SITUS BERITA TERBARU

Gita isyaratkan pemerintahan yang diisi teknokrat

Monday, October 28, 2013
[imagetag]
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, yang juga bakal calon presiden, mengatakan bahwa pemerintahan yang diisi oleh para teknokrat adalah cara untuk memajukan Indonesia.

Berbicara didepan analis, diplomat, dan para pengusaha dalam sebuah acara peluncuran buku pada hari jumat, Gita menunjukkan contoh kasus berdasarkan pengalaman masa lalunya sebagai investment banker.

Lebih meratanya akses dan distribusi terhadap modal akan sangat membantu pertumbuhan(ekonomi) Indonesia di masa depan, kata Gita.

"Perbedaan antara Indonesia sekarang dan Indonesia 15 tahun lalu adalah pada uang. Uang yang lebih banyak dan celah fiskal yang lebih besar adalah Indonesia sekarang." kata Gita, yang 10 tahun lalu pernah menjabat sebagai salah satu direktur JP Morgan.

Meskipun demikian, Gita melanjutkan, banyak modal yang tersedia tersebut justru tersalurkan untuk kegiatan yang sifantnya konsumsi.
"Hal tersebut perlu ditataulang." katanya, dengan menambahkan bahwa Indonesia butuh untuk mendorong supply side economy.

Gita juga mengulas bahwa faktanya hanya 20% dari seluruh penduduk Indonesia yang memiliki akses kepada permodalan. Menyediakan akses tersebut hingga mencapai 50% dari seluruh penduduk Indonesia hanya dapat tercapai apabila pemerintahan diisi oleh para teknokrat.

"Kita perlu untuk "Mengteknokrasikan" seluruh pembuat kebijakan, sehingga seseorang yang mengerti akan apa yang dibutuhkan untuk mencapai hal tersebut akan mewujudkannya sesuai dengan keinginan kita." dia tambahkan.

Teknokrat merupakan ahli yang mengerti teknis dari suatu bidang tertentu, dengan memiliki latar belakang akademik dan pendekatan ilmiah pada bidang tertentu tersebut.

Sementara mengakui bahwa hal tersebut(pemerintah diisi oleh teknokrat), membutuhkan political will, Gita mengatakan komentarnya berdasarkan logika dan "dalam politik terkadang logika tidak berhasil".

"Kabar baiknya adalah kita melihat adanya konsolidasi ideologi dalam 15 tahun terakhir. Dan sekarang kita harus memastikan terdapat hiasan dalam hal tersebut dengan cara mengteknokrasikan proses pengambilan keputusan secara lebih lanjut." lanjut Gita.

Buku dengan judul "How Asia Works", oleh Joe Studwell menggambarkan perbandingan starategi pembangunan antara berbagai bagian Asia yang berbeda. Penulis buku - yang memiliki spesialisasi riset di Asia timur- menyarankan bahwa beberapa negara Asia, termasuk Indonesia, untuk menggambarkan kembali secara jelas dan konsisten strategi pembangunanya agar dapat mengikuti negara maju Asia lain seperti, Jepang dan Korea Selatan.

Studwell mengulas kurangnya resolusi dalam land reform, dan kecenderungan pada beberapa negara Asia untuk melakukan penunjukkan secara langsung ketimbang mendorong kompetisi, serta rendahnya kontrol permodalan oleh pemerintah tidak sesuai dengan yang disarankan oleh institusi finansial internasional.

Sofjan Wanandi, ketua APINDO, setuju dengan Gita bahwa pemerintahan perlu diisi oleh "the right man on the right place".

sumber

Selama ini pemerintaha diisi oleh politisi, sudah waktunya lah pemerintahan diisi teknokrat. Biar berjalan sesuai dengan logika, karena kata gita politik kadang-kadang tak ada logika.[imagetag][imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive