SITUS BERITA TERBARU

Indonesia Tanpa Gelar di Denmark Open

Sunday, October 20, 2013
Indonesia Tanpa Gelar di Denmark Open

[imagetag]

Quote: Indonesia gagal meraih satu pun gelar juara pada turnamen bulu tangkis Superseries Premier Denmark Open di Odense, Denmark, Ahad, 20 Oktober 2013, setelah ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan ganda putra Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan, dijinakkan lawan-lawan mereka pada pertandingan final.

Tontowi Ahmad/Liliyana unggulan ketiga di turnamen ini ditekuk unggulan pertama asal Cina, Zhang Nan/ Zhao Yunlei, straight set 21-11, 22-20. Sementara Ahsan/Hendra yang unggulan pertama, menyerah juga dengan straight set, 21-19, 21-16, kepada ganda putra Korea Selatan unggulan kedelapan, Lee Yong Dae Lee/Yoo Yeon Seong.

Pada pertandingan babak final tersebut ganda campuran Cina, Zhang/Zhao tampil lebih siap ketimbang Tontowi/Liliyana. Pasangan Cina ini tampil terus menekan sejak pertandingan dimulai. Serangan gencar dengan permainan cepat membuat pasangan Tontowi/Liliyana tak berkutik.
Tontowi/Liliyana kesulitan keluar dari tekanan ganda campuran itu. Bola-bola kembalian Tontowi maupun Liliyana serba tanggung menjadi makanan empuk pasangan Cina itu untuk mengumpulkan angka. Sebaliknya Tontowi/Liliyana menjadi serba salah dan menyerah 21-11.

Pada set kedua Tontowi/Liliyana mencoba mengatur tempo permainan dengan sedikit lamban dengan mengandalkan penempatan bola di tempat-tempat kosong lapangan permainan lawan. Taktik ini sedikit mengena sehingga ganda campuran Indonesia ini sempat unggul 20-17.
Sayangnya pada posisi unggul itulah pasangan Indonesia membuat kesalahan sendiri sehingga deuce 20-20. Pada saat kritis itulah shuttle cock kembalian Liliyana satu melebar keluar lapangan dan satu jatuh di belakang lapangan permainan ganda campuran Cina tersebut. Tontowi/Liliyana pun lemas menerima kekalahan.

Pada nomor ganda putra, pasangan Ahsan/Hendra juga tak mampu megembangkan permainan mereka. Keduanya terbawa permainan cepat yang dikembangkan, Lee Yong Dae Lee/Yoo Yeon Seong. Akibatnya mereka terus didikte dan akhirnya kalah 21-19, 21-16.

Pada nomor tunggal putri, unggulan kelima asal Cina, Wang Yihan, meraih gelar juara dengan mengalahkan pemain Korea Selatan unggulan keenam, Sung Ji Hyun, 16-21, 21-18, 20-22. Sejak awal pertandingan Wang mencoba bermain dengan tempo cepat untuk meredam Sung. Namun ajakan bermain cepat itu tak dilayani Sung. Pemain Korea Selatan ini bertahan dengan tempo lambat, dengan servis melambung tinggi, ia dengan sabar menunggu serangan Wang dan mengembalikannya pada tempat yang sulit dijangkau Wang.

Sung lebih dulu unggul di game pertama 21-16 dan sempat memimpin di game kedua 18-17. Sayangnya pada pada saat unggul dan tinggal penyelesaian akhir, Sung justru terpancing untuk menyerang dan meningkatkan tempo permainan. Hal ini menguntungkan Wang karena memang pemain Cina ini suka bermain cepat. Wang meraih poin demi poin dan mengunci Sung pada kedudukan 21-18.

Pada game ketiga penentuan, Wang lebih dulu mencapai set point 20-18. Namun Wang dua kali membuat kesalahan pukulan lob-nya jatuh di belakang lapangan permainan Sung, sehingga terjadi deuce. Setelah deuce itulah sayangnya Sung kembali terpancing untuk tampil menekan Wang. Taktik ini menjadi bumerang ketika dua kali shuttle cock pukulan silang Sung jatuh di sisi kiri lapangan Wang, sehingga pemain Cina itu melompat meluapkan kegembiraannya, 22-20.

SUMBER


Waduuh tumben banget bulu tangkis Indonesia ga dapet apa2
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive