Semoga jd HT dan ane pengen banget nihi di timpuk sama yang namanya ![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/s_big_cendol.gif "Blue Guy Cendol (L)")
tapi g mau kalo di kasih ![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/s_big_batamerah.gif "Blue Guy Bata (L)")
nanti ane bisa ![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/mewek.gif "Mewek")
Sumber: 30% Pembeli Properti Mewah London Adalah Warga Indonesia
Di dunia properti, London dikenal sebagai lokasi investasi yang prospektif�kendati harga properti di Ibukota Inggris tersebut sudah setinggi langit. Lebih dari itu, ternyata tiga dari sepuluh pembeli properti premium di London adalah warga Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Widya Lestaluhu, International Property Sales Consultant Jones Lang LaSalle yang berbasis di Singapura. Menurutnya, rasio tersebut merupakan indikasi berdasarkan pengalamannya sebagai konsultan properti.
�Sebagian besar dari mereka (pembeli asal Indonesia) cenderung tertarik untuk membeli produk-produk mewah kelas atas yang biasanya terletak di Zona 1 London,� ungkap Widya kepada Rumah.com.
Selain pembeli dari Indonesia, properti premium di London juga banyak diminati pembeli dari Singapura, Hong Kong, Malaysia, Timur Tengah, Rusia, dan China. Untuk mendapatkan properti-properti mewah tersebut, mereka harus merogoh kocek berkisar GBP1.800 - GBP4.000 setiap kaki persegi atau berkisar Rp300 juta � Rp650 juta per meter persegi.
Dia menuturkan, daerah yang diincar umumnya berada di Zona 1 (City of London, Kensington, dan West End), Zona 2 (Canary Wharf), dan Southbank London yang kini makin populer.
Pendidikan Jadi Daya Tarik
Profil WNI pembeli properti di London, tutur Widya, umumnya pengusaha berusia 40-60 tahun yang telah memiliki pengalaman membeli properti, sehingga memahami properti sebagai produk investasi. Biasanya mereka juga memiliki investasi di Singapura, Australia, dan Amerika Serikat.
Menurut Widya, biasanya yang tertarik membeli properti di London adalah mereka yang memiliki anak yang bersekolah di London atau mereka yang ingin menyekolahkan anaknya di London.
�Untuk kasus pertama, biasanya mereka membeli properti untuk dijadikan tempat tinggal. Sedangkan untuk kasus kedua, mereka biasanya menggunakan properti tersebut sebagai investasi, yaitu dengan menyewakan propertinya sebelum anaknya bersekolah di London,� jelasnya.
Pasar penyewaan di London cenderung kuat dan stabil, ungkap Widya, terutama untuk properti di Zona 1. Hal ini mendorong investor untuk membidik London sebagai tujuan investasi. Diperkirakan, capital growth London berkisar 5% setiap tahunnya hingga 2016.
�Reputasi Inggris sebagai negara dengan politik yang stabil dan hukum yang transparan dalam hal kepemilikan asing, membuat London sebagai destinasi investasi properti dan wealth preservation,� pungkasnya.
![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/I-Luv-Indonesia.gif "I Love Indonesia")
Keren g gan orang" kita![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/matabelo1.gif "Matabelo")
tapi kenapa negara ini masih dibilang miskin yah?? ![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/bingung.gif "Bingung")
gmn pendapat agan??
Baca juga gan..
2015, Ritz-Carlton Punya Dua Hotel Baru di Bali
10 Negara Pencetak Miliarder Terbanyak di Dunia
tapi g mau kalo di kasih nanti ane bisa Sumber: 30% Pembeli Properti Mewah London Adalah Warga Indonesia
Di dunia properti, London dikenal sebagai lokasi investasi yang prospektif�kendati harga properti di Ibukota Inggris tersebut sudah setinggi langit. Lebih dari itu, ternyata tiga dari sepuluh pembeli properti premium di London adalah warga Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Widya Lestaluhu, International Property Sales Consultant Jones Lang LaSalle yang berbasis di Singapura. Menurutnya, rasio tersebut merupakan indikasi berdasarkan pengalamannya sebagai konsultan properti.
�Sebagian besar dari mereka (pembeli asal Indonesia) cenderung tertarik untuk membeli produk-produk mewah kelas atas yang biasanya terletak di Zona 1 London,� ungkap Widya kepada Rumah.com.
Selain pembeli dari Indonesia, properti premium di London juga banyak diminati pembeli dari Singapura, Hong Kong, Malaysia, Timur Tengah, Rusia, dan China. Untuk mendapatkan properti-properti mewah tersebut, mereka harus merogoh kocek berkisar GBP1.800 - GBP4.000 setiap kaki persegi atau berkisar Rp300 juta � Rp650 juta per meter persegi.
Dia menuturkan, daerah yang diincar umumnya berada di Zona 1 (City of London, Kensington, dan West End), Zona 2 (Canary Wharf), dan Southbank London yang kini makin populer.
Pendidikan Jadi Daya Tarik
Profil WNI pembeli properti di London, tutur Widya, umumnya pengusaha berusia 40-60 tahun yang telah memiliki pengalaman membeli properti, sehingga memahami properti sebagai produk investasi. Biasanya mereka juga memiliki investasi di Singapura, Australia, dan Amerika Serikat.
Menurut Widya, biasanya yang tertarik membeli properti di London adalah mereka yang memiliki anak yang bersekolah di London atau mereka yang ingin menyekolahkan anaknya di London.
�Untuk kasus pertama, biasanya mereka membeli properti untuk dijadikan tempat tinggal. Sedangkan untuk kasus kedua, mereka biasanya menggunakan properti tersebut sebagai investasi, yaitu dengan menyewakan propertinya sebelum anaknya bersekolah di London,� jelasnya.
Pasar penyewaan di London cenderung kuat dan stabil, ungkap Widya, terutama untuk properti di Zona 1. Hal ini mendorong investor untuk membidik London sebagai tujuan investasi. Diperkirakan, capital growth London berkisar 5% setiap tahunnya hingga 2016.
�Reputasi Inggris sebagai negara dengan politik yang stabil dan hukum yang transparan dalam hal kepemilikan asing, membuat London sebagai destinasi investasi properti dan wealth preservation,� pungkasnya.
Keren g gan orang" kita
tapi kenapa negara ini masih dibilang miskin yah?? gmn pendapat agan??
Baca juga gan..
2015, Ritz-Carlton Punya Dua Hotel Baru di Bali
10 Negara Pencetak Miliarder Terbanyak di Dunia
