepemimpinannya, asosiasi yang beranggotakan 399 kapubaten itu terus berkembang cukup dinamis, diantaranya berbagai kegiatan seperti Internasional Ekspo berupa pameran hasil-hasil pembangunan kabupaten seluruh Indonesia; seminar, lokakarya yang berbicara tentang pembangunan, hukum social, politik dan pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, Isran Noor juga memiliki pandangan yang cemerlang. Ia mengungkapkan bahwa sumber daya alam yang melimpah akan memiliki arti yang besar jika didukung dengan sumber daya manusia yang mumpuni. Sehingga, kekayaan yang dimiliki bisa dikelola sendiri menjadi produksi yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Sehingga Isran Noor menegasikan bahwa kondisi ekonomi nasional sangat berhubungan dengan kualitas tenaga kerja dan produktifitas tenaga kerja terampil. Kondisi ini harus terus ditingkatkan apalagi Indonesia telah memasuki era perdagangan bebas. Jika tidak dipersiapkan tenaga kerja dengan kualitas pendidikan yang baik maka akan tersingkir dengan para tenaga kerja asing.
Kendati demikian, pendidikan harus dibarengi dengan pembangunan sipiritual, bukan hanya mempersiapkan anak didik untuk terserap dalam kegiatan ekonomi. Dengan adanya kematangan dibidang mental-spiritual tersebut akan melahirkan generasi muda yang cerdasa dan memiliki kehormatan, serta menjadi manusia yang bermartabat dan memiliki karakter mulia.
Sebuah pendidikan yang hanya memenuhi kecerdasan semata, tanpa memperhatikan hasrat pemenuhan mental-spiritual akan memberikan dampak negatif ke dalam masyarakat. Yang timbul adalah disintegrasi sosial dalam bentuk persaingan tidak sehat seperti perilaku korupsi, permusuhan, konflik horizontal, anarkhisme, kriminalitas dan kejahatan lainnya. Oleh karena itu, baginya pendidikan merupakan kunci kemajuan bangsa.
Sehingga Isran Noor pun menyatakan bahwa masa depan sebuah bangsa bergantung pada bangsa itu sendiri. Jika bangsa tersebut tidak peduli tentang masa depannya, maka bangsa tersebut tidai memiliki masa depan. Sebaliknya, apabila sebuah bangsa merancang dengan baik masa depannya dan meniti jalan secara konsisten menuju masa depan, maka mereka akan mendapatkannya. http://wartadaerah.com/news/2013/09/...r#.UkVLQ384yw0
Untuk Indonesia