SITUS BERITA TERBARU

Yesssss ... Dinasti Ratu Atut Mulai Diusik Hukum, Adiknya Ratu Atut Diciduk KPK

Thursday, October 3, 2013
[imagetag]
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi.

KPK Juga Tangkap Adik Ratu Atut Chosiyah
Kamis, 3 Oktober 2013 | 15:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com � Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi juga menangkap pengusaha bernama Tubagus Chaery Wardana di Jalan Denpasar, Jakarta, Rabu (2/10/2013) malam. Tubagus Chery diketahui sebagai adik dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sekaligus suami dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, penangkapan Tubagus ini masih berkaitan dengan penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Diduga, Chery juga terlibat serah terima uang dengan Akil terkait sengketa pemilihan kepala daerah di Lebak, Banten. "Ada penangkapan lain yang berkaitan dengan AM. Berkaitan dengan Ketua MK, Pak AM. Diamankan KPK semalam dan pagi tadi, mulai pukul 01.00 dini hari, yaitu atas nama TCW alias TW," kata Johan di Jakarta. Selain Tubagus, KPK menangkap seorang wanita berinisial S di sebuah rumah di kawasan Lebak.
http://nasional.kompas.com/read/2013....Atut.Chosiyah

Penangkapan Adik Ratu Atut Terkait Ketua MK
Kamis, 3 Oktober 2013 | 15:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com � Penangkapan seorang pengusaha yang bernama Tubagus Chaery Wardana masih berkaitan dengan proses tangkap tangan terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Tubagus merupakan adik dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dan juga suami dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. "Masih berkaitan dengan Ketua MK, Pak AM (Akil Mochtar)," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (3/10/2013). Menurut Johan, Tubagus ditangkap KPK di sebuah rumah di kawasan Denpasar, Jakarta, sekitar pukul 23.00 WIB. Kini, dia diamankan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. Selain Tubagus, KPK mengamankan seorang perempuan berinisial S. Adapun S ditangkap di kawasan Lebak, Banten.

Diduga, Tubagus dan S ini terlibat serah terima uang bersama dengan Akil terkait kepengurusan sengketa Pilkada Lebak. Meskipun demikian, menurut Johan, kasus Tubagus dan S ini berbeda dengan kasus kepengurusan Pilkada Gunung Mas yang juga diduga diurus Akil. Terkait kepengurusan sengketa Pilkada Gunung Mas, KPK mengamankan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Chairun Nisa, pengusaha bernama Cornelius, Bupati Gunung Mas Hambit Bintih, serta pihak swasta berinisial DH. Chairun Nisa dan Cornelius ditangkap bersama Akil di rumah Akil di Kompleks Widya Chandra, Jakarta. Sementara Hambit dan DH ditangkap tak lama setelahnya di sebuah hotel di Jakarta Pusat. Penangkapan lima orang ini dilakukan sebelum penangkapan Tubagus dan S.
http://nasional.kompas.com/read/2013...rkait.Ketua.MK

Adik Gubernur yang Ditangkap KPK Terkait Pilkada Lebak Banten
03/10/2013 15:15

Liputan6.com, Jakarta : Selain melakukan penangkapan terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, KPK juga menangkap seorang pengusaha berinisial TCW alias TW. Adik seorang gubernur itu ditangkap terkait dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Banten, di MK."Penangkapan TCW di Jalan Denpasar, Jakarta, terkait dengan Pilkada Lebak," ungkap Juru Bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (3/10/2013).

Apakah penangkapan TCW tersebut berkaitan dengan suap untuk Akil Mochtar? Johan Budi belum bisa memastikan. "Hubungannya (dengan Akil Mochtar) saya belum dapat informasi lebih lanjut. Yang pasti, satu kasus Pilkada Lebak, satu Pilkada Gunung Mas," ujar Johan. Informasi yang diterima, pria yang juga adik Gubernur itu dibekuk dalam kasus dugaan suap yang menyeret Akil Mochtar. Belum diketahui apa peran pria yang juga suami dari seorang kepala daerah itu.
http://news.liputan6.com/read/710096...a-lebak-banten

Suami Ditangkap KPK, Walikota Airin Langsung Hubungi Keluarga
03/10/2013 16:24

[imagetag]
Suami Ditangkap KPK, Walikota Airin Langsung Hubungi Keluarga
Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany.

Liputan6.com, Jakarta : KPK mengamankan seorang pengusaha bernama Tubagus Chery Wardana atau yang bisa disapa Wawan terkait kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Banten, yang ditangani Mahkamah Konstitusi (MK), Rabu 2 Oktober 2013 malam. Selain berprofesi sebagai pengusaha, Wawan diketahui juga adik kandung Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Wawan yang ditangkap di kediamannya di Jalan Denpasar itu merupakan suami dari Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany. Saat ini Airin yang juga mantan Finalis Putri Indonesia tersebut sedang menjalani pendidikan Di Harvard Kenedy School, Amerika Serikat.

Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, Airin yang sedang menempuh pendidikan tersebut langsung menghubungi keluarganya saat mengetahui sang suami dicokok KPK. "Ibu (Airin) langsung menelepon keluarga menanyakan keadaan bapak (Tubagus Chery Wardana)," ujar sumber Liputan6.com. Airin mewakili Kota Tangerang Selatan dan termasuk salah satu dari 20 Kepala daerah yang terpilih Kementerian Dalam Negeri untuk menimba ilmu pengetahuannya tentang kebijakan publik. Selama satu bulan setengah, ke-20 Kepala daerah itu akan di ajarkan tentang pemerintahan, kebijakan publik, transportasi, penataan kota dan lain sebagainya.

Program ini diharapkan agar para kepala daerah yang terpilih mampu membangun pelayanan dengan standar jelas, yang bertumpu pada asas efektivtas dan efisiensi. Sayang, Airin yang sedang menimba ilmu tersebut sepertinya akan pulang tanpa sambutan sang suami yang bakal berurusan dengan KPK dalam waktu yang panjang.
http://news.liputan6.com/read/710207...bungi-keluarga

Dinasti Politik Ratu Atut
25/07/2013 19:28

[imagetag]
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah

Kabar pecah kongsi antara Wakil Gubernur Banten Rano Karno dengan Gubernur Ratu Atut Chosiyah menguak dinasti politik yang dibangun Ratu Atut di provinsi itu. Sejumlah anggota keluarga Ratu Atut tercatat menduduki sejumlah posisi strategis di lingkungan Pemprov Banten dan juga di lembaga legislatif, baik di tingkat Banten maupun di DPR.

Pengamat politik dari Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta) Ikhsan Ahmad menyatakan, demokrasi yang berjalan di Banten merupakan hal yang normal, sama seperti demokrasi yang berjalan di tempat lain. Sistem yang dibangun di provinsi yang baru berdiri pada 2.000 itu dinilai sesuai prosedur dan legal. "Namun demokrasi dalam praktiknya menjadi sulit dipahami karena dibangun atas dasar substansi dan logika yang menyimpang, di atas pondasi kapitalisasi monopolistik (penguasaan sumberdaya strategis)," jelas Ikhsan kepada Liputan 6 SCTV, Kamis (25/7/2013).

Ikhsan menilai, penguasaan sumber daya pembangunan dan keuangan masyarakat di Banten dikelola secara patron klien. Patron klien adalah interaksi antara seseorang yang berstatus sosial-ekonomi tinggi dengan mereka yang statusnya lebih rendah. "Hal ini membuat semua desentralisasi dijalankan secara sentralistik (terpusat), keberadaan wakil rakyat menjadi wakil keluarga dalam dinasti politik melalui pengerdilan parpol serta demokrasi berjalan di atas rel model paling mutakhir dari bentuk tirani materialistik," ucap Ikhsan.

Anggota keluarga Ratu Atut yang menduduki posisi strategis yakni:
  • 1. Suami Ratu Atut, Hikmat Tomet merupakan Ketua DPD Partai Golkar Banten. Kini duduk sebagai anggota Komisi V DPR. Hikmat kembali mengikuti pencalegan untuk Pemilu 2014 dari dapil Banten 2 (Kabupaten Serang, Kota Serang dan kota Cilegon)
  • 2. Anak pertama Ratu Atut, Andika Hazrumy berstatus anggota DPD yang kini mencalonkan diri sebagai anggota DPR di dapil Pandeglang-Lebak.
  • 3. Anak kedua Atut, Andiara Aprilia Hikmat, kini mencalonkan diri sebagai anggota DPD
  • 4. Menantu Ratu Atut, istri Andika, yakni Ade Rosi Khaerunissa menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Serang. Dia pun mendaftar sebagai caleg DPRD Banten dari Partai Golkar
  • 5. Kakak kandung Ratu Atut, Tatu Chasanah merupakan Wakil Bupati Serang
  • 6. Kakak tiri Ratu Atut, Haerul Jaman adalah Walikota Serang
  • 7. Adik ipar Ratu Atut, Airin Rachmi Diany merupakan Walikota Tangerang Selatan
  • 8. Ibu tiri Ratu Atut, Heryani menjabat sebagai Bupati Pandeglang

http://news.liputan6.com/read/649471...itik-ratu-atut


Dinasti Politik Ratu Atut Mulai Disinggung
Rabu, 24 Juli 2013 17:05 WIB

[imagetag]
Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan Gubernur Banten Ratu Atut Choisyah dengan Wakil Gubernur Rano Karno dikabarkan retak. Keretakan hubungan kedua orang berkuasa di Banten ini membawa cerita lama akan dinasti politik Ratu Atut di Banten yang sejak dulu dikritik banyak kalangan. "Kalau bicara dinasti politik yang paling sempurna yang ada di Banten. Jadi kalau mau berguru soal dinasti politik ke Banten saja," kata anggota DPD RI dari Banten, Ahmad Subadri dalam diskusi DPD dengan tema "Fenomena Politik Dinasti" di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Penelusuran Tribunnews.com Atut memiliki kakak kandung Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. Kakak tiri Atut Walikota Serang Tb Haerul Jaman. Kakak Ipar Atut Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, dan anak tiri Wakil Bupati Pandeglang Heryani. Sementara anak kandung Atut yakni Andika Haszrumy anggota DPD RI saat ini dan nanti akan jadi caleg DPR. Adapun Hikmat Tomet merupakan suami dari Ratu Atut juga mencalonkan anggota DPR RI. Menurut Ahmad, kondisi politik dinasti di Banten seperti ini tampaknya kurang mendapat perhatian warga masyarakat Banten. "Buat mereka bupati baik atau tidak itu biasa saja. Toh kepentingannya dengan pemerintah hanya pada saat mengurus KTP, praktis nggak ada hubungan lain dengan pemerintah. Paling adapun kebutuhan pun dengan uang beres," ujar bekas calon walikota Tangerang ini.

Dia menegaskan politik dinasti berbahaya sebab menggunakan uang dan alat negara. "Bagaimana membangun kekuatan ini bisa didapat dengan kapitalisasi APBN atau APBD. Adanya otonom baru juga untuk mengembangkan politik dinasti. Dan politik dinasti yang bahaya sekarang cenderung menutup kesempatan (kader lain memimpin), kalaupun terbuka kemungkinannya kecil," kata Ahmad.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...lai-disinggung

Banten Contoh Politik Dinasti yang Sempurna
Rabu, 24 Juli 2013 | 17:44

[JAKARTA] Provinsi Banten adalah contoh politik dinasti yang paling sempurna. Karena itu, jika ingin belajar politik dinasti, datanglah ke Banten. Hal itu dikatakan Senator dari Provinsi Banten, Ahmad Subadri dalam diskusi tentang �Fenomena Politik Dinasti� bersama pengamat politik M Qodari dan pakar hukum tata negara, Margarito Kamis di Jakarta, Rabu (24/7). Subadri mengatakan, contoh politik dinasti yang paling sukses dan sempurna adalah dinasti Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah. Ratu Atut terpilih sebagai gubernur Banten dan keluarganya ini menjadi pejabat penting di kabupaten/kota yang ada di Banten.�Dulu sejak awal reformasi, KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) menjadi musuh bersama. Tapi kini seolah biasa karena melibatkan berbagai elemen masyarakat, dan malah memberi toleransi terhadap nepotisme politik,� katanya.

Walau tidak melanggar konstitusi, politik dinasti, kata Subadri, hanya akan memperhatikan diri dan keluarganya. Rakyat diabaikan. �Lihat saja di Banten, bukan saja kerabatnya yang menjadi pejabat, tapi memiliki kekuatan uang. Entah dari APBD atau dari mana. Tentu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengetahui hal itu,� ujarnya. Lebih bahaya lagi, kata Subadri, di Banten para pejabat bisa meng-order hakim pengadilan, kepolisian, dan pejabat tinggi lainnya untuk memuluskan politik dinasti. �Untuk itu saya mendukung pembatasan dinasti politik tersebut, guna memberi kesempatan kepada orang lain,� tegasnya.
http://www.suarapembaruan.com/home/b...sempurna/38960

-------------------------------

Bikin aja sekalian kerajaan Banten .... [imagetag]


[imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive