Gaya permainan atraktif yang ditampilkan timnas U-19 pada ajang Piala AFF U-19 ternyata mengingatkan pelatih timnas U-23, Rahmad Darmawan, kepada cara bermain timnas U-23 saat berlaga di SEA Games 2011. Saat itu, Rahmad mampu membawa timnas U-23 menembus partai final SEA Games 2011.
Sayang, nasib yang berbeda diterima timnas U-23 saat itu lantaran kalah adu penalti dari Malaysia U-23. Menurut Rahmad, para pemain timnas U-19 bermain dengan determinasi tinggi plus penguasaan bola yang cukup bagus.
Seperti diketahui, timnas U-19 berhasil meraih juara Piala AFF U-19 usai menaklukkan Vietnam U-19 di partai final lewat adu penalti skor akhir 7-6 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (22/9) malam.
"Dua tahun lalu permainan tim saya kan seperti itu. Jadi itu bukan hal yang baru. Kalau sekarang kebetulan terlihat dominan karena mereka punya usia yang sama dengan pemain lawan dan mereka memiliki persiapan yang cukup lama dengan hanya sedikit pemain keluar masuk tim," ujar Rahmad.
Pelatih yang akrab disapa RD itu menambahkan cara bermain dengan bola-bola pendek, dan selama mungkin melakukan penguasaan bola memang yang paling pas untuk ukuran postur pemain di Indonesia. Apalagi, para pemain Indonesia biasanya memiliki kelebihan kecepatan dalam berlari jarak pendek.
"Postur akan menjadi masalah kalau cara bermain pemain kontraproduktif dengan kelebihan yang dimiliki oleh pemain itu sendiri. Sehingga cara bermain kita harus disesuaikan dengan kemampuan kita," ujar pelatih yang juga menukangi Arema Cronous itu.
Rahmad mengungkapkan, yang menjadi masalah saat ini di timnas adalah para pemain yang datang membawa filosofi permainan dari pelatih klub masing-masing yang berbeda-beda. Sehingga pelatih di timnas membutuhkan waktu lagi untuk menyamakan visi bermain para pemainnya. "Menurut saya, seharusnya sudah diseragamkan," pungkas mantan pelatih Persipura Jayapura itu.
Sumber
Komen TS: Ia deh sama2 orang Indonesia KTP-nya, yang lain gak tau deh![[imagetag]](http://cdn.kaskus.com/images/smilies/ngakak.gif "Ngakak")
Sayang, nasib yang berbeda diterima timnas U-23 saat itu lantaran kalah adu penalti dari Malaysia U-23. Menurut Rahmad, para pemain timnas U-19 bermain dengan determinasi tinggi plus penguasaan bola yang cukup bagus.
Seperti diketahui, timnas U-19 berhasil meraih juara Piala AFF U-19 usai menaklukkan Vietnam U-19 di partai final lewat adu penalti skor akhir 7-6 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (22/9) malam.
"Dua tahun lalu permainan tim saya kan seperti itu. Jadi itu bukan hal yang baru. Kalau sekarang kebetulan terlihat dominan karena mereka punya usia yang sama dengan pemain lawan dan mereka memiliki persiapan yang cukup lama dengan hanya sedikit pemain keluar masuk tim," ujar Rahmad.
Pelatih yang akrab disapa RD itu menambahkan cara bermain dengan bola-bola pendek, dan selama mungkin melakukan penguasaan bola memang yang paling pas untuk ukuran postur pemain di Indonesia. Apalagi, para pemain Indonesia biasanya memiliki kelebihan kecepatan dalam berlari jarak pendek.
"Postur akan menjadi masalah kalau cara bermain pemain kontraproduktif dengan kelebihan yang dimiliki oleh pemain itu sendiri. Sehingga cara bermain kita harus disesuaikan dengan kemampuan kita," ujar pelatih yang juga menukangi Arema Cronous itu.
Rahmad mengungkapkan, yang menjadi masalah saat ini di timnas adalah para pemain yang datang membawa filosofi permainan dari pelatih klub masing-masing yang berbeda-beda. Sehingga pelatih di timnas membutuhkan waktu lagi untuk menyamakan visi bermain para pemainnya. "Menurut saya, seharusnya sudah diseragamkan," pungkas mantan pelatih Persipura Jayapura itu.
Sumber
Komen TS: Ia deh sama2 orang Indonesia KTP-nya, yang lain gak tau deh
