SITUS BERITA TERBARU

Presiden China: Hubungan Indonesia-China bak Lagu "Bengawan Solo"

Thursday, October 3, 2013
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

[imagetag] [imagetag] [imagetag]


[imagetag]
Presiden Republik Rakyat China, Xi Jinping menyampaikan pidato di hadapan anggota MPR RI, DPR RI, dan DPD di gedung MPR/DPR RI, Kamis (3/10/2013).

JAKARTA, KOMPAS.com � Presiden China Xi Jinping mengatakan, hubungan China dengan Indonesia selama ribuan tahun lamanya telah mengalami perjalanan yang penuh liku. Ia pun menganalogikan hubungan Indonesia-China seperti lirik dalam lagu "Bengawan Solo" karya Gesang.

"Hubungan kita persis seperti lirik lagu 'Bengawan Solo'. Mata airmu dari Solo, terkurung Gunung Seribu. Air mengalir sampai jauh, akhirnya ke laut. Perkembangan hubungan Tiongkok dan Indonesia, sebagaimana Bengawan Solo, pun pernah mengalami perjalanan penuh liku," ucap Xi Jinping dalam pidatonya di hadapan pimpinan dan anggota MPR, DPR, dan DPD di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (3/10/2013).

Ia mengatakan, pada zaman dahulu, dinasti Han dan kerajaan-kerajaan yang ada di kepulauan Nusantara telah mampu menyingkirkan halangan laut dan membuka pintu gerbang untuk saling berinteraksi. Xi Jinping pun bercerita soal perjalanan Laksamana Cheng Hoo pada abad ke-15. Cheng Hoo melakukan tujuh kali perjalanan ke Lautan Selatan dengan singgah di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan sebagainya.

"Berbagai kisah tentang pertukaran persahabatan kedua bangsa itu masihlah banyak disebut orang hingga sekarang," tutur Xi Jinping.

Di China sendiri, kata Xi Jinping, juga terdapat karya sastra klasik berjudul "Impian di Bilik Merah" yang berisi tentang harta kekayaan di Jawa. Di Museum Nasional Indonesia, juga terdapat koleksi keramik China.

"Semuanya ini menjadi bukti akan pertukaran persahabatan kedua masyarakat, sekaligus membuktikan bahwa kedua negara yang berjauhan jaraknya dapat menjadi sahabat yang karib," ungkap Xi Jinping.

Indonesia, lanjut Xi Jinping, juga merupakan salah satu negara yang paling dini menjalin hubungan diplomatik dengan China. Pada tahun 1955, Indonesia dan China juga bersama-sama dalam Konferensi Asia Afrika sebagai model hubungan internasional yang baru.

"Jumlah populasi Tiongkok dan Indonesia adalah 1,6 miliar jiwa. Asalkan kita saling bergandeng tangan dan bersatu hati, maka kita dapat menggabungkan tenaga yang mahabesar dan menciptakan keajaiban baru dalam sejarah perkembangan umat manusia," tutur Xi Jinping.

Sumber
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive