SITUS BERITA TERBARU

(MODA TRANSPORTASI) Angkutan Barang Di Jawa Diharapkan Beralih ke KA Mulai 2016

Wednesday, October 9, 2013
[imagetag]

[imagetag]

[imagetag]

[imagetag]


[imagetag]


Quote:Pemerintah berharap ada perpindahan moda transportasi angkutan barang dari jalan raya ke kereta api mulai 2016. Untuk itu, pemerintah terus menyelesaikan jalur rel ganda kereta api, baik jalur utara maupun selatan, seperti Kedung Sepur Semarang, Gerbang Kertosusilo, jalur Surabaya-Malang, serta jalur Yogyakarta-Solo-Kutoarjo.

"Solo-Madiun-Surabaya mulai dikerjakan, jika jalur ini selesai, maka lengkap jalur selatan sehingga perjalanan akan lebih cepat. Untuk jalur Solo-Yogyakarta-Kutoarjo bahkan akan menjadi elektrifikasi sehingga lebih ramah lingkungan," kata Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susan-tono seusai seminar nasional bertema "Penerapan Sistem Mass Rapid Transit (MRT) Dalam Mengatasi Permasalahan Transportasi Perkotaan" di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Selasa (8/10).

Menurut dia, elektrifikasi jalur kereta api Solo-Yogyakarta-Kutoarjo tersebut akan dimulai tahun depan. Selain itu, pemerintah juga mempercepat proyek rel ganda Cirebon-Purwokerto serta Jakarta-Surabaya. Selain menyelesaikan ruas jalur rel ganda yang belum selesai, pemerintah juga berusaha menghidupkan kembali jalur kereta api terutama di perkotaan besar yang menghubungkan kota-kota kecil disekitarnya.

"Saat ini masih dibahas di DPR untuk anggaran proyek percepatan jalur rel ganda dan menghidupkan kembali jalur kereta api itu. Anggaran yang kami ajukan sebesar Rp10 triliun," katanya.

Terkait penerapan MRT di Indonesia, Bambang Susantono mengatakan, saat ini kota-kota besar di Indonesia harus mulai mempersiapkan untuk penerapan MRT. Terutama kota-kota dengan jumlah penduduk lebih dari 1 juta. Menurut Wamenhub, sekitar 10 kota diantara 15 kota besar yang harus segera mempersiapkan diri untuk menerapkan MRT dinilai tidak mampu mengontrol tata ruang kota. "Sehingga berdampak pada pola transportasi karena kedua hal itu seperti dua sisi mata uang. Jangan sampai terlambat seperti Jakarta untuk MRT," tuturnya.

Kota-kota yang harus mempersiapkan diri untuk menerapkan MRT tersebut antara lain Jakarta, Surabaya, Medan, serta Denpasar. Di Kota-kota besar, pembangunan ruas jalan bukan menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan. Seperi di Jakarta, pada tahun 2012 ada tambahan 548 mobil baru per hari yang terdaftar sehingga dibutuhkan 2,5 kilometer jalan baru. Hal tersebut tentu saja tidak memungkinkan, sehingga salah satu solusinya adalah dengan menerapkan transit oriented city melalui monorel, subway, MRT.

Sementara itu, menurut Kepada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Yosca Herman Sudrajat, untuk di Kota Solo belum memerlukan MRT sebab jumlah penduduknya masih dibawah 1 juta jiwa. Namun Kota Solo mulai menerapkan Bus Rapit Transit (BRT) dengan membangun sembilan koridor. Pembangunan sembilan koridor tersebut diharapkan selesai pada tahun 2015 mendatang.

"Untuk grand design MRT Kota Solo sudah ada karena grand design itu dibuat hingga 2020. Melihat kondisi perkembangan Kota Solo yang sangat cepat, maka Pemkot menargetkan sembilan koridor selesai pada 2015 mendatang," ujarnya. (Endang Kusumastuti)


Sumber

Apakah pihak-pihak you know who mau menerima hal seperti ini?
Ane sebagai pengguna SK & Mira sih malah seneng dengan hal ini sebenarnya [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive