Quote:Jakarta - Dinas Perhubungan DKI Jakarta terus melakukan razia parkir liar dengan mencabut pentil kendaraan bermotor yang kedapatan diparkir sembarangan oleh pemiliknya. Operasi ini dinilai cukup efektif mengurangi parkir liar di wilayah Jakarta. Namun jika parkir liar masih saja terjadi, petugas tak segan untuk mengambil tindakan copot ban.
"Karena derek kemahalan, biar lebih progresif, pertamanya kita akan ambil tindakan cabut pentil. Yang kedua kita akan lepas bannya," ujar Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Pusat, Muhammad Akbar di kantornya, Senen, Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Menurut Akbar, dalam penegakan hukum dengan mencabut pentil dilatarbelakangi oleh upaya penegakan hukum selama ini yang dinilai gagal mengurangi pelanggaran lalin. Masih banyak pemilik kendaraan memarkir mobil atau motornya di badan jalan atau trotoar. Masih banyak warga yang melanggar lalu lintas seenaknya.
"Banyaknya orang yang parkir di badan jalan dan trotoar ini, jadi banyak pejalan kaki yang komplain," tuturnya.
Dia mengatakan, di dalam hukum terhadap parkir liar, kendaraan tersebut boleh digembok atau diderek. Setelah itu memindahkan dari tempat terlarang ke pool. Namun menurutnya cara-cara tersebut merepotkan, mengangkut motor butuh 4-5 orang, padahal motor yang parkir liar bisa sampai 300-an.
Parkir Liar Berkurang
Terbukti sejak digelar pada 17 September 2013, menruut Akbar operasi cabut pentil di wilayah Jakarta Pusat cukup efektif. Dia memaparkan data, pada tanggal 17 September sebanyak 350 kendaraan dicabut pentil, 200 kendaraan (18/9), 80 kendaraan (19/9), dan menjadi 42 kendaraan pada 20 September. Total selama bulan September sudah 2070 kendaraan yang dicabut pentil, 1.764 di antaranya motor; 131 mobil diderek, dan 85 ban mobil digembok.
"Itu menunjukkan ada efek jera pada masyarakat," jelasnya.
Hari ini, sekitar 40 petugas dari Sudinhub Jakpus kembali melakukan razia dengan mencabut pentil di kawasan Jakarta Pusat. Wilayah yang disasar pagi tadi adalah sepanjang Jalan Wahid Hasyim. Dari jalan ini, petugas berhasil mencabut pentil 139 motor yang diparkir sembarangan.
Sumber
Diajak tertib kok nga mau...susah memang, katanya mau jadi negara maju...tingkahnya aja belu tertib gimana mau maju
"Karena derek kemahalan, biar lebih progresif, pertamanya kita akan ambil tindakan cabut pentil. Yang kedua kita akan lepas bannya," ujar Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Pusat, Muhammad Akbar di kantornya, Senen, Jakarta, Rabu (2/10/2013).
Menurut Akbar, dalam penegakan hukum dengan mencabut pentil dilatarbelakangi oleh upaya penegakan hukum selama ini yang dinilai gagal mengurangi pelanggaran lalin. Masih banyak pemilik kendaraan memarkir mobil atau motornya di badan jalan atau trotoar. Masih banyak warga yang melanggar lalu lintas seenaknya.
"Banyaknya orang yang parkir di badan jalan dan trotoar ini, jadi banyak pejalan kaki yang komplain," tuturnya.
Dia mengatakan, di dalam hukum terhadap parkir liar, kendaraan tersebut boleh digembok atau diderek. Setelah itu memindahkan dari tempat terlarang ke pool. Namun menurutnya cara-cara tersebut merepotkan, mengangkut motor butuh 4-5 orang, padahal motor yang parkir liar bisa sampai 300-an.
Parkir Liar Berkurang
Terbukti sejak digelar pada 17 September 2013, menruut Akbar operasi cabut pentil di wilayah Jakarta Pusat cukup efektif. Dia memaparkan data, pada tanggal 17 September sebanyak 350 kendaraan dicabut pentil, 200 kendaraan (18/9), 80 kendaraan (19/9), dan menjadi 42 kendaraan pada 20 September. Total selama bulan September sudah 2070 kendaraan yang dicabut pentil, 1.764 di antaranya motor; 131 mobil diderek, dan 85 ban mobil digembok.
"Itu menunjukkan ada efek jera pada masyarakat," jelasnya.
Hari ini, sekitar 40 petugas dari Sudinhub Jakpus kembali melakukan razia dengan mencabut pentil di kawasan Jakarta Pusat. Wilayah yang disasar pagi tadi adalah sepanjang Jalan Wahid Hasyim. Dari jalan ini, petugas berhasil mencabut pentil 139 motor yang diparkir sembarangan.
Sumber
Diajak tertib kok nga mau...susah memang, katanya mau jadi negara maju...tingkahnya aja belu tertib gimana mau maju
