SITUS BERITA TERBARU

PATUT di TIRU !!!!

Friday, September 6, 2013
Malawi Jual Pesawat Kepresidenan untuk Beri
Makan Rakyat
Ismail Fahmi
Bisnis.com, BIANTYRE--Malawi akan menggunakan dana hasil
penjualan pesawat kepresidenan senilai US$15 juta untuk memberi
makan rakyat miskin, mendorong pertanian dan memerangi
malnutrisi, kata seorang pejabat.
"Keputusan pemerintah akan memungkinkan dana yang dihasilkan
dari penjualan pesawat kepresidenan itu untuk membeli jagung dari
pasar lokal dan produksi tanaman kacang-kacangan," kata juru
bicara Kementerian Keuangan Malawi, Nations Msowoya, Kamis
(5/9/2013)
Pakar pangan menyebutkan 10% dari 13 juta penduduk negara
yang terletak di selatan Afrika itu akan menghadapi ancaman
kekurangan pasokan pangan tahun ini.
Presiden Malawi Joyce Banda pada tahun lalu memutuskan untuk
menjual pesawat kepresidenan yang dibeli senilai US$22 juta oleh
pendahulunya Bingu wa Mutharika, karena alasan anggaran
perawatan yang membebani kas negara.
Inggris, yang pernah menduduki Malawi pada masa kolonialisme,
mengurangi bantuan ekonominya menjadi US$4,7 juta setelah
pesawat kenegaraan berkapasitas hanya 14 penumpang itu dibeli.
Mutharika, yang meninggal karena serangan jantung pada tahun
lalu, seringkali membela pembelian pesawat kenegaraan itu dengan
menyebutnya sebagai simbol kemajuan negara miskin di Afrika itu.
Sejak menjabat, Banda telah menempuh sejumlah kebijakan
penghematan anggaran dan menggunakan maskapai komersil
untuk kunjungan ke luar negerinya.
Pesawat kepresidenan berkapasitas 14 penumpang itu terjual
melalui sebuah lelang ke perusahaan asal Kepulauan Virgin, Bohnox
Enterprise Ltd. (Antara/Reuters)
Sumber : Newswire
Editor : Ismail Fahmi

sumber
m.bisnis.com/malawi-jual-pesawat-kepresidenan-untuk-beri-makan-rakyat


sementara kita ???

gengsi donk !!!! neh inponya,

Pesawat Kepresidenan RI, Tindakan Heroik SBY
Oleh: Lukman Bin Saleh | 08 July 2013 | 14:19 WIB
Tahun 2008 saat krisis melanda dunia. Kepala negara anggota G20
berkumpul di Washington DC untuk mencari jalan ke luar. 20 kepala
negara yang menguasai 90% perekonomian dunia. SBY hadir meski
keadaan Indonesia juga sangat genting. Tidak ubahnya seperti nasib
telur di ujung nasi tumpeng. Kesalahan sekecil apapun bisa
berpotensi menjerumuskan Indonesia ke lembah krisis seperti tahun
1997.
Menggunakan pesawat Airbus 330 yang disewa dari Garuda, SBY
berangkat ke AS. Tapi karena pesawatnya kecil tentu tidak bisa
terbang non stop. Tanki bahan bakarnya terlalu kecil. Harus
menggunakan jurus kodok. Harus turun dua kali untuk mengisi bahan
bakar. Di Bandara Tokyo dan San Fransisco.
Saat pesawat kpresidenan carteran RI itu mendarat di bandara khusus
Air Force Base, Washington DC. Tampak tiga pesawat Brazil sudah
parkir berjajar. Besar-besar. Pertanda rombongannya juga besar.
Kelihatan juga dua pesawat jumbo 747 Jepang. Ini pertanda bukan
saja rombongannya yang juga besar, melainkan perjalanan Tokyo-
Washington dilakukan secara nonstop.
Saya membayangkan seandainya menjadi SBY. Alangkah kagok
rasanya. Ikut parkir di tengah-tengah pesawat kepresidenan negara
lain yang besar-besar dan canggih. Pesawat kepresidenan RI justru
sangat kecil dan hanya sebiji. Ditambah pula statusnya yang hanya
pesawat carteran.
Katanya Indonesia tidak boleh diremehkan oleh dunia internasional.
Katanya Indonesia harus nampak terhormat di mata negara lain.
Katanya Indonesia harus menjadi macan Asia. Tapi kok tega ya
bangsa Indonesia mengutus presidennya hanya dengan pesawat kecil
begitu?
Itu mungkin salah satu alasan Presiden SBY membeli pesawat
kepresidenan RI yang lebih layak. Boeing Bussiness Jet 2, yang akan
tiba pada Agustus mendatang.
Alasan lainnya tentu saja efisiensi. Betapa merepotkannya jika
presiden RI menghadiri undangan internasional dengan cara loncat-
loncat ke berbagai negara untuk mengisi bahan bakar. Belum lagi
akumulasi biaya sewa selama 35 tahun (masa pakai pesawat) bisa
mencapai dua kali lipat dari harga beli dan perawatan pesawat baru
( kira-kira USD 463 juta kalau membeli dan USD 849 juta kalau
menyewa).
Belum lagi jadwal penerbangan Garuda yang terganggu hanya karena
pesawatnya tiba-tiba diboking presiden. Sangat rentan terhadap
nama baik Garuda yang mulai berkilau di dunia internasional
belakangan ini. Dan mulai mendapat beberapa penghargaan
internasional. Padahal beberapa waktu yang lalu Garuda tidak
diizinkan terbang ke Eropa saking buruknya imej Garuda.
Pesawat kepresidenan RI itu nanti bisa saja diserahkan
pengelolaanya ke Garuda. Bisa dicarter oleh negara lain atau
pengusaha jika tidak sedang dibutuhkan. Bisa-bisa harga belinya
balik sebelum 35 tahun.
Oleh sebab itu mari kita dukung SBY dengan pengadaan pesawat
kepresidenan RI. Kepala bangsa Indonesia harus tegak penuh
percaya diri dan harapan. Pesawat ini juga dibeli di masa-masa akhir
jabatan SBY. Pesawat yang hanya beberapa bulan saja dipakai.
Selanjutnya akan dinikmati presiden-presiden RI berikutnya selama
35 tahun. Jelas pesawat itu dibeli bukan atas kepentingan SBY.
Tindakan yang cukup heroik. Satu lagi alasan, kenapa kita harus
mengurangi sumpah serapah terhadap presiden kita itu.
***
sumber
m.kompasiana.com/post/birokrasi/2013/07/08/pesawat-kepresidenan-ri-tindakan-heroik-sby/
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive