Seorang gadis cantik di Kota Surabaya, Jawa Timur disekap, dirampok dan digerayangi pengemudi taksi.
Tindak kejahatan oleh pengemudi taksi itu dialami Melati (nama samaran) salah satu penghuni apartemen di wilayah Surabaya Barat.
Melati disekap, dirampok dan juga digerayangi seorang pengemudi taksi bernama Agus Antonius (29 tahun).
Kejadian itu, terjadi beberapa hari lalu. Saat itu, Melati hendak pulang ke apartemennya usai bekerja. Karena sudah hari sudah malam, Melati mencari taksi untuk ditumpangi di sekitar Terminal Bungurasih.
Tak berapa lama, Agus menawarkan jasa taksinya kepada Melati. Tanpa berpikir panjang, Melati pun masuk ke dalam taksi dan meminta untuk dihantarkan ke apartemennya.
Awalnya tak ada tanda-tanda Agus akan berbuat jahat. Namun saat taksi akan memasuki pintu Tol Waru. Agus menghentikan laju taksi. Alasannya, ada beberapa bagian taksinya yang mengalami kerusakan.
Agus lalu keluar dari taksi dan masuk kembali ke dalam taksi bagian belakang tempat Melati duduk. Tiba-tiba Agus menodongkan pisau ke Melati.
Agus juga menyekap mulut dan mata Melati dengan lakban. Setelah berhasil melumpuhkan Melati, Agus menggerayangi tubuh Melati. Bahkan, tangan Agus meraba dan meremas bagian sensitif tubuh Melati.
Melati sempat melawan. Tapi Agus membentaknya. Dalam kondisi tak berdaya, Agus meminta Melati menyerahkan uang dan harta benda miliknya.
Melati pun pasrah dan membiarkan uang sebesar Rp 200.000 yang ada di dalam dompetnya diambil Agus.
Belum berakhir sampai disitu saja. Agus rupanya belum puas, dia meminta Melati untuk menyerahkan ATM berikut pinnya.
Agus pun meninggalkan Melati dalam taksi dan pergi mengambil uang ke ATM. Sayangnya, ATM milik Melati hanya berisi uang Rp 200.000.
Agus masih tidak puas, dia kemudian memaksa Melati untuk meminta keluarganya mengirimkan uang sebanyak Rp 5 juta.
Karena takut, Melati pun mengikuti semua kemauan Agus.
Puas dengan aksinya, Agus pun mecampakkan tubuh Melati di tepi jalan dalam kondisi mata dan mulut masih dilakban.
Beruntung ada warga yang menemukan Melati dan membawa Melati ke kantor polisi.
![[imagetag]](http://img.menit.tv/oktober/images/DAERAH/gadis.jpg)
Polisi bergerak cepat, dalam hitungan jam, Agus berhasil ditangkap di rumah kosnyadi Jalan Raden Saleh Gang 2, Medaeng Waru Sidoarjo.
Kepala Unit Kejahatan Umum Polrestabes Surabaya, Iptu MS Fery menuturkan, Agus bukanlah pengemudi taksi resmi. Dia hanya pengemudi cadangan.
"Tersangka ternyata juga tercatat sebagai residivis dengan kasus pencurian kendaraan bermotor," kata Fery.
sumber
Tindak kejahatan oleh pengemudi taksi itu dialami Melati (nama samaran) salah satu penghuni apartemen di wilayah Surabaya Barat.
Melati disekap, dirampok dan juga digerayangi seorang pengemudi taksi bernama Agus Antonius (29 tahun).
Kejadian itu, terjadi beberapa hari lalu. Saat itu, Melati hendak pulang ke apartemennya usai bekerja. Karena sudah hari sudah malam, Melati mencari taksi untuk ditumpangi di sekitar Terminal Bungurasih.
Tak berapa lama, Agus menawarkan jasa taksinya kepada Melati. Tanpa berpikir panjang, Melati pun masuk ke dalam taksi dan meminta untuk dihantarkan ke apartemennya.
Awalnya tak ada tanda-tanda Agus akan berbuat jahat. Namun saat taksi akan memasuki pintu Tol Waru. Agus menghentikan laju taksi. Alasannya, ada beberapa bagian taksinya yang mengalami kerusakan.
Agus lalu keluar dari taksi dan masuk kembali ke dalam taksi bagian belakang tempat Melati duduk. Tiba-tiba Agus menodongkan pisau ke Melati.
Agus juga menyekap mulut dan mata Melati dengan lakban. Setelah berhasil melumpuhkan Melati, Agus menggerayangi tubuh Melati. Bahkan, tangan Agus meraba dan meremas bagian sensitif tubuh Melati.
Melati sempat melawan. Tapi Agus membentaknya. Dalam kondisi tak berdaya, Agus meminta Melati menyerahkan uang dan harta benda miliknya.
Melati pun pasrah dan membiarkan uang sebesar Rp 200.000 yang ada di dalam dompetnya diambil Agus.
Belum berakhir sampai disitu saja. Agus rupanya belum puas, dia meminta Melati untuk menyerahkan ATM berikut pinnya.
Agus pun meninggalkan Melati dalam taksi dan pergi mengambil uang ke ATM. Sayangnya, ATM milik Melati hanya berisi uang Rp 200.000.
Agus masih tidak puas, dia kemudian memaksa Melati untuk meminta keluarganya mengirimkan uang sebanyak Rp 5 juta.
Karena takut, Melati pun mengikuti semua kemauan Agus.
Puas dengan aksinya, Agus pun mecampakkan tubuh Melati di tepi jalan dalam kondisi mata dan mulut masih dilakban.
Beruntung ada warga yang menemukan Melati dan membawa Melati ke kantor polisi.
Polisi bergerak cepat, dalam hitungan jam, Agus berhasil ditangkap di rumah kosnyadi Jalan Raden Saleh Gang 2, Medaeng Waru Sidoarjo.
Kepala Unit Kejahatan Umum Polrestabes Surabaya, Iptu MS Fery menuturkan, Agus bukanlah pengemudi taksi resmi. Dia hanya pengemudi cadangan.
"Tersangka ternyata juga tercatat sebagai residivis dengan kasus pencurian kendaraan bermotor," kata Fery.
sumber
