SITUS BERITA TERBARU

Waspada! Pemilu 2014 Rawan Kecurangan

Monday, September 23, 2013
akarta � Pengamat Institut Ekonomi Politik Soekarno-Hatta (IEPSH) M Hatta Taliwang mengingatkan, Pemilu/Pilpres 2014 mendatang sangat rawan kecurangan yang akan dilakukan rezim penguasa karena ingin terus mempertahankan kekuasaannya.

�Harus diwaspadai, cara cara keji dan permainan kotor untuk memenangkan pemilu/pilpres akan diulang lagi, demi mempertahankan statusquo rezim saat ini. Pemilu/Pilpres rielnya akan berlangsung di kantor KPU dengan instrumennya IT. Bisa terjadi distribusi suara akan dikompromikan oleh kekuatan-kekuatan partai tertentu dengan mendasarkanpanduan dari hasil hasil SURVEY sebagai alat untuk membangun opini sehingga rakyat pemilih yakin tatkala perolehan hasil pemilu kompromi di KPU (hasil permainan IT) diumumkan. Jadi, hasil riel yang di kotak suara akan jadi sampah,� ungkapnya kepada edisinews.com, Minggu (22/9/2013).

Bersandar pada Pemilu/Pilpres 2004 dan 2009 lalu, lanjut Hatta, melihat urgensi besar rezim ini untuk terus mempertahankan kekuasaannya maka akan tetap menghalalkan segala cara. �Bukankah Pemilu/Pilpres yang lalu diduga dimulai dengan mencuri dana Bank Century? Melakukan operasi intelijen untuk memenangkan seseorang dimana ini sesuatu yang diharamkan di negara demokrasi, apalagi kalau melibatkan aparat resmi,� bebernya.

�Kemudian, juga melibatkan lembaga asing dalam penghitungan padahal dilarang UU, memanfaatkan bantuan asing (Bank Dunia dan lain-lain) dalam wujud BLT, PNPM, Raskin, dan sebagainya menjelang pemilu, serta diduga memanipulasi DPT/ IT dan berbagai macam cara-cara kotor lainnya,� tambahnya.

Oleh karena itu, Hatta berharap partai partai besar tidak berkompromi hanya untuk manfaat sesaat tetapi merusak hari depan demokrasi dan bangsa, karena memang godaan untuk melakukan itu sangat besar yakni bagi-bagi jabatan Presiden, Wapres, Menteri-menteri dan lain-lain. Apalagi kalau di setiap partai ada orang berkaki dua atau tiga, maka urusan jadi cincai atau kongkalikong,� tandas Koordinator Group Diskusi Angkatan 77/78 ini.

Ia pun menyerukan kepada Partai-partai menengah dan kecil agar harus waspada, jangan puas terima tulang belulang. �Para ahli ahli IT dari ITB/UI dan lain-lain hendaknya ikut mengontrol kerja KPU dan masyarakat serta membelalakkan matanya apabila perlu kepung KPU/KPUD dalam penghitungan. Jangan percaya pada rezim yang telah terbukti sering berbohong!� seru Anggota Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini.

Hatta mengingatkan pula, akibat Pemilu/Pilpres curang akan membuat bangsa akan masuk dalam krisis nasional serius. �Kita juga mesti waspada bahwa ada kekuatan statusquo/asing yang ingin Pemilu kacau sebagai cara untuk membuat krisis sehingga bangsa Indonesia larut dalam pertikaian dan pada saat yang sama mereka mengeruk keuntungan dari krisis dengan terus memeras bangsa ini,� tutur Mantan Anggota Fraksi Reformasi DPR RI ini.

Sebenarnya, menurut Hatta, kelompok masyarakat kritis sudah tidak selera terhadap Pemilu/Pilpres yang akan diselenggarakan rezim pembohong ini seperti tertulis dalam buku Perubahan Lewat Pemilu atau Revolusi, namun realitasnya mayoritas partai dan rakyat yang kesadaran politiknya rendah telah memandang Pemilu sebagai seremoni, tak bedanya menghadapi Hari Raya keagamaan. �Kami tinggal sekedar mengingatkan saja bahwa ada ranjau ranjau yang rawan,� tegasnya.

Ia berharap, bangsa Indonesia harus selamat melewati periode masa kritis tersebut dengan menyelenggarakan Pemilu/Pilpres yang jujur, terbuka, adil dan benar. �Kita sudah pernah menulis dan menganalisis kecurangan-kecurangan Pemilu 2009. Sehingga kini sudah banyak komponen bangsa yang faham tentang pola dan cara cara kotor menang Pemilu/Pilpres,� tuturnya. (Sof)


Sumber Berita: www.edisinews.com http://edisinews.com/berita-waspada-...#ixzz2fgObowTE
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive