Warga Buat Bangunan di Waduk Pluit, Ini Kata Camat Penjaringan
Warga tersebut adalah korban kebakaran.
Senin, 14 Oktober 2013, 08:27 Beno Junianto, Rohimat Nurbaya
VIVAnews - Sejumlah warga kembali mendirikan bangunan baru di kawasan barat Waduk Pluit, padahal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang gencar-gencarnya menggusur pemukiman liar di kawasan waduk pluit itu. Saat ini di kawasan Waduk Pluit sendiri masih ada 7.000 kepala keluarga yang menempati bangunan liar di kawasan waduk.
Camat Penjaringan, Rusdiyanto menyebutkan, diperkirakan warga yang mendirikan bangunan di sekitar Waduk Pluit itu adalah warga yang rumahnya kebakaran pada tanggal 23 September 2013 yang lalu. Tetapi, terkait ada warga mendirikan bangunan liar lagi di bantaran Waduk Pluit, Rusdiyanto mengaku belum mendapatkan laporan resmi dari anak buahnya.
"Kalau ada yang mendirikan bangunan lagi sepertinya yang kebakaran di Muara Baru. Itu pun baru dugaan, Tapi warga Waduk Pluit sudah sadar sudah saya kumpulkan lagi supaya segera pindah," kata Rusdiyanto saat dihubungi VIVAnews, Senin 14 Oktober 2013.
Rusdiyanto menuturkan, kepada warga-warga yang ada di bantaran Waduk Pluit itu pihak kecamatan Penjaringan terus melakukan pendekatan kepada warga, supaya bersedia digusur dan pindah ke rumah susun.
Kata dia, secara rutin pihak kecamatan selalu ada yang mendatangi warga ataupun warga dikumpulkan langsung untuk mengingatkan bahwa di tanah tempat rumah mereka berdiri akan dibangun proyek normalisasi waduk.
"Warga sudah sering kami kumpulkan kami langsung pendekatan langsung juga supaya mau pindah. Tetapi yang jadi masalah ketersediaan rusun hanya ada di Pinus Elok saja," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan normalisasi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Akibat normalisasi itu terpaksa sebanyak 1.500 kepala keluarga harus merelakan rumahnya digusur. Sedangkan saat ini masih ada 7.000 kepala kelurga yang masih menempati sekitar bantaran Waduk Pluit itu.
http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...at-penjaringan
Selasa, 24 September 2013 | 14:52 WIB
Ahok Pindahkan Warga Kebakaran Muara Baru ke Rusun
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama memerintahkan Wali Kota Jakarta Utara untuk mendata kebakaran yang terjadi di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Kebakaran yang terjadi Senin, 23 September 2013 sore itu menghanguskan 75 rumah di kawasan padat penduduk tersebut.
"Tujuannya untuk memindahkan warga yang jadi korban ke rumah susun sewa," kata Basuki di Balai Kota, Selasa, 24 September 2013. Ia meminta warga tidak kembali membangun rumah di kawasan bekas kebakaran tersebut karena menyalahi aturan. "Data dulu, lalu carikan rusun mana yang pas," ujarnya.
Dalam kebakaran besar itu tidak ada korban jiwa. Dugaan sementara, api berasal dari hubungan arus pendek salah satu rumah warga.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...-Baru-ke-Rusun
Selasa, 24/09/2013 15:20 WIB
Ahok Pertanyakan PLN yang Sambungkan Listik ke Pemukiman Liar
Prins David Saut - detikNews
Jakarta - Tidak sedikit kebakaran dipicu oleh hubungan arus pendek listrik. Fakta tersebut menurut Wagub DKI Jakarta Basuki T Purnama tidak lepas dari kelalaian PLN dalam memperluas layanan jaringan litrik. Kelalaian apa yang Ahok maksud?
"Supaya bangunan aman, harus ada IMB kan? Tapi masalahnya PLN tidak pernah mensyaratkan IMB buat menyalurkan listrik," kata Ahok di kantornya, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2013).
Ahok menjelasan di luas bidang tanah 1.200 meter persegi bisa berdiri 70 rumah petak, instalasi listrik dipermukiman seperti ini cukup berbahaya. Hal ini yang menyebabkan kebakaran sering menelan puluhan rumah di Jakarta.
"Listriknya paling dapat satu sampai dua colokan. Di rumah dipakai lampu, TV, kipas angin. Otomatis kabelnya itu rata-rata korslet," paparnya.
Seperti kebakaran yang terjadi di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Senin (23/9) malam. Menurut Ahok, jika puluhan rumah yang terbakar itu kembali berdiri, maka Pemkot Jakarta Utara telah melanggar peraturan terkait permukiman.
"Di Muara Baru itu nggak boleh bangun lagi. Kalau dibangun lagi, ya kita melanggar pertauran. Mereka kita relokasi ke rusun-rusun yang kosong," tutup Ahok.
http://news.detik..com/read/2013/09/...ar?nd771104bcj
Ada parasit pindah dari Muara Baru ke waduk Pluit. Sekali parasit tetap parasit.
Kenyataannya selain parasit Muara baru, yg bangun bangunan baru adalah parasit waduk Pluit juga.
Quote:Original Posted By sijagoan ►
Menurut Sangkala (35), warga Kampung Taman Burung, bangunan didirikan oleh beberapa warga yang sebelumnya tinggal di sisi utara waduk beberapa hari terakhir. Mereka pindah ke sisi barat dan mendirikan bangunan untuk dihuni atau dijadikan lokasi usaha.
"Kami belum tahu pemerintah akan meratakan bangunan di sini. Warga menduga di daerah ini aman (dari penggusuran). Namun, prinsipnya, saya siap direlokasi, asal dapat tempat tinggal pengganti," tambah Sangkala.
sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2...mpa ign=Ktswp
Warga tersebut adalah korban kebakaran.
Senin, 14 Oktober 2013, 08:27 Beno Junianto, Rohimat Nurbaya
VIVAnews - Sejumlah warga kembali mendirikan bangunan baru di kawasan barat Waduk Pluit, padahal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang gencar-gencarnya menggusur pemukiman liar di kawasan waduk pluit itu. Saat ini di kawasan Waduk Pluit sendiri masih ada 7.000 kepala keluarga yang menempati bangunan liar di kawasan waduk.
Camat Penjaringan, Rusdiyanto menyebutkan, diperkirakan warga yang mendirikan bangunan di sekitar Waduk Pluit itu adalah warga yang rumahnya kebakaran pada tanggal 23 September 2013 yang lalu. Tetapi, terkait ada warga mendirikan bangunan liar lagi di bantaran Waduk Pluit, Rusdiyanto mengaku belum mendapatkan laporan resmi dari anak buahnya.
"Kalau ada yang mendirikan bangunan lagi sepertinya yang kebakaran di Muara Baru. Itu pun baru dugaan, Tapi warga Waduk Pluit sudah sadar sudah saya kumpulkan lagi supaya segera pindah," kata Rusdiyanto saat dihubungi VIVAnews, Senin 14 Oktober 2013.
Rusdiyanto menuturkan, kepada warga-warga yang ada di bantaran Waduk Pluit itu pihak kecamatan Penjaringan terus melakukan pendekatan kepada warga, supaya bersedia digusur dan pindah ke rumah susun.
Kata dia, secara rutin pihak kecamatan selalu ada yang mendatangi warga ataupun warga dikumpulkan langsung untuk mengingatkan bahwa di tanah tempat rumah mereka berdiri akan dibangun proyek normalisasi waduk.
"Warga sudah sering kami kumpulkan kami langsung pendekatan langsung juga supaya mau pindah. Tetapi yang jadi masalah ketersediaan rusun hanya ada di Pinus Elok saja," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan normalisasi Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Akibat normalisasi itu terpaksa sebanyak 1.500 kepala keluarga harus merelakan rumahnya digusur. Sedangkan saat ini masih ada 7.000 kepala kelurga yang masih menempati sekitar bantaran Waduk Pluit itu.
http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...at-penjaringan
Selasa, 24 September 2013 | 14:52 WIB
Ahok Pindahkan Warga Kebakaran Muara Baru ke Rusun
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama memerintahkan Wali Kota Jakarta Utara untuk mendata kebakaran yang terjadi di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Kebakaran yang terjadi Senin, 23 September 2013 sore itu menghanguskan 75 rumah di kawasan padat penduduk tersebut.
"Tujuannya untuk memindahkan warga yang jadi korban ke rumah susun sewa," kata Basuki di Balai Kota, Selasa, 24 September 2013. Ia meminta warga tidak kembali membangun rumah di kawasan bekas kebakaran tersebut karena menyalahi aturan. "Data dulu, lalu carikan rusun mana yang pas," ujarnya.
Dalam kebakaran besar itu tidak ada korban jiwa. Dugaan sementara, api berasal dari hubungan arus pendek salah satu rumah warga.
http://www.tempo.co/read/news/2013/0...-Baru-ke-Rusun
Selasa, 24/09/2013 15:20 WIB
Ahok Pertanyakan PLN yang Sambungkan Listik ke Pemukiman Liar
Prins David Saut - detikNews
Jakarta - Tidak sedikit kebakaran dipicu oleh hubungan arus pendek listrik. Fakta tersebut menurut Wagub DKI Jakarta Basuki T Purnama tidak lepas dari kelalaian PLN dalam memperluas layanan jaringan litrik. Kelalaian apa yang Ahok maksud?
"Supaya bangunan aman, harus ada IMB kan? Tapi masalahnya PLN tidak pernah mensyaratkan IMB buat menyalurkan listrik," kata Ahok di kantornya, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2013).
Ahok menjelasan di luas bidang tanah 1.200 meter persegi bisa berdiri 70 rumah petak, instalasi listrik dipermukiman seperti ini cukup berbahaya. Hal ini yang menyebabkan kebakaran sering menelan puluhan rumah di Jakarta.
"Listriknya paling dapat satu sampai dua colokan. Di rumah dipakai lampu, TV, kipas angin. Otomatis kabelnya itu rata-rata korslet," paparnya.
Seperti kebakaran yang terjadi di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Senin (23/9) malam. Menurut Ahok, jika puluhan rumah yang terbakar itu kembali berdiri, maka Pemkot Jakarta Utara telah melanggar peraturan terkait permukiman.
"Di Muara Baru itu nggak boleh bangun lagi. Kalau dibangun lagi, ya kita melanggar pertauran. Mereka kita relokasi ke rusun-rusun yang kosong," tutup Ahok.
http://news.detik..com/read/2013/09/...ar?nd771104bcj
Ada parasit pindah dari Muara Baru ke waduk Pluit. Sekali parasit tetap parasit.
Kenyataannya selain parasit Muara baru, yg bangun bangunan baru adalah parasit waduk Pluit juga.
Quote:Original Posted By sijagoan ►
Menurut Sangkala (35), warga Kampung Taman Burung, bangunan didirikan oleh beberapa warga yang sebelumnya tinggal di sisi utara waduk beberapa hari terakhir. Mereka pindah ke sisi barat dan mendirikan bangunan untuk dihuni atau dijadikan lokasi usaha.
"Kami belum tahu pemerintah akan meratakan bangunan di sini. Warga menduga di daerah ini aman (dari penggusuran). Namun, prinsipnya, saya siap direlokasi, asal dapat tempat tinggal pengganti," tambah Sangkala.
sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2...mpa ign=Ktswp