SITUS BERITA TERBARU

Jokowi-Ahok dan Realisasi Janji untuk Warga Jakarta (1)

Sunday, October 13, 2013
Pada 15 Oktober 2013 besok lusa, genap satu tahun Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memimpin DKI Jakarta. Beberapa hal telah dilakukan untuk memenuhi janji kampanye mereka.

Jokowi langsung menggebrak sesaat setelah resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dia memenuhi janjinya untuk lebih banyak 'berkantor' di jalanan dibandingkan di balik meja. Eks Wali Kota Solo itu menemui masyarakat secara langsung, mendengarkan keluhan, menerima saran, dan mengolahnya menjadi program kerja Pemprov DKI.

Wakilnya, Ahok, lebih banyak bekerja dari Balai Kota. Eks Bupati Belitung Timur itu lebih dominan dalam perannya sebagai pengontrol SDM, pengatur administrasi, dan pengawas penggunaan anggaran.

Ada perbedaan peran, namun satu tujuan. Baik Jokowi maupun Ahok mencoba mewujudkan janji kampanyenya saat masih menjadi cagub dan cawagub DKI Jakarta, yaitu mewujudkan Jakarta Baru.

Hampir setahun berlalu, sudahkah mereka merealisasikan janji-janjinya? Berikut beberapa hal yang sudah dilakukan Jokowi-Ahok untuk mewujudkan Jakarta Baru:

1. KJS dan KJP
Salah satu janji Jokowi-Ahok selama masa kampanye adalah menyediakan pendidikan dan kesehatan gratis untuk warga Jakarta, khususnya bagi yang kurang mampu. Sudahkah janji ini terwujud?

Pendidikan dan kesehatan gratis coba diwujudkan Jokowi-Ahok bagi warga Jakarta dengan dengan menyediakan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP). KJS dan KJP adalah program kerja awal yang diwujudkan Jokowi-Ahok di awal masa kerjanya.

Kartu 'sakti' bernama KJS bisa digunakan bagi masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan gratis. KJP telah banyak dibagikan bagi masyarakat kurang mampu. Hasilnya, antrean warga Jakarta di puskesmas-puskesmas dan rumah sakit-rumah sakit meningkat pesat.

Para pengelola jasa kesehatan kewalahan. Kekurangan tenaga dokter menjadi alasan. Dalam perjalanannya program ini beberapa kali menuai kritik, utamanya soal ketidaksiapan Pemprov DKI menyediakan sumber daya manusia di bidang kesehatan. Bahkan ada beberapa pihak yang meminta program ini dihentikan.

Namun Jokowi-Ahok tak tinggal diam. Mereka memutar otak untuk menjawab tantangan. Hasilnya hingga saat ini KJS tetap berjalan dengan kritik dan keluhan yang kian sayup terdengar.

KJP tak jauh beda nasibnya dengan KJS. Di awal pelaksanaannya, program ini menuai kritik. Utamanya soal pembagian kartu yang kurang tepat sasaran. Solusi demi solusi dijalankan, lambat laun kritik pun mulai tak terdengar.
2. Kampung Deret
Penataan kawasan kumuh menjadi salah satu sasaran kerja utama Jokowi-Ahok. Di masa kampanye, duet yang didukung PDIP dan Gerindra ini menjanjikan untuk membangun kampung deret. Di masa jabatannya, janji itu diwujudkan.

Kelurahan Tanah Tinggi I RT 14/RW 01 Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, yang sebelumnya merupakan kawasan kumuh kini menjadi tertata dan bersih. Pemandangan kumuh tidak tampak lagi sejak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo "menyulap" kawasan tersebut menjadi Kampung Deret.

Di Kampung Deret ini terdapat 38 unit rumah yang dibangun permanen dengan cat warna hijau. Rumah-rumah tersebut diberikan secara gratis kepada warga sesuai dengan tapak rumah mereka yang telah habis akibat kebakaran yang terjadi pada Maret lalu.

Selain kampung deret, Jokowi optimis dalam 5 tahun ke depan Pemrov DKI Jakarta bisa membangun sebanyak 28 kampung tematik. Nantinya, di kampung-kampung tematik itu juga akan dibangun rumah untuk warga. Total, diperkirakan selama lima tahun akan dibangun sebanyak 500 rumah.

Kampung tematik itu merupakan kampung-kampung yang berciri khas, seperti Kampung Backpacker, Kampung Nelayan, Kampung Budaya, Kampung Deret dan lain-lain.

Proyek penataan kampung yang sudah dilakukan oleh Jokowi yaitu di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Sisanya, akan dilaksanakan lagi pada bulan November 2013
3. Revitalisasi Waduk
Revitalisasi waduk juga menjadi salah satu program utama pemerintahan Jokowi-Ahok. Ada dua tujuan utama program ini, yaitu mengatasi banjir dan menyediakan ruang publik bagi masyarakat.

Waduk Pluit menjadi pionir. Waduk yang menjadi daerah resapan dan tampungan air agar sebagian daerah Jakarta Utara tak banjir itu berhasil 'disulap' menjadi rapi kembali, dari yang tadinya merupakan kawasan kumuh. Pemprov DKI tak hanya berhasil mengembalikan fungsi waduk sebagai pencegah banjir, namun juga menjadi taman kota.

Saat ini Pemprov DKI sedang menggarap waduk kedua, yaitu Waduk Ria Rio yang terletak di Jakarta Timur. Masih ada kendala dalam urusan hak tanah, namun diyakini akan segera diatasi. Selain Ria Rio, Pemprov juga sudah melirik waduk Tomang untuk direvitalisasi.
4. Relokasi PKL
Salah satu hal yang membuat Jokowi tenar adalah keberhasilannya merelokasi PKL yang ada di Kota Solo. Relokasi PKL pula yang dijanjikannya kepada warga Jakarta dalam masa kampanye.

Setelah menjabat, Jokowi mencoba mewujudkan janjinya. PKL-PKL yang tak berjualan pada tempatnya direlokasi. Salah satu yang paling mencolok adalah relokasi PKL di Pasar Tanah Abang.

Dampak positif dari relokasi ke Blok G itu, arus lalin di Tanah Abang menjadi lebih lancar. Namun ada PR, yaitu pedagang yang direlokasi belum mendapat keuntungan seperti di tempat lama.

Selain Tanah Abang, relokasi PKL juga terjadi di Pasar Minggu, Pasar Gembrong, Kebayoran Lama, dan beberapa tempat lainnya.
5. Peresmian Pengerjaan MRT
Ini mungkin yang paling ditunggu warga Jakarta. Setelah lebih dari dua dekade direncanakan, proyek moda transportasi massal ini akhirnya dibangun di masa kepemimpinan Jokowi-Ahok. Jokowi telah melakukan peletakkan batu pertama sebagai pertanda dimulainya pembangunan di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Di wilayah Dukuh Atas, Jakarta Pusat akan dibangun stasiun pertama MRT dan stasiun terbesar nantinya. Peresmian ini membawa angin segar, harapan transportasi massal modern segera hadir di Jakarta.

"Sudah 24 tahun warga Jakarta mimpi ingin punya MRT. Mungkin sudah banyak yang mimpinya hilang, karena tidak dimulai-mulai. Alhamdulillah hari ini akan dimulai groundbreaking fisik pembangunan MRT. Selesainya nanti 2018," ujar Jokowi saat groundbreaking MRT di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2013). Lokasi groundbreaking terletak di taman yang ada di seberang restoran Sizzler.

Untuk di Dukuh Atas akan dibangun stasiun bawah tanah. Saat ini akan dilakukan pekerjaan memperkuat dinding tanah sehingga pada saat penggalian nanti jalan di atasnya tidak longsor atau bergeser.

http://news.detik..com/read/2013/10/...ainnews#bigpic

=====

Yang bilang jakarta selama dipimpin jokowow dan boboho PANASBUNG!!!
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive