SITUS BERITA TERBARU

PDIP: Demi Kewibawaan, Mohon Bapak Jangan Cium Tangan Presiden

Friday, October 18, 2013
Tribunnews.com, Jakarta � Uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri di Komisi III DPR diwarnai dengan beberapa sentilan anggota Dewan kepada calon tunggal Kapolri, Komisaris Jenderal Sutarman. Salah satunya adalah soal tradisi mencium tangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kerap dilakukan para pejabat.

"Di dalam laporan Kompolnas disebutkan bahwa salah satu kelemahan dan kelebihan Anda adalah loyalitas ke atasan itu luar biasa. Saya hanya berpesan sikap loyalitas itu, demi menjaga kewibawaan, mohon Bapak tidak mencium tangan Presiden," ujar anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, kepada Sutarman, Kamis (17/10/2013).

Basarah berharap agar Sutarman tidak mengambil langkah seperti yang dilakukan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman. Meski sama-sama diangkat oleh Presiden, Basarah menilai para pejabat seharusnya bisa memilah antara norma kultural dan protokoler.

"Di dalam tradisi memang menghormati yang tua, tapi kalau protokoler hari itu tidak dibenarkan di mana Kapolri saat dilantik mencium tangan Presiden," ucap Basarah.

Sikap profesional, kata Basarah, akan menunjukkan indepedensi Sutarman. Selain Basarah, anggota Dewan lain juga banyak yang menanyakan soal sikap loyal yang ditunjukkan Sutarman kepada atasannya. Sikap itu dianggap mengkhawatirkan mengingat Polri diminta untuk netral pada Pemilu 2014 mendatang.

Terkait hal ini, Sutarman pun menyatakan kembali komitmennya. "Insya Allah kami berkomitmen untuk tidak disetir atau diintervensi siapa pun," ujar Sutarman.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menuturkan, Polri harus mengawal seluruh tahapan pemilu dengan netral tanpa memihak kelompok mana pun.

sumber

jelas dong cuma orang tua kandung yg boleh di cium tangannya
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive