Sumber: Park Residences
Pengembang asing agaknya menafikan kondisi ekonomi makro Tanah Air yang belakangan lesu. Setelah properti Sydney dan London dipasarkan bulan lalu di Jakarta, kini sebuah proyek mixed-use di Selandia Baru dipasarkan: Park Residences. Pemasaran proyek ini akan dilakukan di Hotel Mulia, Sabtu � Minggu (19�20/10) besok.
Proyek yang dikembangkan Conrad Properties International ini terletak di CBD Auckland, berdekatan St. Patricks Square. Terdiri dari 29 lantai, unit-unit apartemen Park Residences dijual mulai NZD315.000 (sekitar Rp2,89 miliar) hingga NZD385.000 (Rp3,53 miliar).
�Tidak seperti di negara-negara lain, di Selandia Baru tidak ada batasan untuk orang asing membeli hunian di apartemen,� papar Stephen Sutorius, Sales Director Conrad Properties International dalam siaran pers yang diterima Rumah.com.
Untuk mendapatkan permanent residency (PR) atau izin tinggal permanen di Negeri Kiwi ini, imbuh Stephen, dapat diperoleh dengan beberapa kriteria, yakni melakukan investasi minimum NZD1,5 juta (Rp13,78 miliar) minimal selama empat tahun; berbahasa Inggris dengan IELTS 3,0; dan pemohon harus menghabiskan 146 hari di Selandia Baru di tiga tahun terakhir selama periode investasi empat tahun tersebut.
Stephen menyebutkan, dibanding Australia, Selandia Baru memiliki beberapa kelebihan, seperti tidak mengenakan bea materai, tidak ada pajak bumi, dan tidak ada larangan untuk menjual kembali properti yang telah diinvestasikan kepada pembeli asing. �Ditambah lagi, harga rata-rata di Selandia Baru jauh lebih rendah dibanding Sydney, sehingga pasar properti di Selandia Baru lebih terjangkau,� ujarnya.
Conrad Grup adalah pengembang apartemen terbesar di Selandia Baru dan telah membangun lebih dari 3.500 unit hunian dalam delapan tahun terakhir. Didirikan pada 1994, perusahaan pengembang yang berkantor pusat di Sydney, Australia ini tercatat sebagai salah satu pengembang swasta terbesar di Negeri Kanguru.
gimana menurut agan nih?? mohon di comment yah gan![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/cewek.gif "Kiss")
Pengembang asing agaknya menafikan kondisi ekonomi makro Tanah Air yang belakangan lesu. Setelah properti Sydney dan London dipasarkan bulan lalu di Jakarta, kini sebuah proyek mixed-use di Selandia Baru dipasarkan: Park Residences. Pemasaran proyek ini akan dilakukan di Hotel Mulia, Sabtu � Minggu (19�20/10) besok.
Proyek yang dikembangkan Conrad Properties International ini terletak di CBD Auckland, berdekatan St. Patricks Square. Terdiri dari 29 lantai, unit-unit apartemen Park Residences dijual mulai NZD315.000 (sekitar Rp2,89 miliar) hingga NZD385.000 (Rp3,53 miliar).
�Tidak seperti di negara-negara lain, di Selandia Baru tidak ada batasan untuk orang asing membeli hunian di apartemen,� papar Stephen Sutorius, Sales Director Conrad Properties International dalam siaran pers yang diterima Rumah.com.
Untuk mendapatkan permanent residency (PR) atau izin tinggal permanen di Negeri Kiwi ini, imbuh Stephen, dapat diperoleh dengan beberapa kriteria, yakni melakukan investasi minimum NZD1,5 juta (Rp13,78 miliar) minimal selama empat tahun; berbahasa Inggris dengan IELTS 3,0; dan pemohon harus menghabiskan 146 hari di Selandia Baru di tiga tahun terakhir selama periode investasi empat tahun tersebut.
Stephen menyebutkan, dibanding Australia, Selandia Baru memiliki beberapa kelebihan, seperti tidak mengenakan bea materai, tidak ada pajak bumi, dan tidak ada larangan untuk menjual kembali properti yang telah diinvestasikan kepada pembeli asing. �Ditambah lagi, harga rata-rata di Selandia Baru jauh lebih rendah dibanding Sydney, sehingga pasar properti di Selandia Baru lebih terjangkau,� ujarnya.
Conrad Grup adalah pengembang apartemen terbesar di Selandia Baru dan telah membangun lebih dari 3.500 unit hunian dalam delapan tahun terakhir. Didirikan pada 1994, perusahaan pengembang yang berkantor pusat di Sydney, Australia ini tercatat sebagai salah satu pengembang swasta terbesar di Negeri Kanguru.
gimana menurut agan nih?? mohon di comment yah gan
