[WASHINGTON] Presiden Barack Obama, pesimistis Kongres Amerika Serikat (AS) akan menyetujui proposal mengenai serangan militer terhadap pasukan rezim Suriah. Sementara itu, pemerintah Suriah menyambut permintaan Rusia untuk menyerahkan senjata kimia yang dimiliki ke dalam pengawasan internasional.
Pernyataan Obama disampaikan dalam wawancara khusus menjelang rapat Kongres AS, yang disiarkan enam stasiun televisi, Senin (9/8) malam. Pada Selasa (10/9), Kongres AS akan mengadakan rapat untuk memutuskan sikap terkait �serangan militer� terhadap pasukan rezim Suriah.
Menurut Obama, pernyataan yang disampaikan Rusia dan Suriah mengenai penyerahan senjata kimia ke dalam pengawasan internasional menjadi pertimbangan terbaru bagi Kongres AS untuk menolak rencana �serangan militer� yang telah diajukannya.
�Saya tidak ingin mengatakan bahwa saya yakin akan mendapat dukungan Kongres karena pernyataan dari Rusia dan Suriah membangun kepercayaan positif dan menjawab kekhawatiran publik mengenai aksi militer,� kata Obama.
Namun Obama menyatakan, tak yakin pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad akan dengan mudah menyetujui usulan Rusia untuk menyerahkan senjata kimia yang dimilikinya ke dalam pengawasan internasional.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah, Walid al-Moualem, Senin, Menlu Rusia, Sergey Lavrov, meminta pemerintah Suriah menyerahkan seluruh stok senjata kimia ke dalam pengawasan pihak internasional.
Pernyataan itu, disampaikan Lavrov menyikapi peringatan Menlu AS, John Kerry, yang memberi waktu hingga akhir pekan ini kepada rezim Suriah untuk menyerahkan senjata kimia, jika tak ingin negaranya mendapat agresi militer AS dan pihak internasional.
�Pemberlakuan serangan militer secara kredibel oleh AS akan membuat rezim Suriah menghentikan dan mempertimbangkan penggunaan senjata kimia bahkan menyerahkannya ke dalam pengawasan internasional. Jika kita tidak mendorong aksi militer, saya kira kita tidak akan memperoleh kesepahaman mengenai masalah ini (senjata kimia, Red),� ujar Obama.
Ketika ditanya apa kebijakan yang akan ditempuhnya jika ternyata Kongres AS menolak rencana �serangan militer� terhadap pasukan rezim Suriah, Obama menegaskan, sejauh ini belum membuat keputusan apapun. Meskipun rencana �serangan militer� dengan batas waktu 90 hari terhadap pasukan rezim Suriah telah disetujui Senat AS, namun Obama meragukan Kongres AS akan memberikan persetujuan yang sama.
Berdasarkan survei AP, mayoritas senator terutama dari Partai Demokrat memberikan suara dukungan terhadap �serangan militer�. Sebanyak 23 senator menyetujui aksi militer dan 20 menolak. Sementara survei terhadap publik AS menunjukkan 61 persen menginginkan Kongres AS menolak proposal �serangan militer� dan 26 persen setuju.[AP/Reuters/CNN/J-9]
sumber
Penonton Kuciwa, Huuuuuuu![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/malus.gif "Malu (S)")
Pernyataan Obama disampaikan dalam wawancara khusus menjelang rapat Kongres AS, yang disiarkan enam stasiun televisi, Senin (9/8) malam. Pada Selasa (10/9), Kongres AS akan mengadakan rapat untuk memutuskan sikap terkait �serangan militer� terhadap pasukan rezim Suriah.
Menurut Obama, pernyataan yang disampaikan Rusia dan Suriah mengenai penyerahan senjata kimia ke dalam pengawasan internasional menjadi pertimbangan terbaru bagi Kongres AS untuk menolak rencana �serangan militer� yang telah diajukannya.
�Saya tidak ingin mengatakan bahwa saya yakin akan mendapat dukungan Kongres karena pernyataan dari Rusia dan Suriah membangun kepercayaan positif dan menjawab kekhawatiran publik mengenai aksi militer,� kata Obama.
Namun Obama menyatakan, tak yakin pasukan rezim Presiden Bashar al-Assad akan dengan mudah menyetujui usulan Rusia untuk menyerahkan senjata kimia yang dimilikinya ke dalam pengawasan internasional.
Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Suriah, Walid al-Moualem, Senin, Menlu Rusia, Sergey Lavrov, meminta pemerintah Suriah menyerahkan seluruh stok senjata kimia ke dalam pengawasan pihak internasional.
Pernyataan itu, disampaikan Lavrov menyikapi peringatan Menlu AS, John Kerry, yang memberi waktu hingga akhir pekan ini kepada rezim Suriah untuk menyerahkan senjata kimia, jika tak ingin negaranya mendapat agresi militer AS dan pihak internasional.
�Pemberlakuan serangan militer secara kredibel oleh AS akan membuat rezim Suriah menghentikan dan mempertimbangkan penggunaan senjata kimia bahkan menyerahkannya ke dalam pengawasan internasional. Jika kita tidak mendorong aksi militer, saya kira kita tidak akan memperoleh kesepahaman mengenai masalah ini (senjata kimia, Red),� ujar Obama.
Ketika ditanya apa kebijakan yang akan ditempuhnya jika ternyata Kongres AS menolak rencana �serangan militer� terhadap pasukan rezim Suriah, Obama menegaskan, sejauh ini belum membuat keputusan apapun. Meskipun rencana �serangan militer� dengan batas waktu 90 hari terhadap pasukan rezim Suriah telah disetujui Senat AS, namun Obama meragukan Kongres AS akan memberikan persetujuan yang sama.
Berdasarkan survei AP, mayoritas senator terutama dari Partai Demokrat memberikan suara dukungan terhadap �serangan militer�. Sebanyak 23 senator menyetujui aksi militer dan 20 menolak. Sementara survei terhadap publik AS menunjukkan 61 persen menginginkan Kongres AS menolak proposal �serangan militer� dan 26 persen setuju.[AP/Reuters/CNN/J-9]
sumber
Penonton Kuciwa, Huuuuuuu
