SITUS BERITA TERBARU

Iklim Berubah, Kandungan Merkuri Ikan Meningkat

Saturday, October 5, 2013
[imagetag]

Quote:Washington - Meningkatnya suhu permukaan laut yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat menyebabkan kandungan merkuri dalam tubuh ikan meningkat. Hal ini tentu saja ikut meningkatkan risiko kesehatan bagi orang-orang yang gemar mengkonsumsi makanan laut.

Merkuri masuk dalam golongan logam berat yang apabila masuk ke dalam tubuh dapat mengakibatkan sejumlah masalah kesehatan seperti kerusakan saraf, otak, ginjal, bahkan kanker. Peneliti Amerika Serikat mengungkapkan, merkuri yang dilepaskan ke udara sebagai bahan buangan dari polusi industri dapat terakumulasi di sungai dan lautan, dan berubah menjadi methylmercury, substansi yang sangat beracun.

Namun hingga saat ini masih sedikit yang diketahui tentang bagaimana pemanasan global dapat mempengaruhi bioakumulasi merkuri bagi kehidupan bawah laut.

Para peneliti dari Dartmouth College dan sejumlah institusi Amerika Serikat lain mempelajari ikan killi (killifish) pada suhu bervariasi di dalam sebuah laboratorium dan kolam rawa di Wells yang berlokasi di sepanjang pantai selatan teluk Maine. Beberapa jenis ikan killi diketahui hidup di daerah Afrika, Eurasia, dan Amerika Selatan.

Ikan kili yang berada di rawa-rawa memakan serangga, cacing, dan sumber makanan alami lainnya. Sedangkan ikan killi yang berada di laboratorium diberi makanan yang telah diperkaya merkuri.

Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, peneliti menyampaikan bahwa ikan di perairan hangat mempunyai porsi makan lebih banyak tapi pertumbuhannya lambat, dan kadar methylmercury di tubuhnya juga lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah metabolisme mereka menyebabkan kenaikan penyerapan logam beracun.

Ikan besar makan ikan kecil dan mengumpulkan semua merkuri yang berada di ikan-ikan kecil. "Peningkatan ini dapat terpapar ke manusia yang mengkonsumsi ikan dengan kandungan merkuri tinggi, sehingga tingkatannya pada manusia menjadi MeHg (methylmercury) yang sangat toksik," kata para peneliti dalam jurnal PLOS ONE, seperti dikutip dari ABC News, Jumat 4 Oktober 2013.

Merkuri masuk ke dalam tubuh ikan lewat air tercemar yang disaring insang. Semakin lama ikan hidup, semakin banyak merkuri yang terakumulasi. Para peneliti menambahkan, efek berbahaya ini harus ditanggapi dengan melakukan sebuah manajemen dan kebijakan yang bertujuan mengurangi risiko kesehatan pada manusia dari paparan MeHg tersebut.


sumber: TEMPO

wahh bahaya banget nih, bagaimanapun juga global warming benar2 berbahaya ya, semoga para pelaku industri dapat segera sadar, dan para konsumen dapat dengan bijak untuk berusaha go green [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive