Rusia mengirim kapal mata-matanya ke Laut Mediterania. Kapal itu ditugaskan untuk mengumpulkan informasi tentang pasukan Amerika Serikat (AS) yang berencana menyerang Suriah.
�Kapal itu dikirim untuk mengumpulkan informasi terkait peningkatan ketegangan di Suriah,� tulis Kantor Berita Rusia, Interfax, seperti dikutip Reuters, Senin (2/9/2013).
Setidaknya ada lima kapal perang AS yang ditempatkan di Laut Mediterania. Armada tersebut disiapkan untuk dapat menyerang Suriah dengan cepat.
Pemerintah AS kini hanya menunggu persetujuan dari Kongres untuk memulai serangan. Presiden Barack Obama berusaha meyakinkan Kongres bahwa Pemerintah Suriah layak dihukum karena terbukti menyerang warganya menggunakan senjata kimia. Kongres dijadwalkan melakukan voting dalam 10 hari ke depan.
Rusia selama ini menentang keras rencana AS menyerang Suriah. Mereka menyebut AS dan sekutunya tidak memiliki bukti yang cukup untuk melegitimasi serangan.
�Bukti yang disebutkan AS dan sekutunya tidak membuat kami yakin,� ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
�Kami meminta data yang lebih lengkap namun mereka menyebutnya rahasia dan menolak memberikannya,� lanjutnya.
Prancis dan Turki akan menjadi sekutu utama AS dalam serangan ke Suriah. Inggris yang sebelumnya ikut dalam koalisi memutuskan mundur setelah gagal mendapat dukungan dari parlemen.
Sumber: http://forum.detik..com/-t771410.html
�Kapal itu dikirim untuk mengumpulkan informasi terkait peningkatan ketegangan di Suriah,� tulis Kantor Berita Rusia, Interfax, seperti dikutip Reuters, Senin (2/9/2013).
Setidaknya ada lima kapal perang AS yang ditempatkan di Laut Mediterania. Armada tersebut disiapkan untuk dapat menyerang Suriah dengan cepat.
Pemerintah AS kini hanya menunggu persetujuan dari Kongres untuk memulai serangan. Presiden Barack Obama berusaha meyakinkan Kongres bahwa Pemerintah Suriah layak dihukum karena terbukti menyerang warganya menggunakan senjata kimia. Kongres dijadwalkan melakukan voting dalam 10 hari ke depan.
Rusia selama ini menentang keras rencana AS menyerang Suriah. Mereka menyebut AS dan sekutunya tidak memiliki bukti yang cukup untuk melegitimasi serangan.
�Bukti yang disebutkan AS dan sekutunya tidak membuat kami yakin,� ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
�Kami meminta data yang lebih lengkap namun mereka menyebutnya rahasia dan menolak memberikannya,� lanjutnya.
Prancis dan Turki akan menjadi sekutu utama AS dalam serangan ke Suriah. Inggris yang sebelumnya ikut dalam koalisi memutuskan mundur setelah gagal mendapat dukungan dari parlemen.
Sumber: http://forum.detik..com/-t771410.html
