SITUS BERITA TERBARU

Banyak BAP Hilang dan Penyidik TNI di KPK untuk Melindungi Ibas?

Sunday, October 13, 2013
ASATUNEWS - Banyak kalangan memprotes rencana Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK untuk merekrut anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai penyidik. Direktur Eksekutif Imparsial, Poengky Indarti, misalnya, menilai masuknya anggota TNI di KPK adalah keputusan keliru.
�Dengan prestasi KPK dalam mengungkap kasus-kasus korupsi selama ini, KPK seharusnya tidak perlu melibatkan TNI demi menjaga independensinya. Tanpa keterlibatan TNI, kami menilai KPK sudah berhasil dalam melakukan kerja pemberantasan korupsi selama ini,� kata Poengky.
Melibatkan anggota TNI, lanjut Poengky, justru akan memperburuk citra KPK, terutama bila nanti bersinggungan dengan kasus korupsi yang terjadi di sektor pertahanan. Apalagi, KPK selama ini juga tidak berani menyentuh korupsi yang terjadi di sektor pertahanan, seperti dugaan penggelembungan dana pembelian enam pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK2 pada tahun 2012. �Hingga saat ini, tidak ada perkembangan dari kasus tersebut, yang diduga merugikan keuangan negara senilai Rp 700 miliar,� tutur Poengky.
Apakah ini menjadi awal diperlakukannya langkah semacam Dwifungsi ABRI pada masa rezim Soeharto oleh pemerintah di bawah kendali Susilo Bambang Yudhoyono?
�Bisa saja seperti itu pada akhirnya. Tapi, dalam jangka pendek, kepentingan untuk merekrut penyidik dari TNI lebih banyak sebagai langkah pengamanan anak SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, terkait kasus Hambalang,� kata seorang sumber kami, kita sebut saja namanya D.
Menurut informasi D, walau dia mengatakan mesti harus dikonfirmasi lagi ke pihak KPK, banyak berita acara pemeriksaan (BAP) yang terkait Ibas hilang dari arsip KPK. �Katanya, yang saya dengar, sebagian besar BAP saksi Hambalang yang terkait Ibas hilang dari KPK,� ungkap D.
Untuk kepentingan ini juga, tambah D, penyidik Novel Beswedan diganti dengan A Damanik. �Novel juga kabarnya mendapat tekanan agar segera menyidangkan Anas Urbaningrum, padahal dia belum mendapatkan bukti sampai sekarang,� kata D.
Yang jelas-jelas telah mengaku menerima uang, Andi Zulkanaen Mallarangeng alias Choel, malah belum ditahan sampai sekarang. �Mungkin ada kaitannya dengan isu yang mengatakan bahwa Choel pernah memberi mobil mewah kepada Ibas,� tutur D.
Sayangnya, soal kabar banyaknya BAP yang hilang, sampai saat ini kami belum bisa mengubungi Juru Bicara KPK, Johan Budi. Semoga saja, KPK yang sekarang tidak menambah kegelapan yang sedang menyelimuti negeri ini. Bongkar! (ASN-010/DJE)

http://www.asatunews.com/berita-9503-banyak-bap-hilang-dan-penyidik-tni-di-kpk-untuk-melindungi-ibas.html

-------

[imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive