Sumber: Bungker Amerika
![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/2013/10/23/4009881_20131023024103.jpg)
Pasca-meledaknya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang oleh tentara sekutu pada 1945 lalu, ketakutan pun melanda dunia, tak terkecuali negara Adikuasa, Amerika Serikat. Pada masa pemerintahannya, Presiden Eisenhower ternyata telah memerintahkan untuk membangun sebuah kamp bawah tanah, sebagai tempat bernaung warganya jika kejadian serupa menimpa Negeri Paman Sam tersebut.
Pada 1958 hingga 1962, sebuah tempat persembunyian bawah tanah atau kerap disebut bunker seluas kurang lebih 112.000 kaki persegi (1,041 hektar) dibangun. Di bawah perlindungan pondasi beton setebal tiga kaki itu (1 meter), jarak antara langit-langit dengan lantai di bawahnya kurang lebih enam meter, dan pintu menuju bunker memiliki ketebalan kurang lebih lima kaki (1,5 meter) dengan berat 25 ton.
![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/2013/10/23/4009881_20131023023907.jpg)
Di dalam bunker yang berada tepat di bawah Greenbrier Hotel, sebuah hotel mewah di White Sulphur Springs, West Virginia, berisi setidaknya 1.100 tempat tidur dan sebuah ruang makan yang juga difungsikan sebagai tempat berkumpul seluruh penghuni bunker seluas 27 meter x 57 meter. Bunker yang menelan biaya konstruksi sebesar USD14 juta (Rp151,2 miliar) kala itu, juga menyediakan beberapa ruang pertemuan bagi anggota dewan, antara lain ruangan berkapasitas 470 orang dan 130 orang.
![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/2013/10/23/4009881_20131023023937.jpg)
Dilansir dari laman dailymail.co.uk, sejak selesai dibangun pada 1962 silam, ratusan staf bekerja di dalam bunker tersebut untuk mempersiapkan hal-hal yang tidak diinginkan. Antara lain menjamin ketersediaan bahan makanan agar bunker tersebut siap dipakai kapan saja untuk jangka waktu kurang lebih 30 tahun. Mereka bekerja di balik penyamaran sebagai karyawan perbaikan televisi.
![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/2013/10/23/4009881_20131023024007.jpg)
Penyamaran bunker yang diberi nama Project Greek Island dan segala persiapannya tersebut terbongkar sejak 1992 lalu, saat seorang reporter investigasi menguaknya dalam sebuah tulisan di The Washington Post. Sejak saat itu, bunker tersebut justru menjadi sebuah tempat wisata yang dikunjungi kurang lebih 30.000 sampai 35.000 pelancong setiap tahunnya.
SIMAK:
Website Ungkap Kematian
Tips Membersihkan Noda dengan Cuka
Pasca-meledaknya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang oleh tentara sekutu pada 1945 lalu, ketakutan pun melanda dunia, tak terkecuali negara Adikuasa, Amerika Serikat. Pada masa pemerintahannya, Presiden Eisenhower ternyata telah memerintahkan untuk membangun sebuah kamp bawah tanah, sebagai tempat bernaung warganya jika kejadian serupa menimpa Negeri Paman Sam tersebut.
Pada 1958 hingga 1962, sebuah tempat persembunyian bawah tanah atau kerap disebut bunker seluas kurang lebih 112.000 kaki persegi (1,041 hektar) dibangun. Di bawah perlindungan pondasi beton setebal tiga kaki itu (1 meter), jarak antara langit-langit dengan lantai di bawahnya kurang lebih enam meter, dan pintu menuju bunker memiliki ketebalan kurang lebih lima kaki (1,5 meter) dengan berat 25 ton.
Di dalam bunker yang berada tepat di bawah Greenbrier Hotel, sebuah hotel mewah di White Sulphur Springs, West Virginia, berisi setidaknya 1.100 tempat tidur dan sebuah ruang makan yang juga difungsikan sebagai tempat berkumpul seluruh penghuni bunker seluas 27 meter x 57 meter. Bunker yang menelan biaya konstruksi sebesar USD14 juta (Rp151,2 miliar) kala itu, juga menyediakan beberapa ruang pertemuan bagi anggota dewan, antara lain ruangan berkapasitas 470 orang dan 130 orang.
Dilansir dari laman dailymail.co.uk, sejak selesai dibangun pada 1962 silam, ratusan staf bekerja di dalam bunker tersebut untuk mempersiapkan hal-hal yang tidak diinginkan. Antara lain menjamin ketersediaan bahan makanan agar bunker tersebut siap dipakai kapan saja untuk jangka waktu kurang lebih 30 tahun. Mereka bekerja di balik penyamaran sebagai karyawan perbaikan televisi.
Penyamaran bunker yang diberi nama Project Greek Island dan segala persiapannya tersebut terbongkar sejak 1992 lalu, saat seorang reporter investigasi menguaknya dalam sebuah tulisan di The Washington Post. Sejak saat itu, bunker tersebut justru menjadi sebuah tempat wisata yang dikunjungi kurang lebih 30.000 sampai 35.000 pelancong setiap tahunnya.
SIMAK:
Website Ungkap Kematian
Tips Membersihkan Noda dengan Cuka
