SITUS BERITA TERBARU

Water4Humanity : Antisipasi dampak Kekeringan, Solusi atasi Kesulitan Air Bersih

Wednesday, September 25, 2013
[imagetag]Bencana kembali menyapa, kali ini kemarau menerpa, beberapa wilayah khususnya di Pulau Jawa telah merasakan dampak langsung dari kemarau yang melanda. Di Ponorogo, kemarau tak hanya mengakibatkan warga mengalami krisis air bersih. Tanaman padi dan sayur-mayur yang ditanam warga di ladang juga mati. Warga yang hidup di pinggiran hutan di Ponorogo, Jawa Timur kini kesulitan air. Untuk mendapatkan air, mereka harus berjalan berkilo-kilometer menuju satu-satunya sumur yang belum mengering di suatu lembah.

Sementara warga di Batu Tumpang, Tegal Waru, Purwakarta, Jawa Barat, harus berjalan 1 kilometer untuk mengambil air. Itu pun air yang digunakan adalah air di bekas galian yang kotor. Padahal daerah mereka terletak di antara Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata. Air galian yang kotor itu digunakan untuk mandi dan mencuci.

Kemarau panjang juga membuat 5 waduk tadah hujan di Kecamatan Kabuh, Jombang, Jawa Timur mengering. Keringnya waduk mengakibatkan hektaran tanaman jagung berumur 2 bulan layu, padahal seharusnya jagung bisa dipanen di usia 3 bulan. Petani pun merugi jutaan rupiah untuk setiap hektar ladang jagung yang kekeringan.

Ibnu Khajar, Vice President Partnership ACT mengungkapkan bahwa ACT telah mengkomunikasikan dampak kemarau yang tengah melanda sebagian besar wilayah Pulau Jawa. Program water4Humanity merupakan program yang berupaya untuk mengantisipasi dampak kekeringan dan juga menjadi solusi atasi Kesulitan Air Bersih.

�Kami telah melakukan campaign ke berberapa mitra corporate untuk mensinergikan program water4humanity sebagai upaya mengatasi dampak kemarau yang nampaknya semakin ekstrim,� ungkap Ibnu

Ibnu menjelaskan gagasan yang ditawarkan pada program water4humanity meliputi pertama; mobile water, program ini melakukan drooping air untuk mensuplai kebutuhan masyarakat akan kebutuhan air bersih, pengadaan air dilakukan pada saat emergency, dan pendistribusiannya dilakukan melalui mobil tangki setiap hari. Kedua; Melakukan pengeboran sumur sebagai upaya menyediakan sumber air, hal dimaksud sebagai agenda pasca emergency.

Tahapannya dengan melakukan identifikasi titik-titik terdapat sumber air atau daerah yang masih memungkinkan mendapatkan air bersih kemudian melakukan pengeboran sehingga ketersediaan air permanen lebih terjamin.[imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive